Pelalawan
Diduga Gizi Buruk, Adik Andini Dirawat di RSUD Selasih
Kisah terkait remaja di Pelalawan yang mengasuh sendiri dua adiknya yang masih balita masih berlanjut. Kini ketiganya berada di RSUD Selasih Pelalawan
Penulis: | Editor: Hendra Efivanias
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Dian Maja Palti Siahaan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALANKERINCI- Kisah terkait remaja di Pelalawan yang mengasuh sendiri dua adiknya yang masih balita masih berlanjut. Kini ketiganya berada di RSUD Selasih, Pelalawan untuk menjalani perawatan. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan Puskesmas Kerumutan, adik Andini diduga mengalami diare. Sehingga perlu penanganan serius sehingga harus dirujuk ke RSUD Selasih.
“Sehari sebelumnya, Andini beserta adiknya juga menginap di Puskesmas Kerumutan untuk menjalani pemeriksaan,” papar Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, dr Endid Romo Pratiknyo, Minggu(13/1) malam.
Selain untuk menjalani pemeriksaan, di Puskesmas agar mereka bisa istirahat. Sebab, bila di rumah, tidak bisa istirahat karena banyak pengunjung. Di RSUD, mereka bertiga ditemani neneknya dan sejumlah pegiat sosial.
Dedi Azwandi, pegiat sosial dari Yayasan Mualaf dan Sedekah Rombongan, mengatakan pihaknya tiba di RSUD Selasih pada Minggu malam. "Alhamdulillah kondisi Andini dan dua adiknya berangsur sehat," kata Dedi, Senin (14/1).
Andini dan dua adiknya berada di ruangan VIP kamar 27. Sejumlah petugas medis secara intensif memantau keadaan Andini dan adiknya. Di dalam ruangan, ada juga nenek Andini yakni Inur, 48 tahun.
Andini sendiri mengaku keadaan saat ini baik. Kondisi mental pun demikian. "Sudah baikan sekarang," kata Andini. Dedi mengatakan Andini sempat sedikit linglung. Ini karena kurang istirahat karena banyak yang menjenguk.
Adik Andini, Purwanti, 1,8 tahun tampak menjalani perawatan. Di tangannya masih terlilit infus. Purwanti diduga mengalami diare dan diduga gizi buruk. Namun, gizi buruk ini masih dugaan. Sebab dokter anak yang menangani masih akan mencocokkan variabel - variabel hasil pemeriksaan ke kategori gizi buruk.
Saat Tribun berkunjung, Purwanti memang kerap merengek. Andini pun sigap mendampingi sang adik bila menangis. Andini mengaku Purwanti memang dekat pada dirinya.
Dokter yang menangani Purwanti dr Widyastety SpA pun dipanggil untuk kembali memeriksa Purwanti karena kerap merengek. Dokter kemudian memeriksa bagian perut Purwanti yang tampak membesar dan agak keras.
Apakah ada indikasi ke kasus gizi buruk? "Kalau itu belum bisa saya simpulkan. Namun ada indikasi sana. Namun saya harus mencocokkan variabel-variabel lainnya untuk buat kesimpulan," kata dr Widyastety SpA.
Dugaan gizi buruk dialami adik Andini tersebut, katanya, bisa memungkinkan. Sebab keadaan keluarga Andini yang cukup memprihatinkan. Bukan hanya mengarah ke gizi buruk, Purwanti pun mengalami infeksi paru-paru. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan dokter paru.
Sebelumnya, ibu Andini sendiri meninggal karena sakit TBC. Jenis penyakit ini disebutnya bisa menular. "Ada infeksi paru sama Purwanti. Dugaan kita ke TBC itu. Tapi itu butuh pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Widyastety mengatakan untuk kondisi Andini sendiri tidak ada masalah. Ia sehat-sehat saja dari hasil pemeriksaan. "Kalau yang paling kecil, kita observasi duluan, " katanya.
Beasiswa
Keinginan Wakil Bupati Pelalawan agar Andini kembali bersekolah bakal terwujud. Sebab PLN Wilayah Riau dan Kepri sudah memberikan beasiswa pada Andini hingga ke tingkat pendidikan jejang Strata 1 (satu).