Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampar

KEJADIAN LANGKA, 44 Guru di Kampar Ajukan MOSI TIDAK PERCAYA Terhadap Kepala Sekolah SMAN 3 Tapung

Kejadian langka di dunia pendidikan, 44 guru di Kampar ajukan MOSI TIDAK PERCAYA terhadap Kepala Sekolah SMAN 3 Tapung, ini sebabnya

Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
KEJADIAN LANGKA, 44 Guru di Kampar Ajukan MOSI TIDAK PERCAYA Terhadap Kepala Sekolah SMAN 3 Tapung 

KEJADIAN LANGKA, 44 Guru di Kampar Ajukan MOSI TIDAK PERCAYA Terhadap Kepala Sekolah SMAN 3 Tapung

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Ikhwanul Rubby

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kejadian langka di dunia pendidikan, 44 guru di Kampar ajukan MOSI TIDAK PERCAYA terhadap Kepala Sekolah SMAN 3 Tapung, ini sebabnya.

Sebanyak 44 guru dan pegawai di SMA Negeri 3 Tapung menandatangani mosi tidak percaya terhadap Kepala Sekolah, Aldela.

Mosi tidak percaya ini disampaikan ke Dinas Pendidikan Riau pada Selasa (26/2).

Baca: HATI-HATI! Caleg Jangan Asal-asalan Buat Laporan Dana Kampanye, Audit LPPDK Libatkan Akuntan Publik

Baca: PERINGATAN! Tunjangan Pejabat yang Belum Isi LHKPN akan Dipotong, Ini Kata Gubernur Riau Syamsuar

Baca: Kebakaran Hutan dan Lahan serta Kabut Asap, Diskes Bengkalis Buka Posko Kesehatan Karhutla di Rupat

Ketua Komite SMAN 3 Tapung, Triatna mengungkapkan, mosi tidak percaya dilatarbelakangi beberapa faktor, salah satunya Aldela dinilai arogan dan tidak transparan dalam mengelola keuangan sekolah.

Sebelum mosi tidak percaya diteken, Triatna mengatakan, peserta didik sempat berunjuk rasa setelah Upacara Bendera, Senin (25/2) kemarin.

Beruntung, proses belajar mengajar di sekolah tetap berjalan.

"Kemarin usai upacara itu, anak-anak rebut microphone, terus menyampaikan tuntutannya seperti demo gitu," ujar Triatna.

Adapun tuntutan peserta didik yakni meminta para guru kembali kepada posisinya semula.

Aksi itu dipicu oleh mundurnya beberapa pejabat perangkat pada Jumat (22/2) lalu, seperti Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas, Pembina OSIS dan lainnya menolak menjalankan tugas tambahan, di luar mengajar.

Triatna menjelaskan persoalan yang memicu mosi tidak percaya para guru yakni karena Aldela baru memimpin setahun lebih.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Sawahlunto Merantau di Pekanbaru, Bekerja di BUMN, Berbisnis Make Up Artis

Baca: KISAH Cewek Cantik Jadi Wanita Angkatan Udara Asal Garut, Tugas di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru

Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah Biru atau Bangsawan Asal Riau, Jualan Kue dan Roti

Baru menjabat, Aldela mengusulkan pungutan Sumbangan Kegiatan Kesiswaan (SKK) untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler tahun 2018.

Kepala Sekolah membicarakan SKK ini kepadanya selaku Ketua Komite.

Menurutnya program ini baik.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved