Siak
BREAKING NEWS: Lagi, Polisi Tangkap Oknum Guru di Siak Riau dengan Tuduhan Pencabulan Muridnya
Polisi mengamankan oknum guru salah satu SMPN di Dayun, kabupaten Siak Jumat (1/3/2019) terkait kasus pencabulan.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Sesri
Diceritakan, DM kerap meraba dan memegang kemaluan muridnya pada waktu tertentu. Menurut pengakuan 2 murid laki-laki yang membuka tabir ini, DM telah meraba-raba kemaluannya saat di kolam renang dan saat acara camping.
Baca: MIRIS! Kasus Pencabulan Dominasi Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Pekanbaru
Baca: Mahfud MD Laporkan Berita Hoaks yang Serang Dirinya ke Polres Klaten, Siapa yang Dilaporkan?
Baca: Kronologi Penikaman Gustian Nanda oleh ZH di Inhil Riau, Berawal dari Minum Tuak Bersama-sama
Akibat pengakuan tersebut, sebanyak 15 walimurid mendatangi kantor Polres Siak untuk membuat laporan. Ada sebanyak 12 laporan polisi yang kemudian diproses.
Rabu (27/2/2019) polisi menjemput DM ke sekolah tempat dia belajar. Kemudian diperiksa di ruang penyidik Satreskrim Polres Siak.
Dalam pada itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak Lukman juga langsung turun ke Mapolres Siak berkoordinasi dengan unit PPA. Kemudian memastikan proses belajar mengajar di SDN 12 Buana Makmur tetap dapat berjalan.
"Solusi untuk sekolah itu, kita angkat dulu Plh Kepala Sekolah. Karena kaitannya terhadap manajemen sekolah dan administrasi lainnya," kata dia.
Lukman menyebut, secara hukum pihaknya tidak memberikan pembelaan terhadap tersangka DM. Sebab, perkara yang dialami DM adalah perkara asusila yang bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan.
Secara proses kepegawaian, menurut Lukman, DM bisa dipecat. Apalagi melihat ancaman pada padal dilanggar mencapai 15 tahun.
"Kalau vonis hakim 2 tahun saja itu dipecat dari ASN. Apalagi lebih tinggi dari itu," kata dia.
Lukman mengaku sangat kecewa terhadap perilaku DM. Sebab di permukaan terlihat baik tetapi mengkhianati nilai -nilai moral dan agama sebagaimana ruh dari pendidikan itu sendiri.
"Sangat kecewa, bahkan kaget sekali kala menerima informasi ini awalnya. Rasanya tidak percaya," kata dia.
Ia mengingatkan seluruh tenaga kependidikan dapat mengambil itibar dari kejadian memalukan tersebut. Supaya masa depan dunia pendidikan kabupaten Siak tidak memalukan. (Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra)