STORY
STORY-KISAH Nyata Satu Keluarga di Riau, Tinggal di Gubuk Berdiding Terpal, Baim Sering Tidak Makan
Story atau kisah nyata satu keluarga di Riau, tinggal di gubuk berdiding terpal yang berjarak 700 meter dari kantor bupati, Baim sering tidak makan
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Di rumah terpal itu, Baim juga terbiasa tidur di lantai beralaskan tikar tipis.
Sebab, adiknya Cinta (7) tahun tidur bersama mamanya di dalam kamar satu-satunya di dalam rumah itu.
Adiknya paling kecil Arjuna Chandar (5) tidur di atas dipan kayu yang berada di dalam rumah itu.
Manurut Amir Chandra, orang tua laki-laki Baim, anaknya tersebut termasuk tangguh.
Sebab, tidak banyak kehendak tapi tetap ingin sekolah.
"Cita-citanya ingin jadi pemadam, karena kami sering sekali terkena asap kebakaran hutan dan lahan," kata Amir.
Amir juga berharap Baim dapat tumbuh besar sebagai orang terdidik.
Ia mengharapkan anaknya tersebut kelak yang membantu melepaskan keluarganya dari jurang kemiskinan.
"Kalau kami orangtua sudah sangat terbiasa hidup sebegini adanya. Tapi anak-anak kami kadang kasihan. Saya sendiri kadang menangis menjelang mata terpejam di malam hari melihat Baim terlepak di lantai," kata Amir.
Amir bukan tidak berjuang untuk mendapatkan penghasilan.
Pagi-pagi ia sudah bangun dan melakoni pekerjaan apapun.
"Kadang saya menebas ladang orang, diupah seharian kerja Rp 60 -70 ribu," kata dia.
Kadang ia tidak mendapatkan pekerjaan, sehingga tidak ada penghasilan apapun yang bakal dibawa pulang.
Sedangkan istrinya Asmarani (37), juga tengah bunting 4 bulan.
Asmarani sudah rabun, jadi sulit melalukan pekerjaan.
