Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mengulik Eksistensi Koperasi Rejosari di Pekanbaru: Usia 31 Tahun hingga Bersiap Go Digital

Keberhasilan Koperasi Rejosari untuk bertahan dan membantu masyarakat setempat selama tiga dekade, tak lepas dari kerja keras Hj Elwi

Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Firmauli Sihaloho
Koperasi Rejosari di Jalan Swadaya Pekanbaru berusia 31 tahun dan telah membantu penguatan modal bagi masyarakat sekitar. 

Kemudian pihaknya juga berencana untuk memanfaatkan tanah kosong yang berada di samping kantor Koperasi Rejosari untuk usaha. Seperti toko sembako. “Dan ada juga yang mengusulkan membuat lapangan olahraga sementara. Sehingga nantinya ada tambahan pemasukan untuk penguatan modal kita,”sambung Elwi.

Disinggung pemanfaatan teknologi digital, Dia menyatakan Koperasi Rejosari tengah bersiap untuk itu. Salah satunya metode pencatatan berbagai data yang dilakukan akan disimpan pada satu bank data di komputer.

“Selama ini masih konvensional, kita masih mencatat lewat buku saja. Untuk sistem komputer ini memang sedang dirancang, mudah-mudahan tahun depan selesai dan sudah bisa digunakan,” papar Dia.

Disinggung layanan berbasis aplikasi, Elwi mengaku sudah mengetahui dari berbagai pemberitaan. Hanya saja, menurutnya aplikasi tersebut belum relevan digunakan saat ini, Pasalnya, anggota koperasi rata-rata belum semua menggunakan smartphone.

“Pun kalau ada, mereka belum sepenuhnya paham penggunan smartphone ini. Barangkali beberapa tahun ke depan baru bisa diterapkan,” tutup Elwi.

Kondisi Koperasi di Riau

Pada saat peringatan Hari Koperasi ke-72 di Hotel Pangeran Pekanbaru, Kamis (3/10/2019) Wakil Gubernur Riau, Edi Natar Nasution menyebut sebanyak 2.217 koperasi yang ada di Bumi Lancang Kuning dalam kondisi tidak aktif.

Sementara yang aktif dan rutin melaksanakan Rapat Akhir  Tahun (RAT) hanya sebanyak 1.141 koperasi. “Dari jumlah tersebut, koperasi di Riau mampu memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU) mencapai Rp 149,5 Miliar,” kata Edi.

Dia menyebut Pemerintah Provinsi terus melakukan upaya untuk melakukan rehabilitasi terhadap koperasi yang ada di Riau. Jika ditemukan ada koperasi yang tidak aktif lagi, pihaknya akan melakukan pembekuan izin hingga pembubaran koperasi.

"Desember 2016 lalu, jumlah koperasi di Riau yang dibubarkan mencapai 1.332 unit koperasi,"tegas Dia. Meski begitu, ada tiga koperasi di Riau yang berprestasi ditingkat nasional.

Di antaranya adalah Koperasi Rimba Mutiara Banso Siak, KUD Sawit Jaya Kampar dan Koperasi Bina Sejahtera Pelalawan.

"Kami telah melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan koperasi di Riau. Diantaranya adalah dengan melakukan upaya sistematis untuk merubah paradigma dari pendekatan kuantitas menjadi kualitas. Salah satunya dengan menekan penggunaan informasi teknologi dalam mengelola sistem perkoperasian di Riau," sebutnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan kajian terhadap regulasi yang menghambat berkembangnya koperasi di Riau serta memperkuat akses pembiayaan untuk menjadi penyalur KUR.

"Kami juga mendorong dikembangkannya koperasi sektor rill. Khususnya yang berorientasi ekspor, padat karya dan memanfaatkan teknologi digital ekonomi," pungkas Dia. (tribunpekanbaru.com/firmaulisihaloho)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved