Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Serang TNI yang Sedang Siaga, KKB Egianus Kogoya Kocar-kacir Berhamburan di Nduga Papua

 KKB Egianus Kogoya kocar-kacir setelah menyerang Pos TNI di mana anggoanya sedang bersiaga.

Foto: Istimewa/Antara
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua 

"Tidak ada data mengenai jumlah yang meninggal," kata Kolonel Aidi seperti dilaporkan Kantor Berita Reuters, 18 Juli 2019.

Jika benar ada pengungsi yang meninggal, apalagi jumlah ratusan orang, pihaknya meminta agar ditunjukkan dimana mereka dikuburkan.

Kolonel Aidi mengklaim sejumlah pengungsi bahkan telah pulang ke rumah mereka atas bantuan militer dan aparat pemerintah.

Konflik yang terjadi Nduga saat ini dipicu pembunuhan pekerja jalan Trans Papua pada 2 Desember 2018 oleh TPNPB, yang dibalas dengan pengerahan pasukan gabungan TNI/Polri sebagai tindak lanjut instruksi Presiden Jokowi.

Menurut laporan investigasi, meski tidak disebut sebagai Operasi Militer, namun mekanisme pengerahan pasukan gabungan itu sama dengan operasi militer, yang telah berlangsung sejak 4 Desember 2018 hingga saat ini.

Laporan warga yang dikumpulkan tim investigasi menyebut helikopter dan pasukan yang menggunakan kendaraan jenis Mitsubishi Strada telah beroperasi di berbagai wilayah Nduga seperti Mbua, Mbulmuyalma, Yigi, Nirkuri, Inikngga, Mugi, Mam dan Dal.

Menurut Hipolitus, pembangunan jalan Trans Papua sendiri perlu dievaluasi dengan melibatkan masyarakat lokal, karena mereka sangat mengkhawatirkan rusaknya keseimbangan alam tempat tinggal mereka selama ini.

"Jalan ini menembus jantung Taman Nasional Lorentz yang dilindungi UNESCO," katanya.

Hipolitus tidak menampik aspek positif infrastruktur jalan untuk wilayah pesisir yang menyambung titik-titik di wilayah pesisir.

"Namun ketika masuk ke wilayah pengunungan di dataran tinggi, itu punya dampak tersendiri," ujarnya.

Wilayah Nduga selama ini sudah dikenal sebagai salah satu basis Gerakan Papua Merdeka, yang secara geografis sangat strategis karena masih terisolasi.

Pemerintah Indonesia ingin membuka isolasi tersebut dengan membangun Trans Papua yang telah digagas sejak era Orde Baru, dan diakselerasi sejak era Presiden Jokowi.

Bahkan sebagai reaksi atas penembakan pekerja Trans Papua, Presiden Jokowi menyatakan akan tetap melanjutkan proyek Trans Papua dengan supervisi dari pihak TNI.

Proyek ini berupa pembangunan jalan sepanjang 4.600 km dan 35 jembatan yang akan menghubungkan Mamugu di Nduga dengan Wamena di Jayawijaya.

Tim Solidaritas untuk Nduga dan Relawan Kemanusiaan di Wamena juga mendesak Komnas HAM untuk turun ke lapangan dan menyelidiki apa yang sebenarnya telah terjadi.

Selain itu, Hipolitus Wengga mendesak agar pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga kemanusiaan dan jurnalis untuk masuk ke wilayah Nduga.

Serang TNI yang Sedang Siaga, KKB Egianus Kogoya Kocar-kacir Berhamburan di Nduga Papua

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved