STORY- Polisi Dilengkapi Senjata Api Laras Panjang Saat Lakukan Pemadaman Karhutla di Riau, Ada Apa?

STORY - Polisi Dilengkapi Senjata Laras Panjang Saat Lakukan Pemadaman Karhutla di Riau, Ada Apa?

TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Story atau kisah polisi dilengkapi senjata laras panjang saat lakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Riau, ada apa?

Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang luas di sejumlah daerah mengakibatkan timbulnya kabut asap yang kini sudah menimbulkan korban, dan kerugian baik secata materil maupun imateril.

Baca: Wow, REMAJA 17 Tahun di Riau Jadi Bandar NARKOBA, Simpan Narkotika Jenis Sabu-sabu di Dalam Tanah

Baca: 54 Pebalap Siap Berpacu di Etape II Tour de Siak 2019, Lintasan Diperpendek Menjadi 80 Kilometer

Baca: BERBAHAYA, YEZS Desak Tour de Siak 2019 Dihentikan karena Kualitas Udara di Riau Berbahaya

Baca: Pebalap Malaysia Juara I Etape I, Pebalap Jerman Minta Bantuan Oksigen, Tour de Siak 2019 dalam Asap

Sebagai bentuk penanggulangan, tim gabungan baik dari unsur pemerintah, aparat maupun kelompok masyarakat peduli api sudah berupaya melakukan pemadaman api.

Dibeberapa lokasi, titik api tidak mudah untuk dipadamkan seperti yang terjadi di hutan penyangga kawasan suaka margasatwa (KSM) Kerumutan yang berada di Desa Sungai Guntung, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Lokasi tersebut sebagian besar hutan dengan struktur tanah berupa lahan gambut.

KSM Kerumutan juga merupakan habitat satwa yang dilindungi diantaranya harimau sumatera, beruang, maupun jenis hewan-hewan lainnya.

Oleh karena itu petugas pemadaman sempat dibekali senjata laras panjang, guna mengantisipasi hewan liar yang menyerang petugas saat melakukan pemadaman.

Tribun turun melihat langsung upaya yang dilakukan petugas gabungan untuk memadamkan api di hutan penyangga KSM Kerumutan pada Kamis (19/9/2019).

Untuk menuju lokasi, tim harus melewati jalan perkebunan PT Teso.

Disepanjang jalan tampak kanal yang berisi air.

Baca: Bandar Narkoba Usia 17 Tahun di Riau, SEMBUNYIKAN Sabu-sabu di Dalam Tanah, Dikendalikan Narapida

Baca: KISAH Petugas Pemadam Karhutla di Riau, Nyaris Ditelan Lumpur Hidup hingga Bertemu Harimau dan Kobra

Baca: BREAKING NEWS : KADES di Riau Dijebloskan ke Penjara, Diduga Terlibat Korupsi Dana Desa Ratusan Juta

Kondisi jalannya tidak sebagus jalanan umum. Struktur jalan tersebut merupakan lahan gambut yang ditimbun dengan tanah kuning, sehingga kondisi jalan tersebut tidak rata.

Meski kami mengendarai mobil, namun guncangan tetap terasa.

Untungnya kami belum makan saat menuju lokasi, sehingga perut kami tidak sakit akibat guncangan yang keras di dalam mobil.

Kapolres Inhu, AKBP Dasmin Ginting memimpin langsung proses pemadaman di lokasi Karlahut di hutan penyangga KSM Kerumutan dan didampingi oleh Kabag Ops Polres Inhu, Kompol Ahmad Salmi.

Kurang lebih 25 orang tim gabungan yang ikut melakukan pemadaman di lokasi itu.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 kilometer, kami tiba di lokasi hutan yang terbakar.

Setibanya di sana, perhatian saya tertuju pada kanal besar yang membelah antara lahan PT Teso dengan lahan terbakar.

Informasi yang diperoleh Tribun lahan yang terbakar tersebut dahulunya dikuasai oleh pengusaha perkebunan sawit.

Pemilik lahan sempat membuat kanal di lahan itu.

Namun karena tidak mendapatkan izin, maka lahan tersebut tidak jadi ditanami oleh pemilik.

Baca: Kapal KARAM di Perairan Riau Kawasan Kepulauan Meranti, Ini Pengakuan Korban Selamat

Baca: Anak Sulung Nuri Meninggal karena Terpapar Asap, Korban Karhutla di Riau dan Kabut Asap di Riau

Baca: 53 Orang Jadi TERSANGKA Karhutla di Riau, Hanya Satu Korporasi, Wakil Rakyat Sindir Ketegasan Hukum

Bahkan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau pernah menahan pemilik lahan yang tidak bisa disebutkan namanya itu.

Meski akhirnya pemilik lahan tersebut dinyatakan bebas melalui pra peradilan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Rengat.

Belakangan diketahui bahwa lahan tersebut ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya sehingga yang tertinggal adalah bekas tumbangan pohon, dan kanal-kanal besar yang berisi air berwarna hitam.

Bila diperkirakan lokasi hutan penyangga KSM Kerumutan yang sudah diberi kanal tersebut dengan hutan inti KSM Kerumutan hanya berjarak satu kilometer.

Dasmin Ginting menyempatkan menunjuk lokasi hutan inti KSM Kerumutan yang berada tepat di hadapan kami.

"Itu di depan itu sudah hutan inti KSM Kerumutan, kalau yang ini masih hutan penyangga," kata Dasmin sambil mengangkat jarinya ke depan lalu kesamping menunjukan batas wilayah KSM Kerumutan dengan hutan penyangga.

Letak api dengan hutan inti sangat dekat sekali.

Meski api belum menyentuh lokasi tersebut, namun apabila tidak ditangani dipastikan api bisa melahap habis seluruh wilayah yang menjadi habitat hewan dilindungi tersebut.

Setibanya di lokasi, tim saling bekerjasama membawa peralatan untuk pemadaman berupa pompa, dan selang.

Selain itu, petugas juga membawa sejumlah kebutuhan selama pemadaman, diantaranya makanan dan minuman, serta bahan bakar untuk pompa air.

Mereka harus membawa seluruh peralatan dan perlengkapan itu dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih seratus meter.

Batang-batang pohon yang tumbang serta akar-akar pohon yang meliuk-liuk membuat perjalanan kami bertambah berat.

Namun Kapolres Inhu tetap memberikan semangat kepada tim yang ikut pemadaman pada siang itu.

Di perjalanan, Kompol Ahmad Salmi mengatakan bahwa sekitar lokasi hutan terbakar itu terdapat lima ekor harimau sumatera.

"Ada induknya, ada juga anak-anaknya yang masih kecil," kata Ahmad Salmi.

Petugas personil gabungan yang melakukan pemadaman sempat dilengkapi dengan senjata laras panjang.

"Tujuannya bukan untuk membunuh satwa liar itu, tapi sebagai antisipasi apabila satwa tersebut muncul, diharapkan bunyi senjata bisa menakutinya dan menjauh dari petugas yang melakukan pemadaman," kata Ahmad Salmi.

Meski begitu, hingga kini belum ada petugas pemadam yang pernah bertemu dengan harimau sumatera di lokasi tersebut.

Matahari semakin meninggi di atas kepala kami, seluruh petugas berupaya melakukan pemadaman lahan gambut yang masih saja mengeluarkan asap.

Padahal sudah sebulan ini petugas gabungan melakukan pemadaman di hutan yang terbakar itu.

Ditambah lagi dua helikopter sempat diturunkan untuk melakukan pemadaman dari atas.

Semua upaya itu masih belum cukup memadamkan bara api di dalam gambut yang cukup tebal.

Bila tidak berhati-hati kaki bisa terperosok ke dalam gambut tebal yang panas.

Namun kini, helikopter tidak lagi melakukan pemadaman di lokasi itu. Padahal api masih membara di dalam gambut.

Akibat kebakaran hebat yang melanda hutan penyangga tersebut, sepanjang mata memandang hanya tampak sisa-sisa kayu yang terbakar, tanah yang menghitam serta kepulan asap pekat yang menyakitkan mata.

Meski berat, namun petugas tak menyerah memadamkan api.

Mereka bahkan terpaksa harus menembus hutan, karena secara perlahan api sudah mulai meluas ke dalam hutan. Kendalanya adalah selang yang tidak cukup panjang untuk menjangkau api di dalam hutan.

Selain itu, kekuatan pompa yang terbatas. Oleh karena itu, tim mensiasati dengan membuat penampungan air sementara yang lebih dekat dengan lokasi yang terbakar.

Hingga kini tidak diketahui pasti apa penyebab kebakaran di hutan penyangga KSM Kerumutan tersebut. Polisi menduga, bahwa api diakibatkan oleh pelaku pembalakan liar yang sering mengambil kayu di lokasi tersebut.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sejumlah papan-papan kayu olahan di lokasi itu.

Akibat ulah orang yang tidak bertanggungjawab, hutan yang mestinya dilestarikan itu kini sudah rusak dilahap api.

Selama ada api, maka bencana kabut asap tidak akan berakhir.

Oleh karena itu setiap hari tim gabungan berupaya melakukan pemadaman di lokasi tersebut.

"Selama matahari belum tenggelam atau selama minyak mesin masih cukup, kami terus bekerja melakukan pemadaman," kata Pakpahan, salah seorang petugas yang ikut melakukan pemadaman.

STORY - Polisi Dilengkapi Senjata Laras Panjang Saat Lakukan Pemadaman Karhutla di Riau, Ada Apa? (Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit)