Kakek Asal Jambi Ini Terpaksa Ngemis di Jakarta Untuk Beli Mobil & Bangun Rumah Mewah di Kampungnya
Pengemis asal Jambi ini mengaku memasang target yang cukup fantastis dari hasil mengemisnya. Ia menargetkan bisa membawa Rp200 juta untuk beli mobil
Tak main-main, saat itu Kakek Muklis membawa uang senilai Rp 98 juta dari hasilnya mengamen.
Usai mengaku mengemis, tas ransel dari Kakek Muklis diperiksa di dalam mobil.
Yunus mengatakan terhitung sebanyak Rp 182 juta yang berhasil dihitung oleh petugas di lapangan.
Ia melihat ada berlembar-lembar uang Rp 100 ribu sebanyak 18 ikat. Per ikat itu senilai Rp 10 juta.
Selain itu, Yunus menemukan juga berlembar-lembar uang Rp 50 ribu di amplop terpisah senilai Rp 2 juta.
Namun, lanjut Yunus, ketika kembali dihitung ulang di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, jumlahnya Rp 194.500.000.
"Awalnya kan memang saya tanya ini dari mana? Dari usaha bengkel katanya. Namun, akhirnya dia mengaku bahwa dari hasil mengemis," terang Yunus.
Belakangan, Kakek Muklis menjadi target penjangkauan petugas sosial.
Kurang lebih selama tiga bulan, P3S berusaha melacak keberadaannya lantaran mengganggu kenyamanan masyarakat.
Pria asal Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi tersebut mengumpulkan uang dari para penderma bukan sekadar untuk hidup di Jakarta.
Uang hasil mengemis, ia sisihkan untuk membangun rumah di kampungnya sana.
Untuk merealisasikan keinginannya itu, Kakek Muklis memasang target sebesar Rp 200 juta dari hasil mengemis.
"Dia mengemis ada target (Rp 200 juta), gigih dia (buat mengemis)," lanjutnya.
Mukhlis juga mengaku ingin membeli mobil dari uang hasil mengemisnya tersebut.
"Mau beli mobil pak," ungkap Mukhlis.
"Terus niatnya mau beli mobil?," tanya petugas menegaskan.
"Nanti kalau sudah banyak," jawab Mukhlis.
"Dari hasil ngemis?," tanya petugas lagi.
"Iya nanti kalau sudah banyak," balas Mukhlis lagi.
"Kok Pemikirannya kayak begitu pak?," tanya petugas.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kakek-muklis-pengemis-kaya.jpg)