Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

1.084 Pegawai Dinas PU dan Perkim Riau Tes Urine. BNN: Kalau Minum Obat, Mana Resep Dokternya?

Pegawai Dinas PU dan Perkim tidak menyangka mereka dikumpulkan di ruang aula ternyata untuk pemeriksaan urine yang dilakukan BNN Riau.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Ribuan pegawai di Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) Provinsi Riau sedang melakukan pemeriksaan tes urine di ruang Aula, Senin (16/12/2019).Sebanyak 1084 pegawai dikumpulkan untuk diperiksa yang dilakukan oleh Petugas dari BNN Provinsi Riau. (www.tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir). 

1.084 Pegawai Dinas PU dan Perkim Riau Tes Urine. BNN: Kalau Minum Obat, Mana Resep Dokternya?

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ribuan pegawai di Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) Provinsi Riau mendadak dikumpulkan di ruang Aula, Senin (16/12/2019) pagi.

Mereka pun kaget, sebab tidak ada jadwal kegiatan yang seharusnya dilaksanakan di aula tersebut.

Pegawai Dinas PU dan Perkim tidak menyangka mereka dikumpulkan di ruang aula ternyata untuk pemeriksaan urine.

Tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Riau di Kantor Dinas PU dan Perkim Jalan SM Amin ini diikuti oleh ribuan pegawai.

Jumlahnya mencapai 1.084 pegawai.

Petugas dari BNN Provinsi Riau pun memeriksa satu per satu urine yang dimasukkan ke dalam wadah untuk dicek apakah ada yang positif narkoba atau tidak.

Pantauan Tribun, tes urine ini disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau.

Di antaranya kepala Dinas PU Dadang Eko Purwanto, Kepala Dinas Kesehatan Mimi Yuliani Nazir, Kepala BKD Ikhwan Ridwan dan Kepala Kesbangpol Khairul Rizky.

BNN Provinsi Riau baru akan merilis hasil tes urine pagawai Pemprov Riau dalam tiga atau empat hari ke depan.

Lagu DJ Remix Aku Mundur Alon-Alon, Lengkap Dengan Link Download & Chord Lagu (VIDEO)

Sebab pihaknya akan menyampaikan hasil tes urine sebanyak 1.084 orang pegawai ini.

"Hasilnya baru akan diketahui dalam minggu ini. Kalau tidak Rabu, Kamis sudah keluar hasilnya. Sebenanya kalau satu-satu sudah tahu hari ini. Tapi kan kita melaporkanya secara kolektif berbentuk tulisan. Nanti kita laporkan ke pak gubernur," kata Kepala BNN Provinsi Riau, Brigjen Untung Subagyo.

Untung mengungkapkan, bagi mereka yang hasilnya positif akan dilakukan assessment terlebih dahulu.

Sebab hasil tes urine yang menunjukkan di posisi positif belum tentu pemiliknya menggunakan narkoba.

Kasus Narkoba di Riau, DK Ditangkap sedang Fly di Rumah, Pengedar Terciduk Bersama Remaja Cewek

Bisa saja malamnya ada minum obat untuk penyembuhan penyakit yang mengandung metavitamin.

"Itu kita lihat kadarnya sejauh mana. Kalau memang minum obat mana obatnya? Mana resepnya dari dokter, atau bekas obatnya?" ujarnya.

Untung mengungkapkan, ada sebanyak 89 petugas yang diterjunkan untuk melakukan tes urine 1.084 pegawai itu.

Tes urine ini dilakukan sebagai bentuk deteksi dini terhadap para pegawai di lingkungan Pemprov Riau terhadap penyalahgunaan narkoba.

"Tes urine sebagai bentuk deteksi dini, jangan sampai para ASN yang ada di Pemprov Riau ini terkontaminasi narkoba. Makanya hari ini kita lakukan tes urine secara dadakan," katanya.

Dia mengungkapkan, tes urine di Kantor Dinas PU dan Perkim Riau ini dibagi menjadi dua gelombang. Untuk gelombang pertama sebanyak 1.084 orang.

Sedangkan untuk gelombang kedua sebanyak 700 orang.

Tes urine di lingkungan pegawai pemerintahan ini dilakukan karena besarnya peluang oknum ASN yang terkontaminasi narkoba.

Sehingga harus dilakukan tes urine untuk mengetahuinya.

"Banyak sekali peluang oknum BNN,Polri dan ASN yang terkontaminasi," katanya.

Sementara Wagubri Edy Natar Nasution mengungkapkan, tes urine ini dilaksanakan menyikapi maraknya peredaran narkoba di Riau.

Dirinya mengaku perlu untuk mengecek pegawai di lingkungan Pemprov Riau apakah ada yang mengkomsi narkoba atau tidak.

Sebab dari hasil peninjauan ke sejumlah Lapas di Riau kasus narkoba paling banyak mendominasi.

"Ini program yang saya ingin lakukan kepada para ASN kita. Jauh sebelum ini saya sudah ingatkan, bahwa suatu saat kami bersama BNN akan melakukan tes urine untuk pegawai kita," kata Edy.

"Saya sudah cek tiga Lapas di Rohil, Bengkalis dan Meranti. Itu rata-rata 80-an persen kasus Narkoba. Artinya semua lini sudah terkena narkoba. Makanya untuk memastikan pegawai kita clear dari narkoba, kita lakukan tes urine," imbuhnya.

Mantan Danrem 031 Wirabima ini mengatakan, tes urine ini sebenarnya tidak mendadak dilakukan.

Sebab di berbagai kesempatan, dirinya selalu mengingatkan pegawai agar tidak coba-coba mengkonsumsi narkoba.

"Jauh hari sudah saya ingatkan, jadi bukan mendadak. Beberapa kali kesempatan selalu saya sampaikan, bahwa suatu saat kami akan lakukan tes urine," ucapnya.

Edy mengungkapkan, jika nantinya hasil tes urine ini ada pegawai yang positif narkoba, bisa diberikan sanksi hingga pemecatan.

"Saya berharap tidak ada yang terkena. Tapi kalau kita ingatkan ternyata tidak juga, berarti kesadarannya tidak ada, kita akan laporkan ke pak Gubernur, bisa saja kita lakukan pemecatan. Karena di Dispora kita sudah pecat tujuh orang karena kasus narkoba," sebutnya.

Edy menegaskan, tes urine tidak akan berhenti hanya di lingkungan Dinas PU dan Perkim saja.

Ia akan melakukan hal serupa di dinas lain untuk memastikan pegawai di lingkungan Pemprov Riau tidak ada yang menyalahgunakan narkoba.

"Jangan coba-coba, karena suatu saat saya akan masuk ke dinas lain," tegasnya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved