Kesehatan

ANAK Suka NGAMUK Tidak Diberi Gadget, Ini Cara Menghindari Dampak Buruknya Kata Psikolog Violetta

Anak suka ngamuk tidak diberi gadget berupa smartphone, ini cara menghindari dampak buruknya kata Psikolog Anak Dokter Violetta Hasan Noor

Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Tribunnews.com
Anak Suka Ngamuk Tidak Diberi Gadget, Ini Cara Menghindari Dampak Buruknya Kata Psikolog Violetta 

Anak Suka Ngamuk Tidak Diberi Gadget, Ini Cara Menghindari Dampak Buruknya Kata Psikolog Violetta

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Anak suka ngamuk tidak diberi gadget berupa smartphone, ini cara menghindari dampak buruknya kata Psikolog Anak Dokter Violetta Hasan Noor.

Gadget sudah sangat menjamur seiring laju era digitalisasi.

Bukan hanya kaum dewasa, bahkan anak Balita terkena dampaknya.

Baca: WOW, Ada Belasan Grup Gay Pekanbaru Riau di Facebook, Ada yang Catut Nama Sekolah, Ini Kata Wawako

Baca: BREAKING NEWS:HAKIM Vonis Ketua PPK Pangkalan Kuras Riau 1 Bulan Penjara PERKARA Pidana Pemilu 2019

Baca: BREAKING NEWS : Kalapas Tembilahan Riau Sebut Seorang Napi Kabur karena Kelalaian Petugas Saat Besuk

Baca: BREAKING NEWS : Bebas 5 Hari Lagi, Seorang Narapidana di Lapas Tembilahan Riau Kabur Saat Jam Besuk

Banyak anak yang dijumpai mengalami kecanduan gadget.

Kecanduan Gadget pada anak bukan tanpa sebab.

Psikolog Klinis Anak, Violetta Hasan Noor mengungkapkan kondisi ini karena kesalahan pola mendidik anak.

"Kebanyakan kasus orang tua awalnya memberikan anak bermain Hape dengan tujuan agar anak diam atau tidak rewel," ungkap Violetta, Selasa (2/7/2019).

Terkadang, gadget bahkan dijadikan alat untuk membujuk anak, namun akhirnya jadi kebabalasan.

Anak Suka Ngamuk Tidak Diberi Gadget, Ini Cara Menghindari Dampak Buruknya Kata Psikolog Violetta
Anak Suka Ngamuk Tidak Diberi Gadget, Ini Cara Menghindari Dampak Buruknya Kata Psikolog Violetta (Tribun Pekanbaru/Tribunnews.com)

Violetta mengingatkan, anak cenderung belajar dari pengalaman.

Artinya, perilaku anak terbentuk dari pengalaman sehari-hari.

Baca: POSTINGAN Terbaru Ustadz Abdul Somad di Akun Instagram Barunya, Jelaskan Tentang Ikhlas dan Setan

Baca: VIDEO VIRAL Seekor HARIMAU Nyaris Sambar Penumpang Sepeda Motor, Mengejar dari Dalam Hutan

Baca: LENGKAP Zonasi SMA Negeri di Pekanbaru Riau PPDB 2019, GUBRI: Kepsek Lakukan Pungli Langsung DIPECAT

Baca: PEMBAYARAN Uji KIR di Dishub Pelalawan Riau Gunakan Sistem Non Tunai, Jamin Tidak Ada Pungutan Liar

Anak menangis atau mengamuk sebenarnya merupakan hal yang wajar sebagai kompensasi rasa frustasinya ketika keinginan tidak dipenuhi.

Dengan menangis atau mengamuk, kata Violetta, si anak sedang berusaha mendapatkan apa yang diinginkannya.

Namun jika orang tua merespon rasa frustasinya dengan mengikuti kemauannya, maka sang anak akan belajar.

Sang anak berpikir bahwa kemauannya bisa didapatkan dengan mengamuk.

Terkait sikap anak yang mengamuk tidak diberi gadget, Violetta menegaskan, orang tua mesti merubah pola asuh atau didikan.

Pola asuh dirubah untuk menghindar anak dari dampak buruk kecanduan gadget.

"Pada dasarnya dalam penelitian menunjukkan bahwa anak dari usia dini disuguhkan gadget, akan cenderung temperament, egois dan sulit dalam bersosialisasi," jelas Violetta.

Baca: ABANG KANDUNG Nikahi Adik Bungsu, Sang Kakak sudah Beristri, Video Pernikahan Mereka Viral di Medsos

Baca: JADWAL Pemadaman Listrik di Rayon Taluk Kuantan Riau Selasa Tanggal 2 Juli 2019, Ada Pemeliharaan

Baca: VIRAL : Video WNA Asal Cina di Bandara SSK II Pekanbaru, Ini Kata Imigrasi Kanwil kemenkumham Riau

Baca: VIRAL : Video WNA Asal Cina di Bandara SSK II Pekanbaru, Ini Kata Imigrasi Kanwil kemenkumham Riau

Menurut Violetta, semestinya anak tidak diberi gadget.

Ia mengemukakan, bahkan Bill Gates dalam bukunya, mengaku sekalipun tidak pernah memberi anaknya gadget.

Sementara ahli psikolog dari Amerika, Pamelia (2016) tidak menyarankan anak-anak untuk bermain gadget hingga berusia 12 tahun.

"(Anak bermain gadget) banyak dampak buruk yang dijumpai dalam aspek psikologis anak. Seperti gangguan konsentrasi, kurangnya minat dalam belajar," kata Violetta.

Di sinilah perlunya ketegasan orang tua. Menurut dia, anak harus dibatasi bermain gadget dengan memberikan waktu tertentu.

"Jika anak menangis atau mengamuk, abaikan saja," ungkapnya.

Violetta menuturkan, orang tua harus konsisten tidak memberikan gadget sebelum waktu yang ditentukan.

Walau si anak menangis bahkan mengamuk.

Waktu bermain gadget juga harus dibatasi.

Baca: Gara-gara Diduga CEMBURU dan SELINGKUH, Dua Suami di Riau Bunuh Istri yang Masih Muda dan BUNUH DIRI

Baca: 25 Orang Warga Pekanbaru TERCIDUK Buang Sampah Sembarangan, Ini Sanksi yang Diberikan DLHK

Baca: KASUS Narkotika di Kuansing Riau Didominasi Sabu-sabu, Polres Inhu Tangkap Pengedar Narkoba

Baca: LENGKAP Zonasi SMA Negeri di Pekanbaru Riau PPDB 2019, GUBRI: Kepsek Lakukan Pungli Langsung DIPECAT

"Main Hape maksimal 10 menit, tidak lebih. Jika sudah 10 menit, ambil dan tidak ada negosiasi," tandasnya.

Violetta menambahkan, pujian kepada anak yang tidak menangis atau mengamuk perlu diberikan.

Di samping itu, orang tua juga harus memastikan kegiatan lain pengganti gadget yang disukai anak.

"Pastikan selama dengan anak, orang tua juga tidak bermain handphone, karena ingat orang tua merupakan cerminan bagi si anak," pungkas Violetta.

Anak Suka Ngamuk Tidak Diberi Gadget, Ini Cara Menghindari Dampak Buruknya Kata Psikolog Violetta. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved