Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siak

Viral Istilah Tour de Asap di Medsos Anak Muda Siak Riau, Tokoh Pemuda: Jembatan Menuju Langit

Suasana sepi dan murung di sekolah-sekolah membuat suasana kota Siak Sri Indrapura seperti ditinggalkan penghuninya.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Istimewa
Meme jembatan TASL yang dilingkupi kabut asap dan diberi tulisan Jembatan Menuju Awan viral di Siak. Foto ini viral di media sosial. 

Viral Istilah Tour de Asap di Medsos Anak Muda Siak, Tokoh Pemuda: Jembatan Menuju Langit

TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Pekatnya kabut asap di Kabupaten Siak membuat warga semakin khawatir.

Jarak pandang semakin singkat, tidak lebih 1 Km pada Selasa (10/9/2019)..

Bangunan yang menjadi ikon di Kabupaten Siak, seperti Istana Siak, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, Gedung Daerah Sultan Syarief Kasim II dan Mesjid Sultan Syarief Hasyim semakin tenggelam dalam lautan asap.

"Semakin gila kabut asapnya. Katanya tidak ada terbakar di Siak, kok seperti ini kali. Nafas sesak, mata perih dan hidung tersengat," kata Han (30), warga Siak.

Kapal pengangkut peti kemas melintas di bawah jembatan TASL Siak di tengah pekatnya kabut asap, Selasa (10/9/2019).
Kapal pengangkut peti kemas melintas di bawah jembatan TASL Siak di tengah pekatnya kabut asap, Selasa (10/9/2019). (Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra)

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak juga masih meliburkan seluruh peserta didik di Siak.

Sekolah-sekolah hanya didatangi para guru dan penjaga.

Baca: Parkir Sepeda Motor di Pekanbaru Cuma Rp 1000 Tapi Dipungut Lebih, Oknum Jukir Kena Sanksi

Baca: Mantan Presenter TV di Pekanbaru Ikut Tes Tertulis dan Wawancara Bakal Calon Penghulu Kampung Siak

Suasana sepi dan murung di sekolah-sekolah membuat suasana kota Siak Sri Indrapura seperti ditinggalkan penghuninya.

"Ya masih libur. Kondisi masih mengkhawatirkan, lagian belum ada instruksi dari Korwilcam Dikbud Siak," kata Kepala SMPN 1 Siak, Arniza.

Alfath Handri, Tokoh Pemuda Kabupaten Siak justru menyindir pemerintah dengan istilah Tour de Asap dan Jembatan Menuju Awan.

Tour de Asap menjadi istilah yang sedang viral atau ramai di media sosial kalangan anak muda di Siak.

"Sepertinya Pemkab Siak ini lebih mementingkan balap sepeda Tour de Siak ketimbang akibat yang diterima warga gara-gara kabut asap. Karena itu wajar ada masyarakat mengganti Tour de Siak menjadi Tour de Asap," kata alumnus USU, Medan itu.

Pemuda yang juga aktif di KNPI dan KAHMI Siak tersebut juga mengatakan, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) kini menjadi jembatan menuju langit.

Istilah itu kian santer mengingat kabut asap yang tampak seperti awan melingkupi jembatan itu dari jarak 500 meter.

"Coba kita mau ke jembatan, saya kira cocok seperti jembatan menuju langit. Foto meme jembatan Siak yang dikepung kabut asap dengan caption jembatan menuju langit kian ramai di media sosial. Ini sindiran keras ke Pemerintah, tapi oknum di pemerintahan pun ikut tertawa dan menyebar meme-meme begitu. Pikiran mereka di mana coba," kata dia.

Baca: Warga Pekanbaru Disiram Soda Api Sampai Alami Luka Bakar, Satu dari Dua Pelaku Berhasil Ditangkap

Baca: Jajaran Polda Riau Tetapkan 42 Tersangka Perorangan dan 1 Korporasi Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan

Alfath Handri mengatakan, istilah itu bukan dia yang memunculkan di media sosial.

Namun sangat relevan dan cara kreatif millenial Siak untuk melihat keadaan dan menyindiri pemerintahan.

"Memang di Siak tidak ada titik api dan ini asap kiriman. Minimal Pemkab tetap sibuk proteksi masyarakatnya. Pol PP berkeliling menyuruh anak yang main di luar rumah agar masuk ke dalam rumah," kata dia.

Jembatan megah TASL Siak tidak terlihat jelas dari jarak kurang lebih 1 Km akibat kabut asap, Senin (9/9/2019).
Jembatan megah TASL Siak tidak terlihat jelas dari jarak kurang lebih 1 Km akibat kabut asap, Senin (9/9/2019). (Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra)

Contoh lain, kata dia, Pemkab Siak mestinya punya data berapa banyak anak Balita di masing-masing kampung dan orangtua yang lemah. Kemudian bagaimana perlakuan terhadap Balita dan orang tua tersebut agar tidak terdampak asap.

"Mana tenaga kesehatannya, tidak tampak bergerak. Mestinya mereka kan massiv, panggil kek masing-masing Kades bicarakan, berapa orang terdampak di sana, bagaimana nutrisi yang baik untuk menjaga kebugaran Balita. Ini pemerintah masih show -show aja," kata dia.

Menurut pria yang kerap dipanggil Alfath ini, semestinya Pemkab sibuk dan mempunyai gagasan, narasi dan tindak yang baik dalam menghadapi kabut asap ini. Karena kata dia, tidak cukup dengan hanya himbauan-himbauan semata.

"Selama ini kan hanya sibuk dengan persiapan event event event aja. Oke event itu memang penting, tapi asap ini mengancam kelangsungan hidup sehat warga Siak," kata dia.

Sementara itu Kepala Manggala Agni KLHK Daops Siak Ihsan Abdillah mengatakan titik api memang tidak ada di Siak. Namun di daerah Selatan Siak banyak terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

"Sedangkan angin bergerak dari Selatan menuju Utara, sehingga wilayah Siak akan tertambah," kata dia.

Baca: Lagi Terjadi Kecelakaan di Tol Cipularang, Wanita Indigo Ungkap Sosok Botak yang Suka Mengganggu

Bupati Siak Alfedri sebelumnya sudah merencanakan pelaksanaan Salat Istisqa, minta hujan, berjemaah di lapangan Tugu, depan Istana Siak, Jumat mendatang. Seluruh OPD, ASN, Camat dan staf serta pegawai non ASN disuruh mengikuti salat minta hujan ini.

"Supaya diturunkan hujan oleh Allah SWT, sehingga dapat menghilangkan kabut asap ini. Kita tidak mau juga kegiatan Tour de Siak terundur gara-gara asap," kata dia. (Tribunsiak.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved