Karhutla
Aroma Terbakar Tercium Kuat, Kabut Asap Karhutla Selimuti Pangkalan Kerinci
Kabut asap menyelimuti langit Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Rabu (24/7/2019) pagi.
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI - Kabut asap menyelimuti langit Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Rabu (24/7/2019) pagi.
Kabut berasal dari asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dua hari terakhir.
Kabut kelihatan jelas dengan pandangan mata saat berkendaraan di seputar areal perkantoran Pemkab Pelalawan. Bahkan aroma terbakar sangat terasa di hidung saat menghirup udara.
Matahari juga tidak menampakan wujudnya meski jam menunjukkan pukul 09.30 WIB.
Semakin siang kabut bertambah pekat pada indera penglihatan maupun penciuman.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Pelalawan, Abu Bakar FE menyebutkan, kabut asap yang muncul di Pangkalan Kerinci berasal dari dua titik karhutla yang terjadi.
Yakni di daerah Tanjung Putus Desa Kuala Terusan
Kecamatan Pangkalan Kerinci yang arealnya sangat dekat dengan komplek perkantoran Bhakti Praja.
"Kemarin sore hujan lebat di Tanjung Putus saat anggota memadamkan. Api sudah padam dan personel ditarik," tutur Abu Bakar FE.
Abu Bakar menjelaskan, personel gabungan kembali dikirim untuk melakukan pemantauan dan patroli ke lokasi terbakar di Tanjung Putus.
Didapati asap yang masih mengepul dari lahan yang sudah dipadamkan sehari sebelumnya. Pihaknya mengantisipasi timbulnya api kembali mengingat musim kemarau.
Menurut prediksi Abu Bakar asap terbesar disumbang dari karhutla yang terjadi di Kelurahan Langgam tepatnya di areal Batin Bedagu.
Api muncul sejak dua hari yang lalu dan upaya pemadaman yang dilakukan personel gabungan dari rayon kecamatan dan kabupaten belum berhasil menjinakkan si jago merah.
"Karhutla di Langgam sekarang masih kuat apinya. Semua fokus ke sana sekarang dampai menginap di lokasi. Personel gabungan dan perusahaan," tambah Abu Bakar.
Berjibaku Padamkan Api
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, kabut yang terlihat pada pagi hari tidak sepenuhnya asap dari karhutla saja. Namun bercampur dengan embun serta jerebu yang naik setelah guyuran hujan deras yang terjadi pada Selasa (23/7/2019) malam.
"Hujan juga yang membantu kita memadamkan api yang di Tanjung Putus. Disitu sudah clear semua dan tidak ada lagi api maupun asap," beber Hadi Penandio, Rabu (24/7/2019).
Dijelaskannya, saat ini ada dua titik karhutla yang tersebar di Kecamatan Langgam, yakni satu lokasi di areal adat Batin Belagu. Namun sudah dua hari berupaya dipadamkan. Satu titik lagi ada di Desa Penarikan.
Personel tim gabungan dari rayon Langgam bersama beberapa tim damkar perusahaan diturunkan ke kedua lokasi untuk upaya pemadaman.
Sedangkan titik api sebelumnya yang ada di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan telah berhasil dipadamkan dan tinggal pendinginan saja.
"Fire spot yang di Desa Sering sudah bisa dikendalikan tim rayon di sana bersama PT RAPP. Jadi memang pembagian rayon cukup efektif. Sedang tim kabupaten tetap stand by dan siap melakukan back-up jika dibutuhkan," ucapnya. (Tribunpekanbaru.com/johannes tanjung)
