Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

FPI Temukan KONDOM di Rumah yang Diduga Sekretariat Perkumpulan LGBT di Pekanbaru

FPI Pekanbaru temukan kondom di rumah yang diduga sekretariat perkumpulan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Pekanbaru

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Rizky Armanda
FPI Temukan KONDOM di Rumah yang Diduga Sekretariat Perkumpulan LGBT di Pekanbaru 

FPI Temukan Kondom di Rumah yang Diduga Sekretariat Perkumpulan LGBT di Pekanbaru

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Front Pembela Islam (FPI) Pekanbaru temukan kondom di rumah yang diduga sekretariat perkumpulan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Pekanbaru.

Anggota FPI Pekanbaru, Ramadhan dan H. Taufik mendatangi rumah yang menjadi Sekretariat OPSI Riau, yang diduga terindikasi LGBT.

Keduanya mengaku mendapat informasi keberadaan rumah itu dari warga.

Baca: FLY OVER Pekanbaru segera Dibuka untuk Umum, Ini Tanggal Pastinya Selesai dan Dilanjutkan Peresmian

Baca: 17 Anak Punk Diamankan Satpol PP Dumai, Tapi Dilepaskan Lagi, Ini Sebabnya

Baca: Rp 2 Miliar Uang Masuk ke Kas Daerah Pemkab Kepulauan Meranti dari ASN atau PNS Pindah, Ini Sebabnya

"Intinya terindikasi LGBT," ungkap Ramadhan.

Dia sempat mengecek ke dalam rumah itu.

Dirinya pun kaget saat mendapati beberapa barang yang ada di dalam.

"Katanya penyuluhan, tapi materinya nggak ada. Yang kita temukan brosur pengkaderan, kondom (alat kontrasepsi.red)," akunya.

Ramadhan pun menegaskan jika pihaknya tidak menginginkan adanya praktik LGBT di Riau.

"Kita inginkan jelas, tidak ada sejengkal pun tempat bagi LGBT di bumi khususnya Riau, itu saja tidak ada yang lai," tegasnya.

Sementara itu H. Taufik memaparkan, apapun alasan dan kemasannya, LGBT adalah hal terlarang dan diharamkan.

"Apapun alasan dan kemasannya LGBT haram, kalau katanya penyuluhan, kan sudah ada pemerintah, biar lah pemerintah yang melakukan. Mereka ini cuma kedok biar dilegalkan," ucapnya.

Baca: KISAH Pilot Ganteng Asal Pekanbaru, Sering Lihat Pesawat Tempur Hingga Paksa Turun Pesawat Asing

Baca: REMAJA Cantik 14 Tahun Asal Pekanbaru Ini Salurkan Hobi Jadi Model, Ini Kisahnya

Baca: KISAH Dua FDJ Cantik Asal Pekanbaru, Jadi Pengusaha hingga Bertarung dengan Kejamnya Dunia Malam

Sementara itu Ketua RT 02 RW 03, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Supriadi memaparkan, keberadaan OPSI Riau ini dilingkungannya, bermula saat pemilik rumah mendatanginya.

"Minta izin katanya mau mendirikan organisasi sejenis pembinaan, selama ini sudah dipantau warga sekitar. Memang tidak apa kegiatan apa-apa," ulasnya.

"Saya pun kaget, tiba-tiba kok gini. Seorang anggota dewan menggerebek. Saya informasi dapat dari kelurahan. Bukan saya yang dihubungi selaku RT setempat terlebih dahulu," imbuhnya.

Lanjut Supriadi, kegiatan pembinaan yang dimaksud terkait dengan LGBT.

"Jadi yang punya organisasi ini dia mantan dari situ, jadi dia merangkul kawan-kawannya untuk dibina lah gitu. Dari 2017, cuma kegiatan itu bisa dibilang vakumlah," ujarnya.

Supriadi pun membantah tentang adanya informasi yang beredar.

Di rumah tersebut kerap dijadikan tempat berkegiatan yang mengandung unsur penyimpangan.

Atau pun informasi yang menyebutkan adanya pemutaran musik bervolume cukup keras dari rumah itu.

"Selama ini dari laporan warga setempat tidak ada yang seperti itu, karena memang selalu dipantau. Kalau ada yang menyebutkan, itu warga mana. Warga sini atau bukan," bantahnya.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, dari Remaja 14 Tahun hingga Jadi Miss Teen Riau

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Lahir di Keluarga Seniman, Lomba Nyanyi hingga Jadi Dara Pekanbaru

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Dara Riau hingga Putri Pariwisata Ekonomi Kreatif Indonesia

Di rumah tersebut, warga terlihat ramai berkumpul.

Dua orang penghuni rumah, Rully Ramadhani dan seorang temannya, dibawa ke Polsek Tampan.

"Iya ada dua yang kita bawa. Untuk antisipasi supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sementara akan kita mintai keterangan," kata Kapolsek Tampan Kompol Kariamsah Ritonga yang juga hadir di lokasi.

Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah yang beralamat di Jalan Uka, RT 02 RW 03, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tampan, Pekanbaru mendadak ramai didatangi warga, Selasa (15/1/2019).

Rumah ini diketahui menjadi Sekretariat Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Riau, yang diduga dan dituding warga menjadi wadah perkumpulan Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT).

Dari pantauan Tribun di lokasi, Selasa siang, warga tampak ramai mengerumuni rumah yang letaknya agak ke dalam dari jalan itu.

Beberapa personel kepolisian dan TNI juga sudah berjaga-jaga di sana. Spanduk bertuliskan nama organisasi yang sebelumnya terpasang depan rumah pun sudah dicopot dan tak lagi kelihatan.

Abdul Rafis, yang mengaku warga sekitar saat diwawancarai menyebutkan, beberapa kali dia pernah melihat ada kegiatan yang dilaksanakan di rumah tersebut.

Baca: KISAH Cewek Cantik dan Imut Asal Pekanbaru, Putus Kuliah hingga Jadi Seorang Pengusaha Dessertbox

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi FDJ, Hindari Godaan hingga Pergaulan Bebas dan Dunia Malam

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Penulis, Menulis Puisi Romansa hingga Pengalaman Pribadi

"Saya paham dengan logo OPSI itu, ada pelangi-pelangi gitu kan. Kemudian saya melapor ke warga lain tapi tidak ada tanggapan," katanya.

Lanjut dia, biasanya kegiatan di rumah itu, seperti kumpul-kumpul para anggotanya.

"Biasanya dari jam 22.00 WIB sampai jam 24.00 WIB. Kadang-kadang, kalau ada acara mereka," paparnya.

Menurut Rafis, orang-orang yang datang ke rumah itu terlihat berpakaian tak sebagaimana seharusnya, serta mencolok.

Bahkan dari rumah itu juga terdengar suara musik yang distel dengan volume cukup keras.

"Sekali ngumpul biasanya sampai sekitar 20-an orang," jelasnya.

Sementara itu, Rully Ramadhani selaku anggota OPSI Riau yang juga tinggal di rumah yang menjadi Sekretariat itu mengaku, organisasi yang diikutinya bergerak dalam kegiatan penyuluhan dan sosialisasi penanggulan HIV AIDS.

Terutama kepada kalangan yang rentan dan marjinal.

"Masih tabu sih di masyarakat kita ini untuk masalah HIV AIDS. Jadi masih agak dilema akunya, gitu aja sih," katanya.

Ditanyai soal aktivitas di rumah yang jadi Sekretariat OPSI itu, hanya dilakukan pengurus.

"Paling membicarakan soal ke mana lagi titik penyuluhannya, ada yang belum dapat informasi nih," ucap lelaki bergaya kemayu yang mengaku berasal dari Medan ini.

Baca: SOSOK Pilot F16 yang Paksa Turun Pesawat Asing Ethiopian Air di Bandara Hang Nadim Batam

Baca: Warga Geruduk Rumah yang Diduga Sekretariat Perkumpulan LGBT di Pekanbaru

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Bahagiakan Orangtua, Kerja dan Kuliah Hingga Finalis Bujang Dara

"Kita kumpulin orang, kita broadcast melalui FB, kita misalnya di kafe ini, kalau mau datang kumpul, kita di situ," lanjut dia.

Rully secara tegas menyatakan, organisasi yang diikutinya ini sudah mengantongi izin dari Kesbangpol Provinsi Riau maupun Kota Pekanbaru.

Disinggung tentang keanggotaan organisasi ini, dia menuturkan anggotanya tidak tetap.

"Anggota kita, karena ini komunitas ya, keluar masuk keluar masuk. Sementara cuma 15 sampai 20 orang," ungkapnya.

"Anggotanya campur, tidak bisa disatukan kelompok, yang jelas yang peduli sama komunitas dan peduli HIV AIDS," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved