Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ledakan Bom di Medan Terkait Statemen Menteri Agama? Ini Analisa Mantan Pelaku Teror Khairul Ghazali

Ledakan Bom di Medan Terkait Statemen Menteri Agama? Ini Analisa Mantan Pelaku Teror Khairul Ghazali yang merupakan mantan teroris.

Editor: Ilham Yafiz
Istimewa
Pelaku peledakan bom bunuh diri inisial RMN merupakan warga Medan Petisah 

Ledakan Bom di Medan Terkait Statemen Menteri Agama? Ini Analisa Mantan Pelaku Teror Khairul Ghazali

TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi terorisme kembali terjadi di Indonesia, kali ini Medan menjadi lokasi kejadian bom bunuh diri, tepatnya di Mapolrestabes Medan.

Mantan Jihadis Khairul Ghazali mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan merupakan anggota JAD.

Menurutnya JAD yang berafiliasi dengan ISIS saat ini sedang marah sehingga mereka merancang berbagai serangan. 

Khusus untuk di Indonesia, kemarahan mereka karena pernyataan tentang celana jingkrak dan cadar dari Menteri Agama

"Saya sudah pernah menyampaikan ini dalam bentuk artikel beberapa waktu lalu,” ujarnya saat berbincang dengan Tribun Medan, Rabu (13/11/2019). 

Ia menambahkan, rentetan rencana serangan juga disebabkan kematian Pemimpin ISIS.

Bahkan, Pemimpin ISIS yang baru sudah menyatakan perlawanan.

Jadi, wajar bila ada beberapa kali penangkapan. 

Apakah polisi kecolongan ? Tanya Tribun Medan sembari menceritakan lemahnya penjagaan serta pengawasan di Polrestabes.

Ustaz Khairul Ghazali, mantan teroris yang pernah ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menyebut masih banyak anak muda yang antri melakukan aksi teror di Medan, Kamis (29/6/2017). (Tribun Medan / Array)
Ustaz Khairul Ghazali, mantan teroris yang pernah ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menyebut masih banyak anak muda yang antri melakukan aksi teror di Medan, Kamis (29/6/2017). (Tribun Medan / Array) (Tribun Medan / Array)

Ia membantah adanya istilah kecolongan. 

“Mereka mencari kesempatan sekecil apapun. Jadi tidak bisa dikatakan lemahnya pengawasan. Bukan pengawasan yang lemah tapi mereka telah rencanakan,” katanya. 

Menurutnya, situasi dunia Internasional sedang tidak kondusif. Para kelompok radikal marah serta ingin melakukan pembalasan.

Oleh sebab itu, harusnya di Indonesia menjaga ucapan lisan agar tidak membangunkan macam yang tidur. 

“Ini jaringan baru, bukan jaringan lama. Pelaku melakukan serangan acak dan terkaitpaut dengan pelaku yang ditangkap di Pekanbaru,” ujarnya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved