Pesawat Terhalang Kabut Asap, Warga Anambas Kecewa UAS Tak Jadi Datang Isi Tausyiah
Kabut asap membuat pesawat yang seharusnya membawa UAS dari Batam ke Anambas tidak bisa terbang.
Penulis: rinaldi | Editor: rinaldi
tribunpekanbaru.com - Antusias warga Kecamatan Jemaja, Kecamatan Jemaja Barat dan Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, pupus setelah mendengar informasi batalnya tausiah yang akan disampaikan ustad kenamaan, yaitu Ustad Abdul Somad (UAS).
"Kami sudah siapkan diri untuk mendengar pengajian yang akan disampaikan UAS. Tapi gagal disebabkan pesawat yang akan ditumpangi rombongan UAS dari Bandara Batam menuju Bandara Letung gagal terbang akibat cuaca," ujar Rahmat, warga Desa Keramut, Kecamatan Jemaja Barat kepada wartawan, Jumat (20/9).
Selain itu, Kepala Desa Rewak dan Kepala Desa Sunggak ketika dihubungi mengatakan, dirinya ketika itu berada di Bandara Batam menuju Bandara Letung bersama rombongan UAS. Ia juga menyampaikan bahwa rombongan UAS sudah tiba dan menunggu di Bandara Batam untuk terbang ke Anambas.
Namun pihaknya tidak bisa berangkat akibat asap menebal, dan membuat banyak kegiatan lain yang juga mengalami kendala.
Melalui akun @ustadzabdulsomad_official, UAS menyampaikan batalnya dia hadir mengisi tausiah di Kepulauan Anambas.
"Sahabat UAS, batal terbang dari Batam ke Anambas karena jarak pandang di Letung. Pelajaran, tahun depan bulan-bulan segini jadwal tausiyah yang bisa ditempuh sepeda motor aja. Tapi lebih konkritnya, semoga para pembakar hutan ngasi jadwal pembakaran hutan," ujar UAS di akun instagramnya.
Selain menuliskan caption, UAS juga menyampaikan permintaan maaf lewat vidoe yang ia bagikan di akun instagram. Tampak dalam video berdurasi 1 menit tersebut, UAS dan District Manager Lion Air Batam, memberi penjelasan terkait cuaca buruk yang mengakibatkan pesawat yang akan ditumpangi UAS batal berangkat.
"Saya sangat kecewa UAS tidak bisa hadir akibat penerbangan terganggu akibat cuaca tidak baik. Hal ini perlu juga jadi pertimbangan bahwa pembakaran lahan perlu ditindak tegas sesuai peraturan berlaku," sambung Rahmat.
Awalnya, UAS direncanakan tiba di Jemaja pada Rabu (18/9) lalu menggunakan pesawat Wings Air rute Batam-Jemaja. Dari info didapat Tribun Batam dari Bagian Bina Kesra Setdakab Anambas, Riorizal, UAS direncanakan mengisi ceramah di lapangan sepakbola Jemaja, Rabu (18/9) malam usai shalat Isya.
Melalui video yang diunggah akun instagram ustadzabdulsomad_official, District Manager Lion Air Group Batam, M Zaini Bire, juga menyampaikan permohonan maaf kepada Ustad Abdul Somad karena batal terbang ke Letung, Anambas. M Zaini menyebutkan, kondisi alam menjadi penyebab pesawat tak bisa berangkat.
"Kondisi alam. Jadi asap ini membuat jarak pandang untuk penerbangan kita untuk landing dan take off cuma 1.500 m. Jadi bukit dah tak keliatan lagi. Kita perlu 5.000 meter (jarak pandang) untuk landing ke sana. Tapi ini sampai tiga jam ke depan menurut BMKG itu nggak akan berubah. Minta maaf banget ini Pak Ustad," katanya.
Menanggapi permohonan maaf itu, Ustad Abdul Somad juga menyampaikan permohonan maaf. "Kita sama-sama mohon maaf kepada masyarakat Letung di Anambas bahwa kami tidak dapat hadir. Mudah-mudahan tahun depan mereka sebelum bakar kasi tahu jadwal dulu," kata Ustad Abdul Somad.
Penerbangan dari Batam menuju Letung dan sebaliknya, sudah terganggu sejak Selasa (17/9) lalu akibat kabut asap. Hal ini dibenarkan Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Tarempa, Dudi Juhadinata. Saat Tribun Batam mengonfirmasi, Dudi mengatakan jarak pandang hanya 500 meter saja. (rin/tribun batam)