Ungkap Fakta Tim Mawar Kopassus, Fahri Hamzah Sebut Ini Waktu Bagi Prabowo Subianto Untuk Bicara
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah minta Prabowo Subianto membongkar apa peran Tim Mawar dan siapa sesungguhnya aktor intelektual di belakangnya.
@Fahrihamzah: Buat orang2 yang dekat dengan @prabowo , termasuk yang dianggap menjadi korban seperti Andi Arief, Pius, DESMON, dll yang masih hidup dapat ikut memberi keterangan. Tapi, publik perlu mendengar langsung dari prabowo yang mendapat fitnah paling banyak. Menurut saya ini waktunya.
@Fahrihamzah: Jika terlalu banyak misteri yang tersimpan dari masa lalu, beban bangsa ini makin banyak. Maka adalah tugas mulia pak @prabowo untuk mengurangi beban bagi generasi yang akan datang. Biar sejarah kita lebih bersih. Biar sejarah TNI lebih terang. Ini semua demi bangsa.
@Fahrihamzah: Saya mendengar, berkali buku pak @prabowo mau diterbitkan tetapi tidak jadi. Beliau menganggap “dia telan semua salah lembaga”. Menurut saya itu tidak fair. Bukan saja untuk pak prabowo tapi bagi sejarah bangsa kita. Bagi generasi mendatang. Kita sudah makin dewasa kok sekarang.
@Fahrihamzah: Kalau saya jadi pak @prabowo maka saya akan ceritakan semua yang terjadi. Termasuk menyebut nama2 yang ada dan harus dijelaskan. Biarlah publik yang menilai. Tidak Peduli ada pengadilan baru. Karena yang penting adalah bicara satu sisi yang belum pernah dikatakan. Itu saja.
Jawaban Anggota Tim Mawar
Terpisah, mantan Anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid membantah bahwa dirinya terlibat dalam aksi di dekat Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, saat terjadi kerusuhan 22 Mei 2019.
"Jadi gini, saya denger bahwa saya di situ, apalagi di Majalah Tempo saya diisukan sebagai dalang dan ikut dalam kerusuhan itu," kata Fauka Noor Farid saat ditemui di sekitar Jakarta Timur, Senin (10/6/2019).
"Itu semuanya nggak benar. Jadi saya minta masyarakat lebih cerdas lagi dan saya tekankan bahwa saya tidak terlibat," katanya lagi.
Dia juga menampik turut berpartisipasi dalam rapat-rapat di kediaman Prabowo yang disinyalir membicarakan rencana aksi 22 Mei 2019, termasuk mengerahkan anak buahnya.
"Atau pun saya tidak pernah ikut rapat, apa pun tentang pengerahan massa dan saya tidak pernah memerintahkan anak buah saya untuk dalam kegiatan di Bawaslu," tutur Fauka.
Jika ada anak buahnya yang mengikuti aksi 22 Mei tersebut, kata Fauka, itu hak pribadi masing-masing sebagai warga negara. "Kalau toh kemudian ada anggota saya yang mengaku, itu kan hak rakyat Yang jelas saya tidak pernah perintahkan untuk hadir. Itu individu, masing masing individu," ucapnya.
"Karena saya kan enggak bisa melarang, karena itu kan hak individu tiap orang untuk menuntut keadilan," imbuhnya.
Saat ini, Fauka merupakan bagian dari Garda Prabowo yakni kelompok relawan pendukung Prabowo-Sandiaga dan mantan anggota Tim Mawar.
Ia pun mengakui memang pernah beberapa kali mengunjungi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Namun, kunjungan itu sekadar silaturahmi. "Ini perannya (sebagai) mantan anak buahnya (Prabowo), tapi kan ke sana (Kertanegara) saya hanya sekedar berkunjung saja, silaturahmi," ucap Fauka.
"Kalau terus kemudian dalam rangka Pilpres, kan saya juga harus tahu perkembangan Pilpres itu," ucap Fauka.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/fahri-hamzah-dan-prabowo_20181017_083746.jpg)