Pelalawan
Semak Belukar Terbakar Ternyata Sarang Ular, Belasan Ular Terpanggang Saat Karhutla Pelalawan Riau
Api yang mulai membesar dan melalap tumbuhan liar yang tumbuh di lahan bekas rawa-rawa itu menyedot perhatian.
Itu hanya yang tampak di depan mata, belum lagi yang ada di dalam tumpukan kayu terbakar atau yang telah gosong.
Baca: STORY - Sesak Nafas dan Batuk Akibat Kabut Asap, Guru ini Datangi Posko Kesehatan di MPP Pekanbaru
Baca: Dokter Kandungan Sarankan Ibu Hamil Mengungsi, Penderita ISPA Pelalawan Riau Capai 1.200 September
Selain ular, petugas jug menemukan seekor kura-kura seukuran piring yang juga mati terbakar, termasuk beberapa ekor tikus.
"Mungkin lebih dari 10, ada belasan. Itu yang nampak saja. Mungkin memang sarang ular. Tapi sekarang sudah padam dan aman," tambah anggota Polsek Pangkalan Kuras ini.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan ke semak belukar, sebab bisa memantik mati yang sangat besar.
Ia berharap warga menumbuhkan kepedulian terhadap alam dan mengedepankan ras gotong royong dalam menangani Karhutla yang terjadi di daerah masing-masing.
Petugas Jumpa King Cobra
Sudah dua bulan lebih bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Pelalawan Riau berlangsung.
Selama itu juga para petugas pemadaman kebakaran berjibaku dengan api di lokasi Karhutla.
Banyak kisah yang dirasakan para personil gabungan setiap terjun ke areal yang dilalap api baik personil TNI, Polri, BPBD, Satpol PP dan Damkar, MPA, tim rayon kecamatan, Manggala Agni, serta Regdam perusahaan.
Mulai dari cerita kesialan seperti terjatuh ataupun terjerembab dalam gambut yang akhirnya dijadikan bahan tertawaan untuk menghibur di tengah kesibukan berperang dengan api.
Ada kisah yang lebih horor lagi yakni bertemu dengan Harimau Sumatera hingga ular paling beracun di dunia, King Cobra.
"Ceritanya minggu lalu, waktu kami melakukan pemadaman di Desa Tambak. Lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan hutan yang berseberangan dengan kebun warga," kata Camat Langgam, Robby Ardelino, kepada tribunpelalawan.com, Jumat (23/8/2019).
Robby mengisahkan, pekan lalu titik api terdeteksi di Desa Tambak Kecamatan Langgam yang melalap lahan gambut.
Langsung dengan cepat tim rayon kecamatan dari unsur pemerintahan, TNI, Polri, MPA dan dibantu perusahaan terjun ke lokasi untuk melakukan operasi pemadaman.
Pemadaman dilanjutkan keesokan harinya karena api belum bisa dikuasai, dibantu oleh satgas udara menggunakan helikopter Water Bombing (WB).