Berita Riau
PUNCAK Gerhana Matahari Cincin di Riau saat Azan Zuhur Berkumandang, Nissa Sabyan Hibur Pengunjung
Puncak Gerhana Matahari Cincin di Riau diprediksi akan tiba saat Azan Zuhur berkumandang, Nissa Sabyan hibur pengunjung Festival GMC 2019 di Siak
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Untuk melakukan pengamatan, Lapan akan berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan di bidang keantariksaan dan komunitas astronomi (dalam dan luar negeri). Pengamatan ini untuk melihat pengaruh fenomena GMC ke bumi.
Sedangkan untuk kegiatan edukasi keantariksaan, pihaknya menghadirkan mini planetarium, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil Litbang Lapan, pemutaran film sains dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi.
"Kami juga berkolaborasi dengan Ristekdikti untuk menghadirkan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura," kata dia.
GMC akan melintasi wilayah Indonesia pada 26 Desember 2019 dan Kabupaten Siak, Riau menjadi lokasi yang paling ideal untuk menyaksikan fenomena alam tesebut.
GMC ini dipredikasi akan dimulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB.
Sementara itu, untuk Kota Singkawang, Kalimantan Barat Gerhana matahari cincin akan bisa terlihat sebagian sekitar pukul 10.43 WIB. Sedangkan puncak GMC terjadi pada pukul 12.42 WB dan berakhir pada pukul 14.31 WIB.
Menurut dia, untuk menyukeskan kegiatan ini Lapan telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak dan Pemerintah Kota Singkawang dengandiselenggarakannya berbagai kegiatan lainnya seperti pertunjukan musik, bazar, kuliner, tablik akbar, salat gerhana berjemaah dan pengamatan GMC serta pemecahan rekor MURI untuk kaca mata gerhana terbesar yang akan berlangsung di Kampung Bunsur, Kabupaten Siak.
GMC terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi.
Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.
"Masyarakat Indonesia juga bisa mengamati momen gerhana matahari cincin yang berbentuk lingkaran menyerupai cincin itu di wilayah-wilayah tertentu," kata dia.
Misalnya, lanjutnya, di Padang Sidempuan, Sibolga, Kabupaten Siak, Kepulauan Riau, Kalimantan utara dan Kalimantan Timur.
Lebih lanjut ia menerangkan, untuk Gerhana Matahari sebagian bisa terlihat dari seluruh wilayah Indonesia, tergantung lokasi pengamatan misalnya di daerah Sumatera Selatan mencapai 80 persen sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80 persen.
Sementara itu wilayah lain di Indonesia dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20 persen di wilayah selatan Papua.
Misalnya untuk di Bandung, bulan menutupi 70 persen permukaan matahari. Di Jakarta gerhananya mencapai sekitar 72 persen.
"Semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar," sambungnya.
