Jenderal Topnya Dirudal Militer AS, Ini yang Bakal Diterima Negeri Paman Sam Atas Balas Dendam Iran
Badan keamanan Iran langsung menggelar pertemuan darurat untuk membahas kematian jenderal yang dikenal berpengaruh itu.
Aksi protes berujung kerusuhan tersebut terjadi setelah Pentagon menggelar serangan udara yang menewaskan 25 orang anggota Hashed.
Serangan yang terjadi Minggu (29/12/2019) itu disebut Washington merupakan balasan atas serangan roket yang menewaskan seorang kontraktor sipil AS di wilayah Kirkuk pada Jumat pekan lalu (27/12/2019).
Ancaman Iran untuk AS
Eks komandan Garda Revolusi Iran menyatakan, mereka akan balas dendam setelah jenderal top Qasem Soleimani tewas diserang AS.
Soleimani yang merupakan komandan Pasukan Quds tewas dalam serangan yang terjadi di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Jenderal Qasem Soleimani tewas bersama pemimpin pasukan paramiliter Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Baghdad.
Mantan kepala Garda Revolusi, Mohsen Rezai, langsung merespons kematian Soleimani di Twitter, seperti yang diwartakan oleh AFP Jumat (3/1/2019).
"Qasem Soleimani menjadi martir. Kami jelas akan melakukan balas dendam secara mengerikan terhadap AS," ancam Rezai yang kini menjadi Ketua Dewan Kemanfaatan Iran.
Badan keamanan Iran langsung menggelar pertemuan darurat untuk membahas kematian jenderal yang dikenal berpengaruh itu.
"Dalam beberapa jam ke depan, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi akan bertemu untuk mendiskusikan serangan mematikan terhadap Jenderal Qasem Soleimani," ujar juru bicara Keyvan Khosravi.
Soleimani dan Muhandis tewas bersama enam orang lainnya, ketika konvoi kendaraan mereka diserang oleh rentetan rudal.
(*)
