Berita Riau
SECARIK Kisah Pascakebakaran HUTAN dan LAHAN di Riau, Samsul Kehilangan Pendapatan Rp 40 Juta Lebih
Secarik kisah pascakebakaran hutan dan lahan di Riau, Samsul kehilangan pendapatan Rp 40 juta lebih, karena ia kehilangan kebun sagu dan kebun sawit
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nolpitos Hendri
Semenrara satu lagi anak laki laki berusia 18 tahun saat ini sudah masuk kuliah.
"Inilah rencananya kebun sagu kami untuk biaya kuliah dan nikah anak saya dan kehidupan lainnya di masa depan. Tapi sudah tidak ada harapan lagi semuanya sudah terbakar," pungkasnya.
Kalau dihitung hitung sagu yang ditanamnya sudah banyak tualnya.
Satu batang bisa Sampai enam lebih tual sagu tersebut.
"Jadi kalau sudah di panen mungkin sudah tak terhitung kita berapa uangnya. Mau nangis rasanya," cerita Samsul.
Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah MINANG Merantau di Pekanbaru, Kampanye Kebersihan dan DUTA Kampung Iklim
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Peduli Kebersihan dan Lingkungan, Terpilih Jadi DUTA ASRI
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Riau Jadi Duta Ekonomi Syariah, Cerita Soal Bank Konvensional dan Syariah
Menurut dia, kebun sagu miliknya ini, sebenarnya bantuan dari pemerintah Bengkalis zaman kepemimpinan Syamsurizal.
Sempat sekali panen dulunya sebelum tahun 2014, pada masa irub bisa seribuan tual yang di panen.
"Harga per tual sagunya sekitar 40.000 ribu rupiah. Kalikan saja berapa kita dapat hasilnya kemarin," ungkap Samsul.
Setelah panen tersebut, sempat terjadi Karhutla juga di lahan mereka pada tahun 2014 lalu.
Kebakaran ini juga menghanguskan lahan sagu miliknya sehingga dirinya tidak lagi bisa memanen hasil sagunya.
"Tapi kemarin kita coba bangkit lagi, tanam lagi sagu, tetapi sebagian tanam dengan sawit juga. Belum sempat panen sagu tahun 2019 ini malah kembali di lahap api kebun kami ini," kata dia.
Setelah kebakaran ini, dirinya masih memikir dua kali untuk menanam sagu kembali.
Kalaupun dipaksakan kemungkinan tidak melihat lagi Samsul masa panennya karena menunggu masa panen dari penanaman awal sampai bisa di panen memakan waktu paling cepat sepuluh tahun.
"Ini saja tidak jumpa kita masa panennya, apalagi kalau ditanam lagi ada Karhutla lagi sia sia lagi," terang Samsul.
Baca: CALEG CANTIK Partai Gerindra di Pekanbaru Diintimidasi dan Diancam Preman, Secarik Kisah Wan Aniska
Baca: CALEG Cantik Partai GERINDRA di Pekanbaru, Terinspirasi Permaisuri Yordania Rania Al Abdullah
Baca: Kisah CALEG Cantik Asal Pekanbaru, Perempuan Masuki Dunia Politik, Terinspirasi Rania Al Abdullah
Samsul memiliki rencana lain dengan lahannya yang sudah terbakar ini.
