Citizen Report
Lezat dan Kriuk Keripik Pare Olahan Ibu PKK Desa Meranti Bersama Mahasiswa Kukerta UNRI
Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu se Desa Meranti Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan, berhasil mengembangkan sayur pare menjadi cemilan keripik pare
Berbagai macam tanaman yang mereka budidayakan, salah satunya adalah cabai.
Dalam penanaman cabai ini masyarakat paham dengan pencocokan dalam pemilihan bibit, pembibitan, persemaian, penanaman, pengairan, pemupukan, pengajiran, pencegahan hama dan penyakit serta berapa lama waktu yang dibutuhkan agar cabai tersebut siap untuk dipanen.
Cara pertama yaitu dalam pemilihan bibit.
Pemuda karang taruna memilih bibit cabai yang berkualitas dilihat dari ukuran induknya yang besar dan tampilan fisik yang sehat, disamping itu, mereka juga mempertimbangkan kondisi lahan, pemuda karang taruna memilih bibit yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Cara yang kedua, dalam hal pembibitan.
Pemuda karang taruna melakukan pembibitan setelah mereka menentukan mana indukan yang sudah matang, sehat dan bebas dari penyakit.
Proses pembibitan ini dilakukan dengan cara menjemur biji cabai hingga tiga hari, setelah itu dilakukan proses persemaian.
Cara yang ketiga, yaitu persemaian.
Biji cabai yang telah dijemur tersebut kemudian direndam dengan air hangat hingga satu hari satu malam.
Perendaman tersebut digunakan sebagai larutan perangsang akar untuk menunjukkan benih yang paling berkualitas.
Benih yang berkualitas ditunjukkan dengan benih yang mengendap ke dalam air.
Persemaian dilakukan dengan cara menggemburkan tanah yang di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingannya 1 : 1.
Cara yang ke empat, yaitu penanaman.
Pemuda karang taruna desa Meranti menggunakan jenis budidaya tradisional dengan penggemburan tanah, penyesuaian pH, serta penambahan pupuk untuk kandungan hara.
Cara yang kelima, yaitu pengairan.
