OTT KPK

Kader PDIP Jadi Tersangka Suap Kuota Impor Bawang, Hasto Sebut Bentuk Otokritik

Penangkapan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Nyoman Dhamantara dinilai internal partai sebagai otokritik.

Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNNEWS/HO
Kader PDIP dari kiri ke kanan Djarot Saiful Hidayat, Basuki Tjahaja Purnama, dan Hasto Kristiyanto berfoto bersama dalam acara pembukaan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). 

Kader PDIP Jadi Tersangka Suap Kuota Impor Bawang, Hasto Sebut Bentuk Otokritik

TRIBUNPEKANBARU.COM - Penangkapan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Nyoman Dhamantara dinilai internal partai sebagai otokritik.

Sekretaris Jenderal PDI-P demisioner Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan memperketat rekrutmen kader supaya peristiwa serupa tidak terulang kembali.

"Kami sudah berulang kali mengingatkan. Maka, ini terus menjadi otokritik bagi partai untuk melakukan rekrutmen yang lebih baik di dalam mencalonkan calon anggota legislatif," kata Hasto di lokasi Kongres V PDI-P di Bali, Kamis (8/8/2019).

Baca: Suap Kuota Import Bawang, Oknum Legislator Diduga Minta Fee Rp 3 Miliar, OTT KPK

Hasto menyatakan, PDI-P sudah melakukan langkah preventif dengan mengadakan psikotes dan penelusuran rekam jejak dalam proses rekrutmen caleg.

Namun, Hasto mengakui cara tersebut rupanya belum efektif dalam mendeteksi perilaku koruptif seseorang.

"Ketika kami bertanya pada psikolog, memang tidak ada alat ukur untuk mengetahui orang ini akan melakukan korupsi atau tidak, akan menyalahgunakan kekuasaan atau tidak," ujar Hasto.

Baca: OTT KPK Amankan 12 Orang dan Rp 2 Miliar Terkait Dugaan Korupsi Impor Bawang Putih

Hasto juga meyakini, penangkapan Nyoman tidak berkaitan dengan pelaksanaan Kongres V PDI-P. Hasto menegaskan, kongres partainya bebas politik uang.

"Kongres PDI Perjuangan kami meyakini biayanya paling murah. Kami siap dibandingkan dengan partai politik lain dan tidak ada money politic karena segala sesuatunya melalui musyawarah mufakat tidak ada voting," ujar Hasto.

Baca: KPK Ungkap Keterlibatan Perusahaan Asing di Sejumlah Negara Dalam Kasus Suap Garuda Indonesia

Diberitakan sebelumnya, Nyoman ditangkap KPK di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis.

Sebelum Nyoman, penyidik KPK terlebih dahulu meringkus 11 orang yang terdiri dari unsur swasta, pengusaha importir, sopir, dan orang kepercayaan anggota DPR RI, serta pihak lainnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDI-P Anggap Penangkapan Nyoman Sebagai Otokritik", https://nasional.kompas.com/read/2019/08/09/06000091/pdi-p-anggap-penangkapan-nyoman-sebagai-otokritik

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved