Pekanbaru

2 Tahun Belum Rampung, Pengembang Akui Pembangunan Pasar Induk Pekanbaru Tak Bisa Tuntas Tepat Waktu

Pembangunan Pasar Induk Pekanbaru belum kunjung rampung. Padahal pengembang hanya dapat tenggang waktu hingga akhir Oktober 2019.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Kondisi terkini pembangunan Pasar Induk, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Pekanbaru, Kamis (24/10/2019). Pembangunan pasar ini kembali molor dari jadwal seharusnya. Pembangunan fisik baru 70 persen setelah proses pengerjaan selama dua tahun. 

Pengembang mengaku pengerjaan pasar induk molor karena mereka kesulitan mendapat tanah timbun. Volume tanah timbun ternyata lebih banyak dari yang diajukan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

 STORY - Mandi Safar di Tasik Nambus Meranti Riau Dipercaya Menyicukan Diri dan Menolak Bala

 BREAKING NEWS: KPK Panggil Bupati Bengkalis Amril Mukminin untuk Diperiksa Sebagai Tersangka

Total ada 300 kios grosiran yang dipersiapkan bagi para pedagang. Namun baru 100 unit kios yang tuntas 100 persen.

Ada juga fasilitas pendukung serta akses
jalan berupa jalan ready mix. Sedangkan 200 kios grosiran lainnya belum rampung 100 persen.

Pengembang sedang menggesa proses pembangunan pasar sejak April 2019. Fahruddin menargetkan fisik pasar induk pada Juli 2020 sudah tuntas.

Mereka juga menggesa pengerjaan hanggar untuk bongkar muat. Mereka masih menanti atap dari sub kontraktor.

Ada juga kantor pengelola di areal pasar Induk. Pengembang juga menggesa pengerjaan di bagian parit untuk pembuangan air. 

Dua Kali Molor, Pemko Pekanbaru Masih Kaji Rencana Perpanjangan Waktu Pembangunan Pasar Induk

Pembangunan Pasar Induk Pekanbaru kembali molor. Pengembang pasar yakni PT Agung Rafa Bonai belum bisa menuntaskan fisik pasar induk hingga batas waktu.
Pemerintah Kota Pekanbaru beri batas waktu hingga akhir Oktober 2019. Namun jelang akhir bulan ini fisim pasar belum kunjung rampung.
Capainnya baru 70 persen setelah proses pengerjaan sejak tahun 2017 silam. Pengembang meminta perpanjang waktu pengerjaan.
Ini adalah kedua kalinya pembangunan molor dan pengembang meminta perpanjangan waktu. Pengembang juga meminta perpanjangan waktu karena tidak mampu rampungkan pasar induk pada Oktober 2018 lalu.
"Pengembang berencana meminta perpanjangan waktu. Terkait durasi perpanjangannya nanti bakal dibahas dengan tim teknis pemko," terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut kepada Tribun, Kamis (24/10/2019).
Menurutnya, saat ini pemerintah kota belum pastikan durasi perpanjangan waktu pembangunan pasar induk. Proses adendum atau penambahan poin dalam kerjasama masih dikaji bersama.
Pemerintah kota memang memberi perpanjangan waktu. Namun tetap memberi target kepada pengembang.
"Kita berharap awal tahun 2020, pasar ini sudah termanfaatkan," jelasnya.
Ingot menyebut bahwa proses pengerjaan pasar ini masih terus berlanjut. Pengembang sedang fokus menuntaskan komplek pasar modern di sana.

Pasar Induk nantinya jadi satu pusat perdagangan di Pekanbaru. Saat ini lokasi bongkar muat barang dagangan yang dari luar Pekanbaru menyebar di tiga titik.

Ketiga titik tersebut yakni Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Ahmad Yani dan dekat Terminal AKAP Payung Sekaki. Kondisi ini membuat pengawasan bahan pangan sulit dilakukan.

Nantinya keberadaan pasar induk bisa membantu upaya mengawasi kualitas bahan pangan yang ada. Sistem distribusi pun bisa diawasi pasar induk.

"Keberadaan pasar induk juga ikut menjaga kestabilan harga nantinya," ujarnya. 
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved