Tribun WIKI
SYAIR SIAK dan Tari Belo Kampung Asal Riau DITAMPILKAN di Bali dalam Festival Pusaka Nusantara VII
Syair Siak dan Tari Belo Kampung asal Siak Riau ditampilkan di Bali dalam Festival Pusaka Nusantara VII dan Rakernas JKPI 2019
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
SYAIR SIAK dan Tari Belo Kampung Asal Riau DITAMPILKAN di Bali dalam Festival Pusaka Nusantara VII
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Syair Siak dan Tari Belo Kampung asal Siak Riau ditampilkan di Bali dalam Festival Pusaka Nusantara VII dan Rakernas JKPI 2019.
Pemkab Siak perkenalkan syair dan tari Belo Kampung jelang penutupan Festival Pusaka Nusantara (FPN) VII dan Rakernas JKPI 2019 di Karangasem, Bali.
Penampilan dua karya seni asal Siak itu mendapat apresiasi yang baik dari pengunjung festival.
Baca: PENYELUNDUPAN Satwa Langka Jenis Monyet Albino dan Musang Luwak ke MALAYSIA Digagalkan di Dumai Riau
Baca: TERSANGKA Korupsi di Riau Alami Gangguan Ginjal Stadium Tiga dan Hipertensi, PERINGATAN atau Siksa?
Baca: Warga Temukan MAYAT TERAPUNG di Sungai Siak Pekanbaru dalam Posisi Telungkup, INI CIRI-CIRINYA
Baca: Tiga DOKTER CANTIK Indonesia, Banyak Netizen yang Minta Follback, Ada yang Bilang Mirip DYLAN SAHARA
Baca: BUANG Sabu-sabu ke Lantai dan Simpan dalam Kotak Rokok, Polisi Tangkap Dua PEMUDA di Pelalawan Riau
Pembaca dan penampil Syair Siak pada malam itu adalah Winda Harniati. Ia seorang seniman syair dan tari tradisional di Siak.
Ia merasa bangga karena dapat berpartisipasi langsung mempromosikan kesenian tradisional Kabupaten Siak di Pulau Dewata.
"Alhamdulillah saya sangat bangga karena bisa memperkenalkan Syair Siak kepada masyarakat dan pengunjung Festival Pusaka Nusantara ke VII di Kabupaten Karangasem Bali," kata dia, Selasa (25/6/2019).
Selain Syair Siak, tambah Winda, delegasi seni budaya asal Kabupaten Siak juga menampilkan tari kreasi yang berjudul Belo Kampung yang dibawakan oleh Sanggar Langkah Panglimo.
Tradisi Belo Kampung adalah upacara adat pembersihan sebuah tempat oleh masyarakat Melayu Siak pada masa dahulu.
Tujuannya berdoa kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah agar senantiasa dijauhkan dari bala dan bencana.

"Banyak yang memberi apresiasi, maka kami terus bersemangat menasionalkan kesenian tradisional Siak," kata dia.
Sementara itu, Bupati Siak Alfedri senang karenabmendapat pujian dari banyak kepala daerah lainnya.
Baca: Pemprov Riau RESMI LAPORKAN Suporter PSPS Riau ke Polda, Diduga HINA Gubri Syamsuar dalam YEL YEL
Baca: BUASNYA Buaya Mulai NYATA di Riau, Setiap Tahun Manusia Jadi Korban Terkaman di Kuantan Singingi
Baca: WASPADA Jasa Layanan Tak Resmi di Media Sosial, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Aplikasi BPJSTKU
"Saya juga merasa sangat puas terhadap karya yang dibawa ke Bali," kata dia.
Beberapa kesenian tradisional tersebut ditampilkan di Taman Budaya Chandra Buana Kota Amlapura, Kabupaten Karangasem, Minggu (23/6/2019) malam.
Delegasi kabupaten lain juga menampilkan kesenian terbaik dari daerah masing-masing.
"Saya bersama Pak Lukman (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak) Lukman menyaksikan langsung malam pegelaran kesenian itu," tambah Alfedri.
Ia menyebut penampilan kesenian tradisional tersebut sebagai salah satu cara untuk mempromosikan keunikan kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Siak.
Menariknya, syair Siak sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda pada 2018 lalu.
"Sudah mendapat pengakuan untuk tingkat nasional," kata Alfedri.
Alfedri berharap, dengan adanya penampilan kesenian tradisional Siak ini, akan memancing minat wisatawan untuk mengetahui kebudayaan Melayu lebih dalam.
Baca: Pilkada Riau 2020, Gerindra Masih PANAS, Utamakan Kader Partai, Husni Thamrin Siap Maju di Pelalawan
Baca: DUGAAN KORUPSI Dana Bantuan Kemendiknas di Disdukbud Kepulauan Meranti Riau, Seret Nama KADISDIKBUD
Baca: Bawaslu Inhu Tanpa Pendamping Hukum, Bawaslu Riau Minta Laporan Akhir Bawaslu Kabupaten dan Kota
Kabupaten Siak terkenal dengan kesenian dan budayanya yang masih dipegang teguh masyarakat.
Menurut dia, dat istiadat dan tradisi masyarakat Melayu Siak dapat terus lestari dan hidup di tengah masyarakat sebagai sebuah kebanggaan.
"Yang tak kalah penting, anak-anak muda kita semakin tertarik untuk mempelajari tradisi Melayu dan berbagai bentuk kearifan lokalnya. Karena itulah sebagian penampil di FPN VII di Bali didominasi anak-anak muda asal Siak," sebutnya.
Syair Siak dan Tari Belo Kampung Asal Siak Riau TAMPIL di Bali dalam Festival Pusaka Nusantara VII. (Tribunsiak.com/mayonal putra)