Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cegah Masuknya Narkoba, Satnarkoba Bengkalis Awasi Ketat Perairan Selat Malaka

Pengedar jaringan narkoba internasional ini juga punya pola teroganisir dan berubah-ubah dalam melakukan aksinya.

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Hendra Efivanias
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
TERUNGKAP Kata Sandi Transaksi Narkoba Internasional di Perbatasan Indonesia-Malaysia Selat Malaka 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Meskipun sudah dilakukan pengepungan secara maksimal, di wilayah pesisir, tetap saja para bandar narkoba mencari celah untuk meloloskan barang haram masuk ke daratan Sumatera.

Buktinya, penangkapan narkoba terus berlanjut.

Seperti Minggu dini hari lalu, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau kembali berhasil menggagalkan kurir narkoba yang akan memasukkan barang haramnya dengan jumlah besar di Kabupaten Siak.

 
Kali ini BNNP menggagalkan sebanyak 30 kilogram narkotika jenis sabu di Maredan Kabupaten Siak.

Dari keterangan BNNP Riau barang haram tersebut berasal dari pelabuhan tikus di Kabupaten Bengkalis.

Kondisi pelabuhan tikus hampir di sepanjang Pulau Bengkalis dan Rupat sejak beberapa bulan terakhir dalam pengawasan ketat Satnarkoba Polres Bengkalis.

Bahkan intensitas pengawasan mulai dari pesisir pantai Simpang Ayam sampai Sekodi Pulau Bengkalis diawasi secara maksimal.

"Namun tetap saja pengedar jaringan narkoba internasional ini juga punya pola teroganisir dan berubah-ubah dalam melakukan aksinya. Apalagi pelabuhan tikus yang ada di Pulau Bengkalis dari Simpang Ayam hingga Sekodi memang cukup panjang. Pola mereka berpindah-pindah dalam menyeludupkan barang haram ini," ungkap Kasatnarkoba Polres Bengkalis AKP Syahrizal kepada tribun, Senin (2/9/2019).

Baca: Pegadaian Serahkan Hadiah Grand Prize Badai Emas Tahap I di Pekanbaru

Baca: Dua Gajah yang Sempat Masuk Kampung Diperkirakan Kembali ke Habitatnya di TNTN

Menurut Kasat, saat ini pola yang digunakan para bandar ini memang masih dengan pola jaringan terputus.

Ada dua peranan kurir yang digunakan dalam pendistribusian narkoba melalui jalur internasional Selat Melaka.

Sandi mereka menyebut kurir itu sebagai becak.

"Ada becak laut dan becak darat. Becak laut ini yang melansir barang haram dari perbatasan Malaysia menuju Pulau Bengkalis. Kemudian becak darat melansir dari pulau Bengkalis menuju daratan Sumatera," tambahnya.

Jaringan antara becak laut dan becak darat ini sangat banyak.

Selama ini upaya dalam pemberantasan kebanyakan hanya di sebelah becak darat saja.

Sementara becak laut selalu selamat dari suatu pengungkapan besar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved