Pekanbaru
2 Tahun Belum Rampung, Pengembang Akui Pembangunan Pasar Induk Pekanbaru Tak Bisa Tuntas Tepat Waktu
Pembangunan Pasar Induk Pekanbaru belum kunjung rampung. Padahal pengembang hanya dapat tenggang waktu hingga akhir Oktober 2019.
Pengembang mengaku pengerjaan pasar induk molor karena mereka kesulitan mendapat tanah timbun. Volume tanah timbun ternyata lebih banyak dari yang diajukan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
• STORY - Mandi Safar di Tasik Nambus Meranti Riau Dipercaya Menyicukan Diri dan Menolak Bala
• BREAKING NEWS: KPK Panggil Bupati Bengkalis Amril Mukminin untuk Diperiksa Sebagai Tersangka
Total ada 300 kios grosiran yang dipersiapkan bagi para pedagang. Namun baru 100 unit kios yang tuntas 100 persen.
Ada juga fasilitas pendukung serta akses
jalan berupa jalan ready mix. Sedangkan 200 kios grosiran lainnya belum rampung 100 persen.
Pengembang sedang menggesa proses pembangunan pasar sejak April 2019. Fahruddin menargetkan fisik pasar induk pada Juli 2020 sudah tuntas.
Mereka juga menggesa pengerjaan hanggar untuk bongkar muat. Mereka masih menanti atap dari sub kontraktor.
Ada juga kantor pengelola di areal pasar Induk. Pengembang juga menggesa pengerjaan di bagian parit untuk pembuangan air.
Dua Kali Molor, Pemko Pekanbaru Masih Kaji Rencana Perpanjangan Waktu Pembangunan Pasar Induk
Pasar Induk nantinya jadi satu pusat perdagangan di Pekanbaru. Saat ini lokasi bongkar muat barang dagangan yang dari luar Pekanbaru menyebar di tiga titik.
Ketiga titik tersebut yakni Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Ahmad Yani dan dekat Terminal AKAP Payung Sekaki. Kondisi ini membuat pengawasan bahan pangan sulit dilakukan.
Nantinya keberadaan pasar induk bisa membantu upaya mengawasi kualitas bahan pangan yang ada. Sistem distribusi pun bisa diawasi pasar induk.
"Keberadaan pasar induk juga ikut menjaga kestabilan harga nantinya," ujarnya.
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)