Ngamuk Bawa Parang hingga Tinggal Oleh-oleh, Reaksi Penumpang Ogah Bayar Kelebihan Bagasi Lion Air
Cukup banyak reaksi yang muncul di kalangan penumpang saat tahu harus membayar karena bawaan mereka melebihi 7 kilogram.
lihat foto
Saat itu karena jadwal keberangkatan sudah mau mendekati Taufik dan rekannya pun sempat kebingungan antara menunggu kerabatnya atau langsung masuk ke ruang tunggu dan melakukan boording.
Pindahkan Baju ke Tas Tangan
Sementara penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru memilih memindahkan barang bawaan ke hand bag.
Hendra Syahputra (39), terpaksa menelpon keluarganya untuk membawa dua hand bag besar ke bandara.
Karyawan swasta ini kemudian menyalin barang bawaanya dari dalam travel bag ke hand bag.
Isinya dikurangi hingga sesuai ketentuan yang baru yakni 7 Kg.
Sedangkan selebihnya ditenteng ke dalam kabin pesawat, untuk menghindari pembayaran bagasi berlebih.
"Saya lagi nunggu adik saya ngantar hand bag. Biar bisa di bawa ke dalam kabin. Tahu gini, dari rumah tadi saya kurangi aja barangnya," tukasnya.
Ia berharap pemerintah bersama maskapai bisa meninjau kembali aturan tersebut.
Tentu sangat membebani para penumpang yang seharusnya terbang tanpa beban ke daerah tujuan.
Pasalnya, tidak semua penumpang pengguna jasa penerbangan merupakan orang kaya atau punya duit banyak.
Beda lagi dengan Rahmad Susilo (42). Pria berambut ikal ini mengaku sudah dengar informasinya melalui media.
Hanya saja, tanggal pemberlakuannya kurang jelas disampaikan.
Hingga ia terkejut jika bagasi berbayar diberlakukan tepat hari keberangkatannya.
"Entah kenapa tadi dari rumah sudah saya timbang tas saya. Padahal saya tak tahu hari ini diberlakukan. Kita berharap penumpang jangan sampai dipersulit ginilah," tandasnya.
