Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Korban Jiwa Akibat Kerusuhan di Deiyai, Papua, Polri Minta Masyarakat tak Mudah Terprovokasi

Terkait situasi dan kondisi di Papua dan Papua Barat, aparat keamanan meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang menyebar.

Editor: Ilham Yafiz
KOMPAS.com/Devina Halim
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).(KOMPAS.com/Devina Halim) 

Korban Jiwa Akibat Kerusuhan di Deiyai, Papua, Polri Minta Masyarakat tak Mudah Terprovokasi

TRIBUNPEKANBARU.COM - Terkait situasi dan kondisi di Papua dan Papua Barat, aparat keamanan meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang menyebar.

Polri mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi menyusul terjadinya kericuhan di wilayah Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019). 

Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika ditemui di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu.

"Terus mengimbau masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, kemudian melalui pemda setempat, untuk tidak terprovokasi terhadap pasukan-pasukan, sekelompok orang yang akan memanfaatkan situasi seperti terjadinya kericuhan, dan tindakan anarkistis lainnya," ungkap Dedi.

Baca: Akses Internet Dibatasi, Pemerintah Justru Temukan Ratusan Ribu Kanal Berita Bohong Soal Papua

Baca: Kerusuhan di Deiyei, Papua, 10 Pucuk Senjata Api Aparat Dirampas

Baca: Pemerintah Masih Batasi Internet di Papua dan Papua Barat, Ini Penjelasan Kemenkominfo

Ia mengatakan bahwa aparat keamanan sedang berupaya maksimal mengendalikan massa dan menjaga agar situasi tetap kondusif.

Peristiwa itu bermula dari aksi unjuk rasa yang diikuti sekitar 150 orang di halaman Kantor Bupati Deiyai, Papua, Rabu.

Massa yang berunjuk rasa meminta bupati menandatangani perjanjian referendum.

Aparat sempat melakukan negosiasi dengan massa. Namun, pada saat negosiasi itu, sekitar ribuan orang datang dari berbagai penjuru dengan membawa senjata tajam dan panah.

Mereka pun menyerang aparat TNI dan Polri yang sedang berjaga. Kelompok massa yang melakukan penyerangan diduga terindikasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Pada saat proses negosiasi itu sedang berlangsung, muncul kurang lebih sekitar ribuan masyarakat dari berbagai macam penjuru dengan membawa sajam dan panah," ungkapnya.

Baca: Kronologi Baku Tembak di Deiyai Papua Versi Polri, Sekitar Seribu Orang Datangi Lokasi Unjuk Rasa

Baca: Kontak Senjata di Papua, Kapolres Paniai dan Tim Terlibat Baku Tembak

Akibatnya, satu personel TNI gugur dan 5 anggota Polri mengalami luka akibat terkena panah.

Di sisi lain, sempat tersiar kabar terdapat enam warga yang dikabarkan menjadi korban. Akan tetapi, Dedi mengatakan bahwa informasi itu belum terkonfirmasi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ricuh di Deiyai, Papua, Polri Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi", https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/18471111/ricuh-di-deiyai-papua-polri-imbau-masyarakat-tak-terprovokasi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved