Bengkalis

Istri Bunuh Suami di Mandau, Awalnya Mengadu ke Selingkuhan & Dukun untuk Menyantet Tapi Tak Mempan

Istri korban ini selingkuh kemudian mengadu kepada selingkuhannya sering diperlakukan kasar suaminya, dan meminta mencarikan dukun untuk menyantet

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: CandraDani
istimewa
Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahmanto memimpin ekspose pengungkapan pembunuhan dengan modus Curas di Polsek Mandau, Kamis (16/5) pagi tadi. 

TRIBUNBENGKALIS.COM, MANDAU - Pembunuhan terhadap Salman (42) warga Pematang Pudu kecamatan Mandau ternyata bukan tanpa alasan. Dugaan pembunuhan terhadap korban dilakukan oleh istrinya sendiri dikarena peselingkuhan.

Di mana Rifna Istri korban mengeluh kepada selingkuhanya diketahui bernama Anel sering diperlakukan kasar oleh Suaminya.

"Istri korban ini selingkuh kemudian mengadu kepada selingkuhannya sering diperlakukan kasar oleh suaminya, dan meminta mencarikan dukun untuk menyantet korban," terang Kapolres Bengkalis AKBP Yusuf Rahmanto.

Kemudian Rifna dikenalkan oleh Selingkuhanya kepada Honas yang merupakan karyawan sebuah perusahaan di Duri.

Saat bertemu dengan Honas yang mengaku dukun ini Rifna ditemani rekannya Avwita.

Baca: Bersenjatakan Batu Gilingan & Sangkur, Seorang Istri di Mandau jadi Otak Pembunuhan Suami Sendiri

"Saat bertemu Honas memberikan remasan jeruk purut yang sudah dimantra. Agar diberikan kepada suaminya agar terkena santet," Kapolres.

Namun setelah dua hari anjuran Honas tidak berefek terhadap suami Rifna.

Kemudian Rifna kembali mendatangi Honas mempertanyakan ramuannya tidak berdampak.

"Dia juga meminta agar Honas untuk meminta agar segera membunuh suaminya. Namun awalnya Honas menolak melakunya," terangnya.

Namun setelah dibicarakan mereka berdua akhirnya Honas mau melakukan pembunuhan tersebut.

Dengan bayaran sebesar 25 juta rupiah.

Namun Rifna tidak menyanggupi permintaan Honas tersebut. Kemudian menawarkan kemampuannya sebesar 10 juta rupiah.

"Rifna meminta kurang menjadi sepuluh juta dengan pembayaran secara dicicil bayaran awal 3 juta rupiah. Sisanya akan di bayarkan apabila BPJS kematian suaminya sudah keluar," jelas Kapolres.

Baca: Pelaku Pembunuhan IRT di Kepulauan Meranti Riau Terungkap, Kepergok Korban Hendak Mencuri

Tergiur tawaran ini baru di bayarkan kemudian Honas mengiyakan penawaran tersebut.

Uang 3 juta tersebut dibayarkan Rifna hasil penjualan emas yg dilaporkan hilang saat pembunuhan Salman.

Sebelumnya sebagaimana diberitakan, Kepolisian Sektor atau Polsek Mandau berhasil menungkap pembunuhan dengan modus pencurian dengan kekerasan (Curas) yang terjadi di rumah Salman (42) yang juga tewas menjadi korban, Senin (13/5) dini haru lalu .

Dari pengungkapan Polsek Mandau ternyata Istri Salman sendiri yang menjadi tersangka sekaligus otak pembunuhan tersebut.

Rifna (31) ternyata merencanakan sejak awal pembunuhan suaminya. Selain istrinya dua tersangka lain juga terlibat dalam pembunuhan Salman ini.

Tersangka lain diantaranya Avwita (33) rekan korban. Kemudian Honas S (33) yang merupakan orang suruhan Rifna sebagai eksekutor.

Penangkapan ini diungkap Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahamanto kepada tribun, Kamis (16/5) siang.

Baca: Heboh! Istri Bunuh Suami di Banjar, Sang Anak Temukan Ayahnya Tidak Menggunakan Pakaian

Baca: Istri Siri Racuni Air Galon untuk Bunuh Suaminya, yang Jadi Korban Malah Istri Pertama

Menurut Kapolres, petugasnya yang melakukan penyedikan menemui kejanggalan saat melakukan olah TKP pertama.

"Untuk mengungkap kejanggalan ini tim Polsek Mandau kembali melakukan olah TKP kedua Rabu kemarin. Olah TKP kedua ini dipimpin langsung Kapolsek Mandau Kompol Ricky Ricardo bersama Kanit Reskrim Polsek Mandau," Kata Yusup.

Selain melakukan olah TKP ulang petugas juga melakukan introgasi ulang saksi saksi yang dekat dengan korban dan TKP pembunuhan.

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan ulang ini akhirya petugas menemukan petunjuk baru.

Di mana penyidik menemukan bungkusan plastik yang berisikan tiga helai kain lap yang sudah kotor dan ada bercak darahnya.

Bungkusan plastik ini ditemukan di tempat pembuangan sampah dibelakang rumah.

"Kita langsung mempertanyakan ini, karena pada olah TKP awal lalu tidak ada di situ. Namun jawaban saksi yakni istri korban tidak jelas dan mencoba berkelit," kata Kapolres.

Baca: VIDEO: Tim SAR Gabungan Temukan Jasad Pelajar Rohul Riau Yang Tenggelam Di Sungai

Baca: Dua Ekor Gajah Liar Terlihat Masuki Wilayah Dekat Permukiman di Kelayang Inhu Riau

Karena sudah tidak dapat alasan mengelak sejumlah pertanyaan petugas akhirnya Rifna mengakui perbuatannya yang menyuruh orang lain melakukan pembunuhan terhadap suaminya.

"Akhirnya istri korban mengaku sebagai otak pembunuhannya, Rifna menyuruh orang untuk membunuh korban, dia juga dibantu oleh rekannya bernama Avwita," terang Kapolres.

Berdasarkan keterangan tersebut langsung mengamankan istri korban dan rekannya.

Sementara orang suruhan sebagai eksekutor langsung dilakukan pengejaran.

Dari keterangan Rifna orang suruhannya tersebut bernama Honas yang bekerja di salah satu perusahaan di Duri.

Pelaku eksekutor ini berhasil diamankan ditempat kerjanya Rabu sore kemarin.

"Pelaku sempat melakukan perlawanan dan terpaksa dilumpuhkan petugas," pungkasnya.

Baca: Kos-kosan Waria Didatangi FPI Pekanbaru, Penghuninya Kocar-Kacir Sembunyi

Setelah berhasil dilumpuhkan pelaku mengakui telah melakukan pembunuhan tersebut.

Pelaku melakukan perbuatannya karena dijanjikan mendapat imbalan setelah membunuh suami korban.

Dari Honas ini sejumlah alat bukti yang digunakan untuk membunuh korban ditemukan.

Di antaranya berupa satu buah batu gilingan cabe sebagai alat untuk memukul kepala korban, serta sebilah Pisau dapur milik tersangka.

"Barang bukti yang diamankan yakni bantal sebagai alat untuk menutupi wajah korban agar tidak bersuara," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang pria warga jalan Batin Bertuah Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau bernama Salman (42) ditemukan tewas dengan kondisi luka tusuk di bagian perut dan Kepala bagian belakang serta wajah mengalami luka.

Baca: Napi Cewek Biang Rusuh Rutan Siak Terancam Pindah ke Nusakambangan, Ini 7 Fakta Angker Nusakambangan

Korban tewas di kamar rumahnya ini diduga akibat korban pencurian dengan kekerasan.

Korban ditemukan tidak bernyawa, Senin (13/5) subuh oleh Rifna (31) istri korban, sekitar jam 05.00 WIB subuh.

Kapolsek Mandau Kompol Ricky Ricardo saat itu membenarkan peristiwa ini.

Menurut dia, dari keterangan saksi yakni istri korban Minggu malam korban sempat keluar rumah dan bermain kartu di warung.

Kemudian dini hari pulang ke rumah dan langsung makan di dapur. "Istri korban mengatakan habis makan korban langsung tidur di kamarnya. Sementara istri korban tidur di ruang tengah bersama anak anaknya," terang Kapolsek.

"Sekira pukul 05.00 WIB subuh istri korban terbangun dengar suara azan subuh. Kemudian istri korban membangunkan Salman untuk pergi kerja, Namun Rifna terkejut saat masuk ke dalam kamar melihat bercak darah didinding dan melihat korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Selain korban yang ditemukan dalam keadaan mengenaskan, kamar mereka juga dalam keadaan berantakan.

"Melihat kondisi berantakan Rifna langsung memeriksa lemarinya 2 buah cincin dan 1 kalung emas telah hilang. Sementara kondisi keluar pintu dapur juga telah terbuka saat istri korban keluar kamar," tambahnya.

Baca: Sedang Pesta Narkoba, 7 Orang Diamankan Polsek Mandau, 3 Diantaranya Wanita

Melihat kondisi ini istri korban langsung memanggil tetangganya. Kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Mandau.

Petugas mendapat informasi ini langsung menuju tempat kejadian. Petugas langsung melakukan olah TKP dan mengamankan TKP serta memeriksa saksi saksi.(Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved