Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hujan Es Landa Lima Desa di Aceh Tengah, Ratusan Rumah Warga Rusak

Baru kali ini saya melihat hujan es seperti ini. Esnya banyak dan besar-besar. Malah sempat saya kumpulkan sampai satu ember

Editor: CandraDani
Hujan Es Landa Lima Desa di Aceh Tengah, Ratusan Rumah Warga Rusak - hujan-es-aceh1.jpg
Foto Kiriman Warga/Serambi Indonesi
Atap rumah warga bolong akibat hujan es di Jagong Jeget, Aceh Tengah, Minggu (7/7/2019).
Hujan Es Landa Lima Desa di Aceh Tengah, Ratusan Rumah Warga Rusak - hujan-es-aceh2.jpg
Foto Kiriman Warga
Atap rumah warga bolong akibat hujan es di Jagong Jeget, Aceh Tengah, Minggu (7/7/2019).
Hujan Es Landa Lima Desa di Aceh Tengah, Ratusan Rumah Warga Rusak - hujan-es-aceh3.jpg
Foto Kiriman Warga/Serambi Indonesia
Atap rumah warga bolong akibat hujan es di Jagong Jeget, Aceh Tengah, Minggu (7/7/2019).

Dijelaskan, hujan es berbentuk bulat sebesar ukuran kelereng atau ukuran jari orang dewasa itu biasa terjadi setahun sekali setiap ada perubahan cuaca.

Butiran es yang dikumpulkan seorang warga setelah peristiwa hujan es yang terjadi Minggu (7/7/2019) siang.
Butiran es yang dikumpulkan seorang warga setelah peristiwa hujan es yang terjadi Minggu (7/7/2019) siang. (KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP)

"Biasanya cuaca ekstrem seperti ini terjadi karena perubahan cuaca atau musim, sudah beberapa hari ini, di tempat saya cuaca kalau pagi terasa sangat dingin," lanjut Supriono, yang juga seorang penyuluh pertanian tersebut.

Ia bahkan sempat menghubungi beberapa rekannya di sejumlah kampung di Kecamatan Jagong Jeget. Ternyata, peristiwa hujan es juga terjadi di Kampung Paya Tungel, Jeget Ayu dan Bukit Kemuning.

"Hampir semua kampung di Kecamatan Jagong Jeget terjadi cuaca yang sama," ujar Suprihono.

Akibat hujan es melanda, banyak tanaman warga di kampung yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Takengon, ibukota Kabupaten Aceh Tengah tersebut, mengalami kerusakan daun maupun bunga.

"Tadi saya cek tanaman bawang merah di depan rumah, ya daunnya pada patah, lalu tanaman warga seperti cabai juga pasti rusak, termasuk daun dan bunga tanaman kopi, biasanya rontok kalau terkena hujan seperti ini," ungkap Suprihono.

Baca: Hujan Es Melanda Magelang, Sepeda Motor Ambruk, Pohon Banyak yang Tumbang

Fenomena hujan es yang terjadi di Kabupaten Aceh Tengah pada musim kemarau karena terjadi hujan lokal, sementara di wilayah lain di Aceh sedang terik dan panas.

Bahkan, tujuh kabupaten di Aceh saat ini sedang terjadi kebakaran hutan dan lahan seluas 90 hektare.

“Dua kejadian berbeda, di Aceh tengah hujan es sementara sebagian wilayah di Aceh sedang panas dan terjadi kebakaran hutan, tetapi itu bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria, Minggu (7/7/2019).

Baca: Hujan Es di Bandung, Kenapa Bisa Terjadi dan Apa Bedanya dengan Salju?

Menurut Zakaria, hujan es biasanya terjadi di satu daerah yang sangat lokal dan dengan durasi yang singkat dengan durasi waktu antara 7 hingga 12 menit, karena syarat terjadinya hujan es itu akibat adanya awan Cumulonimbus (CB) yang sangat susah diprediksi.

” Hujan es sama seperti terjadinya angin puting beliung, keduanya terjadi akibat adanya awan Cumulonimbus," katanya.

Zakaria menyebutkan, hujan es terjadi lantaran ada awan Cumulonimbus dengan tinggi dasar awan yang sangat dekat dengan permukaan tanah dan di bawah awan, suhu udaranya sangat dingin.

Dengan demikian, awan CB yang merupakan kristal yang mulai jatuh sebagai hujan akibat dorongan angin kencang dari awan CB tidak sempat mencair.

Baca: 11.000 Jiwa di Papua Terancam Kelaparan akibat Hujan Es

Sehingga, di bawah permukaan awan juga dingin sehingga butir es tersebut jatuh ke permukaan tanah. “Ada daerah di Aceh yang timbul titik panas, di mana di daerah tersebut tidak mengalami hujan dan dedaunan yang rontok, semak belukar serta hutan gambut sudah sangat kering sehingga mudah terbakar, baik itu faktor kesengajaan maupun kelalaian,” ujarnya.

Hujan es terjadi sekitar pukul 14.15 WIB itu melanda lima desa di Kabupaten Aceh Tengah, di antaranya Desa Paya Dedep, Paya Tungel, Jeget Ayu, Jaging Jeget, dan Bukit Kemuning.(Serambi Indonesia/Kompas.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved