Kabut Asap di Riau
Kabut Asap di Riau BERBAHAYA Bagi Ibu Hamil atau Wanita Hamil, Ini Penjelasan Dokter KANDUNGAN Zaldy
Kabut Asap di Riau berbahaya bagi ibu hamil atau wanita hamil, ini penjelasan dokter spesialis kandungan dr Zaldy Zaimi SpOG
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Kabut Asap di Riau BERBAHAYA Bagi Ibu Hamil atau Wanita Hamil, Ini Penjelasan Dokter KANDUNGAN Zaldy
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kabut Asap di Riau berbahaya bagi ibu hamil atau wanita hamil, atau bahaya kabut asap bagi ibu hamil, ini penjelasan dokter spesialis kandungan dr Zaldy Zaimi SpOG.
dr Zaldy Zaimi SpOG yang merupakan Dokter Spesialis Kandungan RS Awal Bros Pekanbaru menjelaskan, kondisi kesehatan janin dalam kandungan ibu pastinya selalu menjadi prioritas bagi calon ibu dan ayah.
Baca: Single Salary ASN Pemprov Riau Belum Dibayarkan, Ini Penjelasan BPKAD Riau
Baca: Warga TANTANG Gakum KLHK untuk Tunjuk Batas Lahan TNTN Riau Pascapenangkapan Tiga Perambah TNTN
Baca: 838 Sekolah Negeri di Siak Masih Diliburkan Akibat Kabut Asap di Riau, TK, SD, hingga SMP
Baca: Kesehatan Walikota Dumai Zulkifli Adnan Singkah Alias Zul AS Menurun, Flu karena Kabut Asap di Riau
Mulai dari menjaga asupan makanan yang bergizi bagi ibu hamil, kontrol rutin ke dokter kandungan melihat perkembangan janin setiap bulannya, sampai menghindari hal-hal yang bisa mengganggu perkembangan bayi di dalam kandungan.

Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan bagi ibu hamil adalah, apakah ada pengaruh polusi udara terhadap perkembangan bayi dalam kandungan.
Apalagi khususnya di kota Pekanbaru, yang beberapa hari terakhir kondisi kualitas udaranya memburuk karena asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Asap makin tebal, cahaya matahari berkurang tertutup asap, dan bau menyengat asap kebakaran yang mengganggu pernafasan.
Polusi udara bukan hanya asap kebakaran hutan, tapi juga dapat berasal dari gas buangan kendaraan bermotor, asap rokok, debu, hingga aroma atau gas dan uap bahan kimia.
Jika terus-menerus terpapar polusi udara, ibu hamil dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan..
Hal ini terjadi karena polutan yang mengotori udara dapat terhirup ibu hamil atau Bumil, masuk ke dalam paru-paru, membuat saluran pernafasan meradang, bahkan masuk ke dalam peredaran darah.

Secara khusus pada ibu hamil, polusi udara bisa berbahaya bagi plasenta yang menyediakan oksigen, darah, dan nutrisi bagi janin dalam kandungan.
Baca: Kesehatan Walikota Dumai Zulkifli Adnan Singkah Alias Zul AS Menurun, Flu karena Kabut Asap di Riau
Baca: Wakil Ketua DPRD Kuansing Riau dari Partai Gerindra, Ini Sosok yang Ditunjuk DPP Gerindra
Baca: BREAKING NEWS : Tiga Tim Tour de Siak 2019 Mundur Gara-gara Tebalnya Kabut Asap di Riau
Kondisi ini akan semakin buruk jika ibu sudah ada riwayat gangguan pernafasan sebelum hamil seperti asma atau penyakit lain.
Jika tidak ditangani, asma dapat menyebabkan janin kurang oksigen, lambat berkembang, serta lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah.

Selain itu, bahan pencemar udara yang masuk ke dalam plasenta juga dapat meningkatkan risiko janin mengalami asma di kemudian hari.
Banyak penelitian yang sudah dilakukan tentang pengaruh polusi udara terhadap perkembangan janin dalam kandungan.