Aurellia Qurrataini, Calon Anggota Paskib yang Meninggal Saat Bertugas: Dia Pendam Semuanya Sendiri

Adalah Aurellia Qurratuaini, siswi kelas XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar BSD Serpong meninggal dunia pada Kamis (01/08/2019) di kediamannya.

istimewa
Sosok Aurellia Qurrota Ain, Paskibraka yang Meninggal Mendadak 

Aurellia Qurrataini, Calon Anggota Paskib yang Meninggal Saat Bertugas: Dia Pendam Semuanya Sendiri

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kabar duka datang dari calon anggota Paskibraka yang harus meregang nyawa jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus2019 nanti.

Kabar duka ini datang dari salah satu anggota calon Paskibraka Kota Tangerang Selatan.

Adalah Aurellia Qurratuaini, siswi kelas XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar BSD Serpong meninggal dunia pada Kamis (01/08/2019) di kediamannya.

Mengutip TribunJakarta.com, diungkapkan Aurellia Qurratuaini tengah menjalani sejumlah pelatihan Paskibraka untuk persiapan Hari Kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 2019 nanti.

Tak sekedar menjadi calon anggota Paskibraka, rupanya Aurellia Qurratuaini didapuk menjadi calon pembawa baki di Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-74 tingkat Kota Tangerang.

Gadis remaja itu begitu dijagokan oleh senior dan teman-temannya untuk membawa sang saka merah putih.

Selama mengikuti latihan, ia begitu serius dan semangat dalam berlatih hingga menguras tenaganya.

Bahkan tidak jarang, para anggota termasuk dirinya mendapat hukuman dari para seniornya.

Baca: 7 Fakta Terbaru Kasus Mutilasi Vera Oktaria: Gergaji Patah Dua Kali Hingga Sempat Berhubungan Intim

Baca: TERUNGKAP Sosok Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya Masih Remaja, Ternyata. . .

Baca: Cuma Kirim Segelintir Kopassus Misi sudah Beres, Rahasia Gerak Siluman Pasukan Elite TNI

Diberitakan Kompas.com, ayah Aurellia, Farid Abdurrahman (42) menerangkan seperti apa pelatihan yang dijalani putrinya.

Farid mengungkapkan jika, orangtua komplain dengan cara latihan Paskibraka, maka para anggota itu justru akan diberi latihan lebih keras lagi.

"Pernah anak saya cerita bahwa ada yang komplain, akhirnya mereka dihukum semakin berat. Itu yang membuat anak-anak takut berbicara yang sebenarnya," ungkap Farid seperti yang Grid.ID kutip dari Kompas.com.

Menurut Farid, putrinya adalah sosok yang bertanggung jawab dan mandiri. Sehingga apa yang dialaminya ia pendam sendiri.

"Cuman dari dulu dia memang selalu bertanggung jawab, jadi dipendam sendiri," papar Farid.

Ia melanjutkan, baru beberapa waktu belakangan ini putrinya sedikit terbuka dan menceritakan apa yang dialaminya selama pelatihan.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved