Ujang Diculik, Dihajar & Disuruh Mengaku Pemerkosa Bidan Desa Y, Begini Tanggapan Kapolda Sumsel
Belum lagi terungkap kasus pemerkosaan bidan desa yang berinsial Y di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, kini muncul masalah baru
TRIBUNPEKANBARU.COM- Belum lagi terungkap kasus pemerkosaan bidan desa yang berinsial Y di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, kini muncul masalah baru.
Salah seorang warga babak belur setelah dipaksa mengakui sebagai pelaku pemerkosa bidan desa tersebut.
Padahal si lelaki yang berprofesi sebagai buruh pemacah batu sudah mengatakan bahwa bukan dia pelaku pemerkosaan tersebut.
Baca: Pria Ini Ngaku Dipaksa Perkosa Bidan Y, Diculik dan Disiksa, Dipaksa Ngaku Aku
Baca: Bidan Y Mengaku Diperkosa 5 Pria Saat Tidur, Polisi Temukan Keanehan. . .
Kapolda Sumatera Selatan pun menduga bahwa pelaku penculikan terhadap lelaki yang bernama haris adalah Oknum Polisi
Beberapa waktu lalu polisi mengalami kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut, lantaran belum didapatkannya alat bukti yang cukup, seperti cairan sperma di TKP bahkan tak adanya jejak kaki serta sidik jari di tempat pemerkosaan.
Selain itu, penyidik juga mengalami kesulitan karena minimnya informasi dari korban karena bidan Y tidak mengenali wajah dari pelaku.
Namun, hal yang menghebohkan dari kasus ini mendadak muncul setelah Harismail alias Ujang (25) mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya setelah diduga menjadi korban salah tangkap oknum polisi.
Haris atau Ujang mengaku menjadi korban penculikan oleh sekelompok orang saat membeli rokok pada Sabtu (23/2/2019) kemarin.
Sekelompok pria tersebut memaksanya masuk ke dalam mobil dan memukuli Haris atau Ujang tanpa sebab. Bahkan, tangan Haris yang hanya berprofesi sebagai buruh pemecah batu ini diikat serta wajahnya ditutup.
Baca: Bidan Y yang Dirampok dan Diperkosa 5 Orang, Dirawat di RS Bhayangkara, Begini Kondisinya Sekarang
Dengan kondisi tak melihat wajah pelaku, korban dipaksa untuk mengaku jika sudah memperkosa Bidan Y. Jelas saja, tuduhan itupun dibantah korban.
"Saya bilang tidak, saya bantah, saya bukan pemerkosa bidan itu," kata Haris, Minggu (24/2/2019).
Penculik Haris sempat letuskan tembakan
Krisna Murdani (25) teman akrab Haris atau Ujang yang melihat aksi penangkapan terhadap itu mengatakan, ada dua mobil dan tiga motor ketika penangnkapan rekannya itu berlangsung.
"Satu mobil Innova, satu mobil Avanza, sisanya naik motor langsung menghentikan Haris dan dimasukan dalam mobil," kata Krisna.
Krisna pun berujar jika kelompok pria tersebut sempat mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali untuk membawa Haris.
Baca: VIDEO: Kiper Menolak Diganti, Maurizio Sarri Marah-marah, Wasit Pun Turun Tangan Selesaikan Masalah
Karena kebingungan, Krisna langsung menanayakan apa yang menimpa rekannya tersebut.
"Saya tanya mau dibawa ke mana Haris. Dibilang, ke Polda. Saya bingung, padahal kami baru pulang ngangkut batu di Kayuagung. Haris juga waktu beli rokok pakai motor saya, " ujarnya.
Pelaku diduga oknum polisi
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinaegara menduga, jika aksi penculikan dan penganiayaan terhadap Harismail alias Ujang (25) dilakukan oleh oknum polisi.
Namun, saat ini ia belum mengetahui oknum tersebut dari satuan mana.
"Saya berpendapat ini oknum polisi, tidak mungkin preman nangkap orang, kecuali preman itu keluarga korban, bisa jadi mungkin dongkol,"kata Zulkarnain saat memberikan keterangan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (24/2/2019).
Zulkarnain mengatakan, Harismail yang menjadi korban tidak mengetahui siapa oknum polisi tersebut. Terlebih lagi wajah korban ditutup ketika ditangkap.
"Dia (korban) tidak bisa menjelaskan siapa orang tersebut dari satuan mana, keterangannya polda, tapi tidak tahu satuan mana, itu aibnya saya, tanggung jawab saya," ujarnya.
Baca: Kebiasaan Tidur dalam Kondisi Rambut Basah, Ini Dampak dan Efek Positifnya
Bidang Profesi dan Pengamanan (BidPropam) Polda Sumatera Selatan kini ikut menyelidiki kasus dugaan salah tangkap yang menimpa Harismail alias Ujang (25).
"Keterangannya orang Polda (Sumsel), tapi tidak tahu dari satuan mana dan juga dikenal. Ini Aib saya, tanggung jawab saya. Sekarang Propam juga ikut menyelidiki kasus ini," kata Kapolda Sumsel, Sabtu (24/2/2019).
Dijelaskan Zulkarnain, korban sendiri tidak mengetahui identitas oknum polisi tersebut lantaran wajahnya ditutup saat diinterogasi didalam mobil.
"Dalam pemeriksaan itu dia (korban) dipaksa untuk mengakui dia memperkosa, apa dasarnya oleh yang bersangkutan (pelaku) itu tidak jelas. Korban hanya diambil oleh sekelompok orang, dipaksa untuk mengakui dia yang memperkosa," ujarnya.
"Saya berpendapat ini oknum polisi, nggak mungkin preman nangkap orang kecuali keluarga dia (korban pemerkosaan)," tambah Kapolda Sumsel.
Propam selidiki pelaku penculik Haris
Bidang Profesi dan Pengamanan (BidPropam) Polda Sumatera Selatan kini ikut menyelidiki kasus dugaan salah tangkap yang menimpa Harismail alias Ujang (25).
"Keterangannya orang Polda (Sumsel), tapi tidak tahu dari satuan mana dan juga dikenal. Ini Aib saya, tanggung jawab saya. Sekarang Propam juga ikut menyelidiki kasus ini," kata Kapolda Sumsel, Sabtu (24/2/2019).
Dijelaskan Zulkarnain, korban sendiri tidak mengetahui identitas oknum polisi tersebut lantaran wajahnya ditutup saat diinterogasi didalam mobil.
"Dalam pemeriksaan itu dia (korban) dipaksa untuk mengakui dia memperkosa, apa dasarnya oleh yang bersangkutan (pelaku) itu tidak jelas. Korban hanya diambil oleh sekelompok orang, dipaksa untuk mengakui dia yang memperkosa," ujarnya.
"Saya berpendapat ini oknum polisi, nggak mungkin preman nangkap orang kecuali keluarga dia (korban pemerkosaan)," tambah Kapolda Sumsel.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Kasus Dugaan Pemerkosaan Bidan Y: Alat Bukti Tidak Ada hingga Buruh Batu Dipaksa Jadi Pelaku ",