Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tour de Siak 2019

54 Pebalap Siap Berpacu di Etape II Tour de Siak 2019, Lintasan Diperpendek Menjadi 80 Kilometer

Sebanyak 54 pebalap dari berbagai negara di dunia siap berpacu di Etape II Tour de Siak 2019, panjang lintasan diperpendek menjadi 80 kilometer

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra
54 Pebalap Siap Berpacu di Etape II Tour de Siak 2019, Lintasan Diperpendek Menjadi 80 Kilometer 

54 Pebalap Siap Berpacu di Etape II Tour de Siak 2019, Panjang Lintasan Diperpendek Menjadi 80 Kilometer

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Sebanyak 54 pebalap dari berbagai negara di dunia siap berpacu di Etape II Tour de Siak 2019, panjang lintasan diperpendek menjadi 80 kilometer.

Etape II Balap Sepeda Tour de Siak 2019 dilaksanakan hari ini, Jumat (20/9/2019) pukul 14.00 WIB.

Baca: Wow, REMAJA 17 Tahun di Riau Jadi Bandar NARKOBA, Simpan Narkotika Jenis Sabu-sabu di Dalam Tanah

Baca: BERBAHAYA, YEZS Desak Tour de Siak 2019 Dihentikan karena Kualitas Udara di Riau Berbahaya

Baca: Pebalap Malaysia Juara I Etape I, Pebalap Jerman Minta Bantuan Oksigen, Tour de Siak 2019 dalam Asap

Sebanyak 54 pebalap dari 11 tim akan berpacu di lintasan Siak-Sungai Apit pergi-pulang sepanjang 80 Kilometer.

Race Director Tour de Siak 2019 Sondi Sampurno mengatakan, harusnya lintasan etape II ini sepanjang 114 Kilometer.

Mempertimbangkan udara di kabupaten Siak masih berkabut asap maka dipangkas menjadi 80 Kilometer.

"Memang lebih panjang dari etape I kemarin. Kita yakin pada etape II nanti tetap berjalan lancar seperti hari kemarin," kata dia.

Lintasan etape II ini cukup menantang.

Para pebalap akan melaksanakan start semu di depan istana Siak, 2,8 Kilometer setelahnya baru masuk hitungan.

Pebalap diprediksi akan memulai balapan dengan speed tinggi karena lintasan relatif lebih pendek.

"Kita lihat nanti apa pebalap-pebalap kita bisa terdepan atau seperti kemarin. Tenru masing-masing tim sudah mempunyai strategi," kata dia.

Baca: Bandar Narkoba Usia 17 Tahun di Riau, SEMBUNYIKAN Sabu-sabu di Dalam Tanah, Dikendalikan Narapida

Baca: KISAH Petugas Pemadam Karhutla di Riau, Nyaris Ditelan Lumpur Hidup hingga Bertemu Harimau dan Kobra

Baca: BREAKING NEWS : KADES di Riau Dijebloskan ke Penjara, Diduga Terlibat Korupsi Dana Desa Ratusan Juta

Tantangan pebalap selain kabut asap, lintasannya ada yang berbelok patah. Lintasan berbelok patah ini ada di daerah Bungaraya.

Sebelumnya, pada etape I yang berlangsung Kamis (19/9/2019) pebalap Terengganu INC TSG Cycling Team Nur Amirull Fakhruddin Marzuki berhasil juara I.

Tim dari Indonesia hanya KFC Cycling Team yang berhasil bercokol pada posisi 10 besar.

Amirul yang memakai nomor start 42 itu berhasil menembus garis finish dengan catatan waktu 1:17:08.

Ia berhasil keluar pleton beberapa kilometer sebelum finis meski dibayangi puluhan pebalap lain dibelakangnya.

Tim di bawah Manager Aziz Mohd Saiful Anwar ini ditempel 8 pebalap lain di bagian terdepan.

"Capaian pertama ini cukup menyenangkan. Tadi pertandingan sangat ketat, tapi kita bisa juara," kata Manager Terengganu INC TSG Cycling TeamMohd Saiful Anwar.

Baca: Kapal KARAM di Perairan Riau Kawasan Kepulauan Meranti, Ini Pengakuan Korban Selamat

Baca: Anak Sulung Nuri Meninggal karena Terpapar Asap, Korban Karhutla di Riau dan Kabut Asap di Riau

Baca: 53 Orang Jadi TERSANGKA Karhutla di Riau, Hanya Satu Korporasi, Wakil Rakyat Sindir Ketegasan Hukum

Pada posisi II diraih oleh pebalap asal Iran, dengan nomor start 64, atas nama Mohammad Gajkhanlou dari Foolad Mobarakeh Sepahan Team.

Ia dibuntuti oleh Stephan Bakker dari Global Cycling Holland Team.

YEZS Desak Tour de Siak 2019 Dihentikan

Berbahaya, Pengurus Yayasan Ekosistem Zamrud Siak (YEZS) desak Tour de Siak 2019 dihentikan karena kualitas udara di Riau berbahaya.

Pengurus YEZS mendesak pemerintah Kabupaten Siak menghentikan iven balap sepeda internasional Tour de Siak 2019. Alasannya, kualitas udara berbahaya karena asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Baca: Wow, REMAJA 17 Tahun di Riau Jadi Bandar NARKOBA, Simpan Narkotika Jenis Sabu-sabu di Dalam Tanah

Baca: Bandar Narkoba Usia 17 Tahun di Riau, SEMBUNYIKAN Sabu-sabu di Dalam Tanah, Dikendalikan Narapida

Baca: KISAH Petugas Pemadam Karhutla di Riau, Nyaris Ditelan Lumpur Hidup hingga Bertemu Harimau dan Kobra

Baca: BREAKING NEWS : KADES di Riau Dijebloskan ke Penjara, Diduga Terlibat Korupsi Dana Desa Ratusan Juta

Baca: Pebalap Malaysia Juara I Etape I, Pebalap Jerman Minta Bantuan Oksigen, Tour de Siak 2019 dalam Asap

"Kami menilai iven ini terlalu dipaksakan. Ini bisa membahayakan kesehatan para pebalap dan masyarakat," kata Sekretaris YEZS Ahmad Syahid, Jumat (20/9/2019).

Ia menilai kegiatan sport tourism dengan tujuan menggenjot sektor pariwisata Siak ini tidak pantas dipaksakan, karena justru bisa memperburuk citra daerah.

Iven Balap Sepeda Tour de Siak merupakan iven sport tourism, dalam kondisi normal dapat dimaknai kegiatan olahraga yang tujuannya untuk kesehatan.

Namun saat ini kondisi udara sedang tidak sehat, hal itu ditandai dengan Status Darurat Asap merupakan warning bahwa kualitas udara tidak baik untuk kesehatan.

"Status darurat asap merupakan pertimbangan yang sangat kuat untuk dijadikan dasar menghentikan iven yang telah berjalan 7 tahun berturut-turut ini," kata Ahmad Syahid didampingi bendahara YEZS Said Eka N.

Menurut dia, keputusan melanjutkan penyelenggaraan Tour de Siak kali ini terlihat kontradiksi dengan himbauan pemerintah kepada masyarakat, serta kebijakan pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan.

Baca: Kapal KARAM di Perairan Riau Kawasan Kepulauan Meranti, Ini Pengakuan Korban Selamat

Baca: Anak Sulung Nuri Meninggal karena Terpapar Asap, Korban Karhutla di Riau dan Kabut Asap di Riau

Baca: 53 Orang Jadi TERSANGKA Karhutla di Riau, Hanya Satu Korporasi, Wakil Rakyat Sindir Ketegasan Hukum

"Masyarakat dihimbau mengurangi aktivitas di luar ruangan, karena kualitas udara tidak sehat. Anak sekolah diliburkan, ini kebijakan yang secara tidak langsung menyampaikan bahwa kualitas udara tidak sehat. Di sisi lain pemerintah memaksakan Tour de Siak berlangsung, masyarakat menyaksikan pertandingan ke luar di pinggir jalan. Kita miris melihat pebalap mengenakan masker, tidak enak dilihat, ada Iven olahraga di tengah kondisi udara tidak sehat," tegas Ahmad Syahid.

Bahaya kabut asap digambarkan lebih jauh, kasus meninggalnya seorang anak berusia 9 tahun di Pekanbaru yang diduga akibat bahaya kabut asap cukup kuat jadi kajian kesehatan.

"Sayang di Siak tidak ada alat pengukur ISPU, namun sebagai manusia normal Indra kita bisa merasa, mata terasa pedih saat diluar ruangan," terang Ahmad Syahid.

Meski tidak ada titik api di Siak, namun dampak Karhutla di daerah lain meninhulkan banyaknya asap di Siak.

"Ini pernyataan sikap, sikap kita menolak kegiatan Tour de Siak yang dilaksanakan di tengah kabut asap. Kami minta pemerintah menghentikan atau menunda iven ini sampai kondisi udara baik," tegas Ahmad Sahid.

Ia sependapat dengan pernyataan Mentri Pariwisata Arief Yahya yang menyarankan agar pelaksanaan ajang balap sepeda TdS 2019 diundur atau dibatalkan.

"Saya baca berita, Menpar sudah memberi saran agar Tour de Siak diundur atau dibatalkan, hal itu disampaikan di Bandara Internasional Yogyakarta," ujar Ahmad Syahid.

54 Pebalap Siap Berpacu di Etape II Tour de Siak 2019, Panjang Lintasan Diperpendek Menjadi 80 Kilometer. (Tribunpekanbaru.com/Tribunsiak.com/Mayonal Putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved