Tanpa PERANG! China Bisa Kuasai Negara Lain Hanya Dengan Utang, Utang Kita ke China Malah Meningkat
Negara berkembang yang terjebak atas rayuan utang China terpaksa menyerahkan pengelolaan wilayah mereka.
Negara berkembang yang terjebak atas rayuan utang China terpaksa menyerahkan pengelolaan wilayah mereka. Lantas berapa utang Indonesia ke China?
TRIBUNPEKANBARU.COM - Akhir-akhir ini konflik antar negara memang mulai memanas.
Selain Amerika Serikat dengan Iran, adapula Indonesia dengan China.
China sendiri merupakan salah satu negara superior yang patut diperhitungkan.
Sejak awal, China memang memiliki strategi sendiri agar negaranya tak bisa ditantang oleh lawan.
Saat ini China secara besar-besaran membeli persenjataan dari AS dan Rusia, bahkan negara Tirai Bambu tersebut melakukan produksi Alutsista secara besar-besaran.
Namun, kekuatan militer China tersebut hanya diperuntukkan saat negaranya dalam kondisi yang terancam.
China lebih memilih menguasai negara lain dengan jebakan utang alih-alih mengandalkan kekuatan militernya.
Bukan rahasia lagi, China diketahui sedang 'menjajah' negara-negara yang lebih kecil dengan meminjamkan sejumlah besar uang yang tidak akan sanggup mereka dibayar.
Negara ini dituduh memanfaatkan pinjaman besar-besaran agar dapat merebut aset dan membangun pangkalan militer di negara-negara kecil dunia ketiga.
Negara-negara berkembang mulai dari Pakistan hingga Djibouti, dari Maladewa hingga Fiji, semua berutang besar ke Cina.
Bukan sekadar perkiraan, dilansir dari The Sun, nyatanya memang sudah ada negara yang menunggak hutang dan dipaksa untuk menyerahkan kendali aset negaranya atau harus mengizinkan China untuk mempunyai pangkalan militer di negara tersebut.
Mereka menawarkan pinjaman bagi negara-negara yang tidak mampu membayar, dan kemudian menuntut konsesi ketika mereka gagal.
Tahun lalu Sri Lanka menyerahkan pelabuhan ke perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah China dengan sewa 99 tahun.
Sementara itu, di Djibouti, tempat markas utama militer AS di Afrika, juga tampaknya akan menyerahkan kendali atas pelabuhan ke perusahaan Beijing.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/apel-pasukan-gabungan-tni-terintegrasi-natuna.jpg)