Kamu Tim Kuning Telur atau Putih Telur? Manakah yang Lebih Sehat? Simak Penjelasannya
Salah satu makanan yang kaya protein adalah telur, sehingga bisa dijadikan alternatif untuk mengisi energi tubuh.
Riset yang dilakukan dengan mereview lebih dari 12 studi itu membuktikan, pada individu yang sehat, telur tidak menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung atau kematian yang terkait dengan penyakit jantung.
Dan sebuah penelitian besar yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menemukan konsumsi satu telur sehari tidak berkontribusi pada penyakit jantung.
"Kolesterol dalam makanan selalu dianggap sebagai hal buruk. Telur memang tinggi kolesterol, sehingga kuning telur mendapat citra buruk," kata Koch.
Namun seiring waktu, kata Koch, penelitian telah menunjukkan agar kita tidak perlu khawatir tentang kolesterol dalam makanan.
Baca: Unggah Foto USG dan Test Pack, Stefan William Kabarkan Celine Evangelista Hamil Anak Kedua
Baca: Relawan Jokowi-Ma’ruf Sambut Baik Kedatangan Prabowo ke Riau
Baca: Ingat Adi yang Mengamuk dan Rusak Motor saat Ditilang? Polisi Nyatakan Tidak Alami Gangguan Jiwa
"Hubungan antara kolesterol makanan dan kolesterol darah tidak sejelas yang kita duga. Kita harus lebih fokus tentang lemak trans dan lemak jenuh," ucap Koch.
Jadi, kita tak perlu ragu lagi saat ingin mengonsumsi telur sebagai menu sarapan. Protein dalam telur akan membantu pemulihan otot kita.
Selain itu, lemak dalam telur yang selalu dianggap buruk akan membantu tubuh menyerap vitamin D dan E. Namun, konsumsilah telur dalam jumlah wajar dan jangan terlalu berlebihan.
Menurut Koch, ini memang terdengar klise. Tapi demi kesehatan, sebaiknya kita mengonsumsinya dalam jumlah sedang.
“Seharusnya kamu tidak makan empat omelet telur setiap hari. Tapi satu telur sehari akan memberi manfaat maksimal," ucapnya.
Penelitian baru-baru ini memang menunjukkan lemak jenuh tidak seburuk yang pernah kita pikirkan. Namun, Koch menyarankan agar kita tetap berhati-hati.
Pedoman Diet A.S. menganjurkan agar kita mendapat asupan kalori dari lemak jenuh kurang dari 10 persen per hari.
"Mengonsumsi kuning telur juga dapat membantu atlet mempertahankan berat badannya dengan lebih baik, berkat kandungan proteinnya," kata Koch.
Bagian kuning telur, kata Koch, juga membantu atlet membangun lebih banyak otot daripada hanya mengonsumsi bagian putih saja.
"Manfaat mengonsumsi telur utuh lebih besar daripada risiko mengonsumsi kolesterol dan lemaknya," kata Koch. (Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kuning Telur "Versus" Putih Telur, Manakah yang Lebih Sehat?"