Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

STORY

STORY-KISAH Nyata Satu Keluarga di Riau, Tinggal di Gubuk Berdiding Terpal, Baim Sering Tidak Makan

Story atau kisah nyata satu keluarga di Riau, tinggal di gubuk berdiding terpal yang berjarak 700 meter dari kantor bupati, Baim sering tidak makan

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra
STORY-KISAH Nyata Satu Keluarga di Riau, Tinggal di Gubuk Berdiding Terpal, Baim Sering Tidak Makan 

"Kalau tidak hujan, istri saya keluar bersama anak saya Cinta, memanggul karung untuk mencari karah-karah," kata Amir.

Amir mengaku memang sering tidak makan.

Namun Asmaranilah yang selalu punya cara bagaimana perut suami dan anak-anaknya dapat terisi, sehingga dapat tidur dengan nyenyak malam hari.

"Kalau ada pisang muda saya rebus pisang itu. Sudah masak saya hidang lalu kami makan bersama anak-anak," kata Asmarani menimpali.

Tidak hanya pisang, ubi pun jika ada tetap menjadi makanan yang enak bagi keluarga yang tinggal di bumi Siak yang kaya raya itu.

Amir dan Asmarani merupakan pasangan suami istri dan orang asli Siak.

"Dapat tinggal di sini saja kami sudah bersyukur. Masih ada banyak orang yang perhatian dengan nasib kami," kata Asmarani.

Asmarani bercerita rumah terpal yang ditempatinya adalah rumah yang dibuat oleh suaminya Amir secara berangsur.

Tanahnya merupakan tanah hibah dari seorang dermawan bernama Suyitno.

"Sebelum pindah ke rumah ini, kami justru menumpang-numpang di pondok orang," kata dia.

Rumahnya hanya berukuran 4×5 meter.

Atapnya sudah seng, namun dindingnya terpal.

Tiang-tiang hanyalah kayu bulat dari dalam kebun karet.

Pintunya hanyalah tirai dari karpet bekas.

Jika ada binatang buas yang datang di malam hari, bisa saja masuk ke dalam rumah itu tanpa hambatan.

Tapi Amir dan Asmarani yakin, tidak ada yang bakal mengganggu mereka selama tinggal di sana.

"Kami di sini juga menjaga kebun-kebun. Tidak mengganggu. InsyaAllah tak akan ada yang mengganggu kami di sini," kata dia.

Kondisi keluarga Amir Chandra ini juga sedang dibantu oleh banyak orang.

Termasuk pemerintahan setempat.

Camat Mempura Desi sudah berupaya keras agar keluarga ini mendapat penghidupan yang layak.

Senin ini ia sudah mengantarkan proposal yang diajukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Mempura ke Baznas Siak.

"Masuk ke Baznas juga mempunyai persyaratan. Semua persyaratan juga sudah dilengkapi, dan proposal itu sudah masuk ke Baznas hari ini," kata Desi.

Desi bakal terus menindaklanjuti bantuan dana zakat dari Baznas, supaya mendapat bantuan yang cepat keluarga Amir tersebut.

Sedangkan secara pemerintahan, Desi menyebut Amir dan istrnya masih terkendala persoalan administrasi.

"Amir awalnya mempunyai istri yang diceraikannya. Namun akte perceraian belum ada. Begitupun Asmarani yang awalnya punya suami dan bercerai, akte cerai juga belum ada. Mereka berdua menikah secara syariat namun tidak didaftarkan di KUA, ini semua yang harus kita bantu menguruskannya," kata dia.

Legalitas terkait akte perceraian dan akte nikahnya bakal diurus di Pengadilan Agama (PA) Siak.

Desi dan jajarannya bakal mengurus hingga tuntas.

"Jika semua legalitas dan keadministrasian warga itu sudah clear, mereka bakal dapat semua bantuan yang ada dari pemerintah," kata Desi.

Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra - STORY-KISAH Nyata Satu Keluarga di Riau, Tinggal di Gubuk Berdiding Terpal, Baim Sering Tidak Makan

STORY-KISAH Nyata Satu Keluarga di Riau, Tinggal di Gubuk Berdiding Terpal, Baim Sering Tidak Makan

STORY-KISAH Nyata Satu Keluarga di Riau, Tinggal di Gubuk Berdiding Terpal, Baim Sering Tidak Makan

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved