Banjir Jakarta
Takut Banjir Jabodetabek Terulang, Pemerintah Siapkan 'Penangkal', Hujan Digeser ke Selat Sunda
Cara ini bisa mengurangi 30-50 persen potensi yang akan turun di Jabodetabek, sehingga kemunkinan banjir bisa diminimalisir.
Cara ini bisa mengurangi 30-50 persen potensi yang akan turun di Jabodetabek, sehingga kemunkinan banjir bisa diminimalisir.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan kini sedang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mendistribusikan hujan ke daerah lainnya sebelum mencapai wilayah Jabodetabek.
Bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (AU), operasi ini akan dilakukan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT.
"Kami sudah siapkan 22 ton bahan semai dan segera ditambah lagi stoknya," ujar Hammam, di Gedung BPPT 2, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020) sore.
Dalam upaya untuk melakukan penyemaian garam pada potensi awan hujan, akan ada empat sorti penerbangan yang dilakukan setiap harinya.
Langkah ini dilakukan agar penyemaian awan bisa dilakukan optimal.
Sehingga, air hujan nantinya jatuh sebelum mencapai wilayah Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya.
Sementara itu, TNI AU telah menyediakan armadanya untuk kembali dipinjamkan pada operasi TMC.
Sebelumnya, TNI AU juga berkontribusi pada operasi TMC terkait penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu.
Untuk kali ini, TNI AU mengerahkan dua jenis pesawatnya yakni CN295 dan Casa.
Sedangkan satu unit Hercules disiagakan sebagai armada opsional.
Operasi hujan buatan dilakukan mulai hari ini, 3 Januari 2020 dan diawali dengan kegiatan monitoring pertumbuhan dan pergerakan awan.
Rencananya, hujan buatan ini akan diturunkan di kawasan Selat Sunda atau Lampung, hal ini tergantung dari arah angin.
Terkait tim yang dikerahkan untuk melakukan penyemaian garam pada potensi awan, BPPT menyiapkan 15 personelnya.
Dalam operasi hujan buatan ini, kata Hammam, tentunya peran BMKG sangat penting dalam memberikan informasi akurat terkait cuaca hingga pergerakan angin.