Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

ADA Dana Desa dalam APBD Perubahan Riau 2019, Ini Jumlahnya, Minta Bantuan Pusat Garap Pariwisata

Ada dana desa dalam APBD Perubahan Riau 2019 yang naik Rp 271 miliar, ini jumlahnya, sementara itu Pemorv Riau minta bantuan pusat garap pariwisata

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
ADA Dana Desa dalam APBD Perubahan Riau 2019, Ini Jumlahnya, Minta Bantuan Pusat Garap Pariwisata 

Pemerintah provinsi (Pemprov) Riau mulai menggarap sektor pariwisata untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Sejumlah upaya pun dilakukan agar pariwisata di Riau banyak diminati wisatawan. Baik lokal maupun wisatawan mancanegara.

Gubernur Riau Syamsuar, Kamis (22/8/2019) mengatakan, saat ini provinsi Riau sudah mempunyai bentuk objek wisata unggulan.

Diantaranya yakni Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir, Ombak Bono di Pelalawan, Tour de Siak di Kabupaten Siak serta Paku Jalur Tradisional di Kuantan Singingi.

Baca: Pasar Gawai di Riau, Beli Smartphone di Erafone Minimal Rp 1 Juta Dapat 1 Undian Happy EraVersary

Baca: Rancangan Anggaran di Riau, Naik Rp 201 Miliar APBD Perubahan Kuansing Diajukan Rp 1.6 Triliun

Baca: Karhutla di Riau Terjadi di Tepi Sungai Nilo, Video Kebakaran Beredar di Medsos

"Agar pariwisata di Riau ini bisa semakin dikenal, kami minta kepada Pak Menteri Pariwisata untuk ikut membantu mempromosikan wisata Riau. Kalau sudah kementerian pariwisata yang mempromosikan, maka jangkauannya hingga internasional," katanya.

Selain pariwisata berupa iven dan alam, lanjut Syamsuar, saat ini Riau juga sudah ditetapkan sebagai salah satu lokasi pariwisata halal di Indonesia setelah Nusa Tenggara Barat dan Aceh.

Dengan demikian, promosi terkait hal ini menurutnya harus ditingkatkan lagi agar wisatawan muslim terutama dari negara-negara di timur tengah semakin mengetahui.

"Selama ini wisatawan muslim dari timur tengah banyak yang berwisata ke Malaysia, kalau promosi kita bisa lebih ditingkatkan lagi. Maka bukan tidak mungkin wisatawan timur tengah yang biasa ke Malaysia juga akan berwisata ke Riau," sebutnya.

Untuk itu, Syamsuar juga meminta semua pihak yang ada di provinsi Riau, untuk bersama-sama mendukung program pariwisata halal di provinsi Riau.

Pasalnya, potensi pariwisata halal di Provinsi Riau sangat potensial untuk dikembangkan.

"Provinsi Riau meraih peringkat ketiga dalam penilaian oleh Kementerian Pariwisata tentang pariwisata halal beberapa waktu lalu. Ini menunjukkan bahwa potensi pariwisata halal di Riau ini masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan," katanya.

Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk segera, menurutnya yakni pemberian label halal pada produk-produk makanan di Riau terutama rumah makan.

Baca: JADWAL LENGKAP Pelantikan Anggota DPRD Riau dan DPRD Kabupaten dan Kota, Siapa Ketua DPRD Riau?

Baca: PENGAKUAN Istri Anggota TNI di Riau yang Ditinggal Tugas ke Atambua, Baru Pertama Kali Ditinggalkan

Baca: Karhutla di Riau Akibatkan KABUT ASAP di Riau dan Udara TIDAK SEHAT di Inhu, Warga Kurangi Aktifitas

Pasalnya, salah satu yang paling dicari oleh para wisatawan Muslim yakni terjaminnya produk makanan halal.

"Dinas atau instansi terkait juga hendaknya membantu pihak rumah makan dalam pemberian sertifikat halal. Kalau rumah makan Padang dan Melayu, saya pikir tidak perlu diuji lagi, karena sudah pasti produk yang dijualnya halal," sebutnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved