Kasus Pencabulan di Riau
Hanya Dalam Waktu Dua Bulan, Predator Seks di Selatpanjang Riau Ini Cabuli 16 Gadis di Bawah Umur
Hanya dalam waktu dua bulan, pelaku mencabuli gadis dan anak di baweah umur. Pelaku berasal dari Selatpanjang, Riau.
1 helai singlet warna putih
1 helai celana jeans pendek warna coklat
1 helai kaos oblong warna putih
1 helai celana pendek warna coklat.
"Terhadap pelaku dan barang bukti sudah dibawa ke Polres untuk pengusutan lebih lanjut," pungkas Taufiq saat ekspos kasus pencabulan itu.
Kasus kekerasan seksual di Meranti Meroket
Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Meranti mencatat, kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur di Kabupaten Kepulauan Meranti dari awal tahun hingga Desember 2019 lebih tinggi dan meningkat tajam dibanding sepanjang tahun 2018 yang nihil kasus.
Sesuai data yang dirincikan oleh Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIk MH, kasus persetubuhan anak dibawah umur pada tahun 2019 dengan 10 jumlah tindak pidana (JTP) dan 7 putusan tindak pidana (PTP).
"kami sangat fokus dengan kasus persetubuhan anak dibawah umur ini. Kalau dilihat di sini kasus ini yang paling mencolok dibandingkan dengan yang lain, untuk itu mari sama-sama kita mencegah dan menangani permasalahan lebih serius lagi di tahun 2020 mendatang," ujar Taufiq saat ekspose anev gangguan Kamtibmas periode tahun 2019 dibanding dengan periode tahun 2018, bertempat di Ruang Data Polres Kepulauan Meranti, pada Senin (30/12/2019) kemarin.
Kasus Pencabulan Gadis di Bawah Umur di Pekanbaru
Kasus pencabulan mendominasi kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang tahun 2019 lalu.
Data Unit Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru, ada 37 kasus pencabulan yang terjadi sejak Januari hingga Desember 2019 lalu.
Korban dalam kasus pencabulan ini didominasi anak di bawah umur.
Banyak dari pelaku ternyata orang dekat korban.
Kondisi ini membuat orangtua harus lebih waspada terhadap lingkungan sekitar anak.
