Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kepulauan Meranti

Sembilan Titik Api Terpantau di Wilayah Kepulauan Meranti Riau

Banyaknya titik api saat pagi tadi memang tidak diduga sebelumnya, mengingat bahwa titik api tersebut merupakan titik lama yang sebelumnya sempat

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: CandraDani
istimewa
Tim satgas Karlahut Kepulauan Meranti di desa Lukun Rabu (20/3/2019). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Hingga Rabu (20/3/2019) wilayah kabupaten Kepulauan Meranti masih terdeteksi beberapa titik api.Pada pagi hari sebelumya terdeteksi 31 titik api di Kepulauan Meranti. Namun pantauan sore hari pukul 16.00 WIB titik api di Kepulauan Meranti terpantau menurun siginifikan hingga 9 titik.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti saat dikonfirmasi Tribun mengatakan titik api tersebut ada di 4 desa di Kepulauan Meranti. "Ada tiga desa, desa Gayung, desa Lukun dan desa tanah Merah," ujarnya.

Edy mengatakan bahwa banyaknya titik api saat pagi tadi memang tidak diduga sebelumnya, mengingat bahwa titik api tersebut merupakan titik lama yang sebelumnya sempat ditanggulangi.

"Tiba-tiba saja ada banyak, baru pertama kali ini sepeti ini," ungkapnya.

Baca: INHU dan PELALAWAN Dikelilingi Titik Api, Kabut Asap Terjadi di Rengat, Kebakaran Lahan di Pekanbaru

Baca: KEBAKARAN HUTAN dan Lahan Terjadi di TUJUH Kecamatan di Bengkalis Riau, Damkar Lakukan Pemadaman

Dirinya menilai bahwa cuaca panas dan kondisi angin yang kencang menjadi doktor penyebab munculnya titik api.

"Jadi memang faktor utamanya saat dihembus angin api kembali menyala, dan juga cuaca yang panas," tuturnya.

Dirinya mengatakan bahwa hari ini sudah menurunkan semua tenaga BPBD bahkan yang sebelumnya harus bekerja di kantor. "Semua sudah kita kirim bahkan yang adminstrasi juga, yang tinggal tinggal wanita lagi di kantor" ujarnya.

Edy menjelaskan bahwa ada sekitar 50 orang tim BPBD yang diturunkan kan ke lokasi yang dibagi dalam 3 regu. Walaupun tetap di lapangan timah satgas dari pihak kepolisian, TNI dan masyarakat juga turut serta dalam proses penanggulangan kebakaran lahan.

Baca: Kabut Asap Pekat Selimuti Dumai Riau, Air Jadi Kendala Padamkan Kebakaran Lahan

Edy menjelaskan bahwa sudah berkoordinasi dengan pihak BNPB dan BPBD provinsi untuk penanggulangan kebakaran yang terjadi. Mengingat bahwa lokasi kebakaran yang ada sangat minim dan jauh dari sumber air. "Kendala kita yang utama pasokan air yang sangat minim," ungkapnya.

Hingga hari ini tim tetap berada di lokasi untuk melakukan pemadaman dan antisipasi munculnya titik api baru.

Kondisi udara Selatpanjang hari ini juga sudah mulai bersih dari abu asap. "Hari ini sudah cukup bersih(udara, semalam itu sampai ada debu memang," ujarnya.

Dirinya mengakui bahwa asap dan debu memang berasal dari kebakaran di wilayah Kepulauan Meranti, namun dirinya juga menilai tidak menutup kemungkinan bahwa asap berasal dari kiriman daerah lain.

"Apalagi daerah lain juga terbakar dan kondisi angin kencang, jadi berkemungkinan besar terbawa angin," pungkasnya.(tribunpekanbaru. com/ Teddy Tarigan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved