Berita Riau
SECARIK Kisah Pascakebakaran HUTAN dan LAHAN di Riau, Samsul Kehilangan Pendapatan Rp 40 Juta Lebih
Secarik kisah pascakebakaran hutan dan lahan di Riau, Samsul kehilangan pendapatan Rp 40 juta lebih, karena ia kehilangan kebun sagu dan kebun sawit
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nolpitos Hendri
SECARIK Kisah Pascakebakaran HUTAN dan LAHAN di Riau, Samsul Kehilangan Pendapatan Rp 40 Juta Lebih. SISA KARHUTLA di Riau, Samsul Kehilangan Pendapatan Rp 40 Juta Lebih, Kebun Sagu dan Kebun Sawit Habis Terbakar
TRIBUNBENGKALIS.COM, BENGKALIS - Secarik kisah pascakebakaran hutan dan lahan di Riau, Samsul kehilangan pendapatan Rp 40 juta lebih, karena ia kehilangan kebun sagu dan kebun sawit akibat terbakar.
Karhutla sempat membara di Bengkalis sejak awal tahun 2019 sudah berhasil diredakan.
Hanya menyisakan pendinginan di beberapa titik bekas lahan terbakar.
Baca: MUI Riau TERBITKAN Surat Edaran TIDAK GOLPUT, Umat Muslim di Riau Diimbau Tunaikan Hak Pilih
Baca: KABUT ASAP di Dumai, Pelaksanaan Kejurprov Karate 2019 Diundur, Udara di Rohil dan Dumai Tidak Sehat
Baca: Seorang SUAMI di Pekanbaru Tega PUKUL Istrinya Pakai MARTIL hingga Kritis, Ini Sebabnya
Pemadaman api yang sempat membakar ratusan hektare lahan di kabupaten Bengkalis terbantu dengan hujan yang turun dengan intensitas deras beberapa pekan terakhir.
Namun meskipun sudah berhasil di kuasai, dampak Karhutla masih membekas bagi masyarakat yang lahannya terbakar.
Pasalnya warga yang lahannya terbakar mulai bingung untuk memulai hidupnya kembali, karena sumber pencarian untuk kehidupannya sehari-hari sudah tidak bisa menghasilkan apa-apa lagi.
Begitulah yang dirasakan Samsul (50) warga Desa Ketam Putih Kecamatan Bengkalis.
Samsul memiliki dua kebun di desanya, sebidang kebun sagu dan sebidang kebun sawit.
Dua kebunnya ini memiliki luas sekitar 13 Haktare lebih, dengan luas kebun sagu sebesar 8 hektare sementara sisanya sekitar lima hektare kebun sawit.
"Sampai sekarang saya masih bingung mau buat apa. Karena sudah habis semua kebun saya apalagi kebun sagu belum sempat saya panen, sudah duluan api memanen habis semuanya," cerita Samsul.
Baca: Kisah CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru, Art Director di Kastil Creative, Ikut Pertukaran Pemuda ke Jepang
Baca: KISAH Empat Cewek Cantik KETURUNAN TIONGHOA di Pekanbaru, Torehkan Prestasi Hingga Bekerja Part Time
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Bernama Felicia Susanto, Berasal dari Keluarga Keturunan Tionghoa
Menurut dia, kebun sagunya bagaikan tabungan untuk dirinya dan keluarga, karena memang masa panennya cukup lama setelah ditanam kembali sekitar tahun 2014 lalu.
Untuk memulai panen awal dari pertama dipanen bisa memakan waktu sampai 10 hingga 12 tahun.
"Sebenarnya kebun sagu ini tabungan buat kami, untuk biaya kuliah dan biaya di masa depan lainnya untuk anak anak. Tapi sayang belum sempat kita panen sejak ditanam 2014 lalu sudah hangus terbakar," jelas ayah dua orang anak ini.
Menurut Samsul saat ini dia mempunyai dua orang anak, satu anaknya perempuan saat ini sudah bekerja di Paud.
