Berita Riau

KISAH Mahasiswi Cantik Asal Pekanbaru Menulis Buku dan Kuliah, Lakoni Beberapa Pekerjaan Sekaligus

Kisah mahasiswi cantik asal Pekanbaru menulis buku dan kuliah, lakoni beberapa pekerjaan sekaligus dan bergasil meraih sejumlah prestasi

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Istimewa/Wahyu Fitria
KISAH Mahasiswi Cantik Asal Pekanbaru Menulis Buku dan Kuliah, Lakoni Beberapa Pekerjaan Sekaligus 

KISAH Mahasiswi Cantik Asal Pekanbaru Menulis Buku dan Kuliah, Lakoni Beberapa Pekerjaan Sekaligus

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando Sihombing

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kisah mahasiswi cantik asal Pekanbaru menulis buku dan kuliah, lakoni beberapa pekerjaan sekaligus dan bergasil meraih sejumlah prestasi.

Bagi orang kebanyakan liburan asyik adalah jalan-jalan mengunjungi tempat-tempat rekreasi dan kegiatan menyenangkan lainnya.

Namun bagi cewek cantik astu ini, liburan tidaklah seperti orang kebanyakan, karena ia saat liburan tidaklah jalan-jalan, namun menulis.

Baca: Penyuluhan Hukum Dana BOS Kajari Pelalawan Kami Terbuka untuk Konsultasi Hukum

Baca: Babinsa Kelurahan Rantau Panjang Bersihkan Musala Bersama Warga

Baca: VIDEO: PKL di Pekanbaru Hanya Bisa Jualan di Dua Zona, Akan Diatur Dalam Peraturan Wali Kota

Cewek cantik bernama lengkap Wahyu Fitria ini memanfaatkan liburannya menulis buku.

Menulis dilakukannya mengisi liburan semester ganjil selama dua bulan.

Pia, sapaan akrabnya, sekarang duduk di Semester IV Program Studi Humas Fakultas Ilmu Komunikasi pada Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).

Ia menulis buku ketika duduk di Semester II.

"Saya menulis sampai pagi. Dari tengah malam hingga subuh," ungkap Pia.

Ia bekerja di siang hari dan menulis di malam hari.

Pia menyadari satu hal.

Ternyata tidak mudah menulis buku.

Ia meminjam Laptop teman sampai meminjam sepeda motor dan menyewa ojek untuk mencari referensi.

Suatu ketika dia pernah mencapai titik jenuh dan sempat berfikir mengakhiri misinya menulis buku.

Pia merasa menulis terlalu banyak tantangan dan kendala.

Baca: FOTO: Angin Kencang Tumbangkan Pohon dan Lampu di RTH Kaca Mayang Pekanbaru

Baca: Update Persib Bandung: Hasil Pertandingan Persib Vs Persiwa 1-0 sampai menit ke 30 Babak Pertama

Baca: Sempat Dituding Hamil Duluan, Aura Kasih dan Eryck Amaral Gelar Pengajian Syukuran 4 Bulan Kehamilan

Namun ia berhasil memotivasi dirinya dan menyelesaikan misinya yang sudah setengah jalan.

Alhasil, Pia membuat buku setebal 205 halaman.

Bukunya judul "Menjadi Bagian dari Sebagian".

"Buku perdana saya terbit pada Agustus 2018 lalu," kata Pia.

Cewek cantik kelahiran Pekanbaru 26 tahun lalu ini mengatakan, buku terinspirasi dari pengalaman hidupnya.

Sebuah mata kuliah tentang kepribadian yang ampuh di Semester I mendorongnya membukukan cerita pengalaman hidupnya.

Ia tertarik menulis buku tentang motivasi karena ingin menjadi motivator.

"Sejauh ini sudah berjalan, seiring dengan melakukan promo buku plus menjadi pembicara juga," kata kedua dari tiga bersaudara ini.

Dua saudaranya laki-laki.

Ia berharap bukunya menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Pia ingin buku menjadi panduan bagi pembaca untuk membentuk karakter yang kuat dengan kepribadian yang baik.

Pembaca juga mendapat bimbingan dalam menentukan masa depannya.

"Buku ini semacam indikator kecil yang menuntun pembaca agar mengetahui bahwa menjadi pribadi yang berbeda itu penting," jelas Pendiri Komunitas Literasi Pemuda Riau ini.

Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah Minang Jadi Selebgram dan Ketemu Jodoh melalui Bisnis Online

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, Kuliah, Sekretaris di BUMN hingga Finalis Bujang Dara

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Banker, Jual Jilbab Karya Sendiri

Lakoni Beberapa Pekerjaan

Sebelum kuliah, Wahyu Fitria sudah berkarir.

Ia sempat kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta mengambil program Diploma (D3) Akuntansi.

Namun ternyata bidang itu bukanlah yang sesuai dengan cita-citanya menjadi Public Speaker.

Tamat SMK Akuntansi, ia pernah menjadi penyiar radio.

‎Ia kuliah sambil bekerja.

Tempat dia bekerja pertama tidak memberinya upah yang cukup menutup biaya kuliah.

Pia kemudian beralih profesi menjadi Guru TK.

Di waktu bersamaan, ia rajin menulis.

Ia ikut lomba menulis artikel tentang Cagar Biosfer.

Ia menang dan terpilih menjadi Duta Cagar Biosfer.

Hobi telah memberi penghasilan baginya.

Ia pun meninggalkan dunia penyiaran dan Guru TK.

Ia fokus sebagai Duta Cagar Biosfer dan menjadi wartawati sampai kontrak berakhir.

Pia kembali melamar pekerjaan.

"Setiap minggu saya mengarkan lamaran hampir setiap hari," ujarnya.

Selama 1,5 tahun dia tidak memiliki pekerjaan dengan penghasilan tetap.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Tulungagung Merantau di Pekanbaru, Pilih Jadi FDJ, Tepis Imej Negatif

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, Ikuti Ajang Miss Teen Hingga Putri Pariwisata

Baca: Kisah Cewek Cantik Asal Pekanbaru Suka Matematika, Bergelut dengan Angka

Suatu ketika, ia mengirim lamaran ke sebuah perusahaan biro jasa perjalanan terbesar di Riau.

"Padahal tidak ada info lowongan. Tapi saya masukkan saja, Bismillah," kata Pia.

Keesokan hari setelah lamaran dimasukkan, ia dipanggil untuk interview dan diterima.

Ia sudah bekerja lima tahun di perusahaan biro jasa perjalanan Umroh dan Haji Plus itu sampai sekarang.

Dengan penghasilan yang cukup, Pia memutuskan kembali berkuliah.

Demi cita-cita menjadi penulis dan motivator, ia mendaftar di UMRI tahun 2017.

Ia membiayai kuliah dari keringatnya.

Di Semester III, Pia mengikuti lomba nasional Public Relations tahun 2018.

Lomba bertajuk Rookie Stars itu khusus untuk mahasiswa Semester VII Ilmu Komunikasi di seluruh Perguruan Tinggi se-Indonesia.

"Ini yang paling berkesan. Sedangkan saya baru semester tiga dan sama sekali belum tau apa dan bagaimana public relation," ungkap Pia. Ia mengandalkan referensi yang didapatnya dari internet.

Lomba tersebut mewajibkan peserta mencari strategi komunikasi untuk menarik perhatian audiens.

Ia menyusun proposal kampanye di kantor tempatnya bekerja.

Di sisi lain, ia mesti menyelesaikan tugas kantor yang sudah menumpuk tidak lewat batas waktu yang ditentukan.

"Saya masih ingat. Dalam 25 menit saya berpacu mengerjakan dua hal bersamaan. Alhamdulillah, pekerjaan selesai dan proposal (untuk lomba) saya selesai," tutur Pia.

Proposal buatannya lolos dalam seleksi.

Ia sangat puas, jerih payahnya berbuah Piagam Penghargaan Rookie Stars 2018 yang diterima di Semarang, Nopember 2018 lalu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved