Muncul Tanda Silang Oranye di Kutai Kartanegara, Mungkinkah Ini Lokasi Persis Ibu Kota Baru?
Muncul tanda dengan bentuk silang oranye, hal itu membuat orang-orang menduga itu tanda lokasi Ibukota Indonesia yang baru, di Kutai Kartanega.
Antonius K. Pallaka Sekretaris Kelurahan Bukit Merdeka, mengatakan pihak kelurahan belum melakukan persiapan menghadapi wacana pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur.
Baca: Jadi Ibu Kota Negara yang Baru, Ini Profi Kutai Kartanegara: Perekonomian Hingga Luas Wilayah Kutai
Selain itu, Antonous juga menjelaskan bahwa wacana pemindahan ibukota ke Kaltim belum banyak diketahui warga khusunya Bukit Merdeka.
Walaupun sempat ada kabar bahwa harga tanah di daerah Bukit Merdeka mulai naik, namun Antonius memastikan saat ini harga tanah di sekitaran Bukit Merdeka masih normal.
Warga masih menggarap lahannya sendiri, karena mayoritas berprofesi sebagai petani.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tahura Bukit Soeharto Rusmadi didampingi Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan, Doni Fahroni mengungkapkan pemasangan titik ikat tersebut dilakukan BIG (Badan Informasi Geospasial) pusat di area tahura sejak bulan Ramadan lalu.
"Sudah lama dipasangnya itu. Pemasangan dilaksanakan sebelum Ramadan. Sedikitnya 23 titik ikat dipasang BIG di Tahura Bukit Soeharto. Kepentingannya, sebagai tanda untuk pengambilan foto udara untuk pemetaan," ujarnya.
Namun Rusmadi hanya mengatakan jika kegiatan tersebut rutin dilakukan BIG RI untuk melakukan foto udara untuk kepentingan pemetaan.
Baca: Pembahasan Pabrik Susu Aura Kasih Dilakukan Tertutub, Aura Kasih dan Yan Widjaya Bertemu
Lokasi Kecamatan Samboja strategis
PENANDA GEOSPASIAL - Sebuah penanda milik Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia berada di kawasan RT 5 Kampung Sinjai, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Rabu (31/7). Penanda untuk foto udara yang biasa digunakan BIG RI untuk pemetaan sebuah kawasan ini sempat diyakini oleh warga kawasan tersebut sebagai patok wilayah pembangunan Pusat Pemerintah RI yang akan diputuskan oleh Presiden Jokowi pada Agustus mendatangKecamatan Samboja dinilai cukup layak untuk dijadikan ibu kota karena letaknya geografisnya strategis dan telah dilalui dilalui jalan tol serta diapit dua bandara yang ada di Samarinda dan Balikkpapan.
Hal tersebut sempat diungkapkan Presiden Joko Widodo saat meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (7/5/2019).
"Artinya, ini akan menghemat biaya," kata Jokowi saat itu.
Selain itu Kalimantan Timur telah menyiapkan sekitar 68.000 hektare yang telah dilaporkan ke pemerintah pusat.
Lahan tersebut masih bisa diperluas ke wilayah timur dan juga barat, hingga 200 ribu hektare dan tidak ada masalah terkait statutus kepemilikan lahan.
Baca: Jokowi: Ibukota Indonesia yang Baru Pindah di Sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara
Untuk pendukung lainnya, Kalimantan Timur juga telah memiliki tiga stadion internasional yakni Stadion Palaran, Samarinda; Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara; dan Stadion Batakan, Balikpapan yang berkapasitas 40.000 tempat duduk.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi juga penah menyebut bahwa di Kaltim tidak pernah terjadi konflik sosial yang massif meskipun masyarakat Kaltim heterogen dan perpaduan semua suku, dan agama. (*)
*Muncul Tanda Silang Oranye di Kutai Kartanegara, Mungkinkan Ini Lokasi Persis Ibu Kota Baru?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kutai-kartanegara.jpg)