Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ikut Aksi Unjuk Rasa, TERNYATA Siswa SMP Nyamar Pakai Seragam SMA, Ini yang Dilakukan Polisi!

Terlihat, seragan SMA yang dikenakan AO lebih besar dari postur tubuhnya lantaran bukan ukurannya.

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
AO ketika mendapat pembinaan di Mapolresta Depok 

Ikut Aksi Unjuk Rasa, TERNYATA Siswa SMP Nyamar Pakai Seragam SMA, Ini yang Dilakukan Polisi!

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jajaran Polresta Depok mengamankan sejumlah pelajar SMP yang terlibat dalam unjuk rasa, Senin (30/9/2019).

Sejumlah pelajar SMP ditangkap karena ingin mengikuti unjuk rasa di Gedung DPR RI, Jakarta, Mereka rupanya menyamar sebagai siswa SMA dengan mengenakan seragam SMA.

Pengakuan AO tersebut sampai membuat sejumlah petugas kepolisian pun menggelengkan kepalanya.

Ketika ditanya oleh Kapolresta Depok, AO beralasan bahwa seragamnya tertukar dengan siswa lainnya.

"Tertukar punya teman," ujar AO ketika mendapat pembinaan bersama ratusan pelajar lainnya di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Senin (30/9/2019).

Terlihat, seragan SMA yang dikenakan AO lebih besar dari postur tubuhnya lantaran bukan ukurannya.

Ketika ditanya wartawan, AO mengakui bahwa seragam SMA yang dikenakannya tersebut adalah milik saudaranya.

Baca: Mobil Dinas Pemko Pekanbaru Diduga Dijual Mantan Anggota DPRD, Satpol PP Sulit Menariknya

Baca: Siaran Langsung Live Streaming Manchester United Vs Arsenal Liga Inggris Malam Ini (VIDEO)

Baca: Asmaul Husna (99 Nama Allah): Bacaan Arab Latin, Lengkap Dengan Keistimewaan & Terjemahannya (VIDEO)

Namun, AO enggan menuturkan alasannya mengenakan seragam SMA.

"Nggak, gak apa apa pakai doang," kata AO tersipu malu. (Dwi putra kesuma)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Pelajar SMP Ini Kenakan Seragam SMA untuk Demo di DPR

Empat orang diamankan

Empat orang diduga pemicu kericuhan dalam aksi unjuk rasa di Belakang Gedung DPR RI, Jakarta, ditangkap polisi, Senin (30/9/2019).

Empat orang tersebut ditangkap di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, sekitar pukul 17.30 WIB hingga 18.20 WIB.

Pantauan TribunJakarta.com pukul 18.30 WIB, bentrok antara aparat dan massa masih terjadi di Jalan Tentara Pelajar arah Permata Hijau.

Baca: UPDATE Rusuh di Mawena: Warga Padang, Jawa, Makassar Dibawa ke Gereja, Diselamatkan Orang Asli Papua

Baca: Punya 2 Pacar dan Tak Tega Memilih Satu, Pria Ini Langsung Nikahi Keduanya Bersamaan

Baca: BREAKING NEWS: Usai Magrib, Massa Unjuk Rasa dan Polisi Kembali Bentrok, Massa Lempar Bom Molotov

 

Massa melemparkan batu, botol, hingga petasan. Sementara, Polisi membalasnya menggunakan gas air mata.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan melalui pengeras suara sudah mengimbau massa untuk pulang.

"Waktu demo sudah habis. Silakan kembali ke rumah masing-masing. Kalau masih bertindak anarkis, kami akan melakukan tindakan," kata Harry. (Annas Furqon Hakim)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Polisi Tangkap 4 Orang Terduga Perusuh Saat Demo di Palmerah

Pelajar dari Bekasi dicegah ke Jakarta

Polres Metro Bekasi Kota melakukan operasi penyisiran pergerakan pelajar yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI Jakarta.

Hasilnya, ratusan pelajar berhasil diamankan di dekat perbatasan Bekasi-Jakarta, Senin (30/9/2019).

Meski sudah diamankan, nampak ratusan pelajar ini menyanyikan yel-yel berisi tuntutan kepada polisi berbunyi "tugasmu mengayomi, tugas mengayomi, pak polisi, pak polisi, jangan ikut kompetisi," sorak para pelajar ketika diangkut menuju Mapolres.

Setibanya di Mapolres Bekasi Kota, ratusan pelajar ini langsung dibungkam, personel kepolisian langsung memerintahkan mereka turun dari mobil sambil berjalan jongkok dengan nada tinggi.

"Turun kalian, jongkok, siapa yang nyanyi-nyanyi tadi," ungkap personel Polres Metro Bekasi Kota.

 

Mereka langsung digiring ke sambil berjalan jongkok, berbaris di halaman polres. Selanjutnya, sejumlah anggota melakukan pendataan ratusan pelajar.

Kabagops Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Hersiantony mengatakan, pihaknya sejak pagi melakukan operasi penyisiran menyikapi aksi para pelajar yang sempat terjadi 25 September 2019 lalu.

"Kemarin kita juga ada beberapa pelajar ke Jakarta ikut meramaikan unjuk rasa, oleh karena itu dari pimpinan, dari tadi pagi kita persiapan, 3 pilar, baik dari TNI, Polri, Pol PP, sudah terlibat untuk pengamanan hari ini," jelas Tony.

Setelah didata, ratusan pelajar ini akan dibina dan tidak diperkenankan pulang sebelum pihak sekolah atau orangtua menjemput.

"Untuk hari ini di polres sendiri kurang lebih 150 pelajar, sementara jajaran polsek kurang lebih 50 pelajar," tegas dia.

Dinasihati personel TNI

Masih ada sejumlah pelajar yang nekat mengikuti aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Padahal, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy telah memperingatan agar siswa-siswi tetap mengikuti kegiatan belajar.

Salah satu rombongan pelajar yang baru tiba di Stasiun Palmerah, Jakarta yakni dari Rangkasbitung.

Namun, usaha mereka untuk ikut berdemonstrasi kandas karena diminta pulang oleh seorang anggota TNI.

Faisal (16), seorang pelajar dari Rangkasbitung itu mengatakan diminta pulang oleh seorang anggota TNI.

"Pak TNI bilang, 'pulang saja, ingat ibu di rumah kasihan.' Saya disuruh pulang sama TNI. Saya keingatan orang tua jadinya. Benar juga kata pak TNI," kata Faisal, di area Stasiun Palmerah.

Faisal dan puluhan kawan-kawannya pun telah membeli tiket KRL Commuterline.

"Iya, jadi pulang," ucapnya.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada sekira pukul 12.01 WIB, kereta yang ditumpangi mereka telah berangkat ke arah Rangkasbitung.

Namun, masih ada beberapa massa pelajar di dekat jembatan penyeberangan orang (JPO) Stasiun Palmerah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved