Belum Ada Obat, Membedah Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan Virus Corona Agar Tak Terserang!
Belum Ada Obat, Membedah Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan Virus Corona Agar Tak Terserang!
TRIBUNPEKANBARU.COM - Belum Ada Obat, Membedah Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan Virus Corona Agar Tak Terserang!
Heboh serang Virus Corona dari yang berawal dari China dan menjangkiti 3 negara di Asia Tenggara.
Kenali gejala hingga penyebab virus mematikan ini.
Organisasi Kesehatan Sedunia, WHO mengatakan, virus corona yang baru itu kemungkinan akan meluas di China dan negara lain.
WHO mengukuhkan ada 278 penderita, termasuk enam orang yang meninggal.
Dua dari enam orang itu terdapat di China dan empat lainnya di Thailand, Jepang dan Korea Selatan.
WHO akan menggelar pertemuan darurat hari Rabu untuk menentukan apakah virus corona itu bisa dinyatakan sebagai Ancaman Darurat Kesehatan Publik.
Sebuah tim pakar kini berada di kota Wuhan, Cina, di mana perebakan penyakit itu dimulai.
Para pakar bekerja sama dengan pejabat kesehatan lokal untuk menemukan sumber penyakit radang pernapasan itu.
Juru bicara WHO Tarek Jasarevic mengatakan, tidak banyak yang diketahui tentang virus corona itu, termasuk bagaimana virus itu menyebar, dan tingkat kegawatannya.
“Berdasarkan informasi yang ada, sumber penyakit itu kemungkinan berasal dari hewan.
Penyebaran dari manusia ke manusia tampaknya masih terbatas.
Berdasarkan pengalaman tentang penyakit radang pernapasan, khususnya perebakan yang disebabkan virus corona sebelum ini, dan data yang kami miliki, telah terjadi perebakan dari manusia ke manusia,” ujarnya.
Menurut Jasarevic, penyebaran antar-manusia tampaknya masih terbatas, dan hanya terjadi antara orang-orang yang dekat dengan penderita.
Infeksi virus corona itu bisa mengakibatkan gejala ringan sampai berat dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Tapi laporan dari penderita baru menunjukkan, dampaknya cenderung ringan, kata Jasarevic.
Virus corona itu ditemukan akhir tahun lalu di sebuah pasar ikan di Wuhan.
Kata WHO, virus itu meluas dengan cepat dan lebih banyak penderita kemungkinan akan dilaporkan dari berbagai bagian China dan negara lain dalam hari-hari mendatang.
Kekhawatirannya adalah virus ini bisa membuat sakit banyak orang, khususnya dalam masa liburan tahun baru ini, ketika jutaan warga China bepergian di dalam dan luar negeri untuk merayakan tahun baru Imlek bersama keluarga.
Sejumlah bandara di seluruh dunia telah mengadakan pemeriksaan atas pengunjung yang mungkin terkena penyakit itu.
Tapi tambahnya, melihat risiko yang ada saat ini belum diperlukan pembatasan perjalanan atau perdagangan yang ketat.
1. Penyebab
Penyebab penyebaran virus korona
Virus corona dapat menyebar melalui cairan yang terinfeksi dan ditularkan kepada orang lain melalui batuk atau bersin.
Virus ini akan menyebar di udara melalui tetesan yang tersebar.
Penyebaran virus corona juga dapat menyebar jika seseorang saling bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, menyentuh benda atau permukaan yang terinfeksi disertai menyentuh hidung atau mulut secara bersamaan.
2. Gejala virus Corona
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Hidung beringus
- Bersin
- Batuk
- Demam
- Kelelahan
Virus corona NL63 dan 229E, HKU1 dan OC43 dapat menyebabkan gejala seperti flu yang berkisar dari ringan hingga sedang.
Sementara, MERS dan SARS dapat menyebabkan gejala yang sangat parah.
Hal tersebut dikarenakan dapat menyebabkan masalah pernafasan yang parah bersamaan dengan gagal ginjal, diare dan kematian pasien.
3. Cara pencegahan virus corona
- Hindari makan daging dan telur mentah.
- Hindari area berasap atau merokok.
- Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah
- Cuci tangan setelah bersin atau batuk.
- Tutup mulut sebelum batuk atau bersin.
- Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang.
- Lakukan istirahat yang tepat
- Tinggal jauh dari keramaian
4. Belum Ada Obat
Sedangkan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebut belum ada vaksin yang dapat mencegah pneumonia berat yang disebabkan virus corona jenis baru yang menyebar di Wunan, China.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantoro mengatakan ada tiga vaksin pneumonia yang beredar di Indonesia.
Ketiganya adalah Vaksin Pneumokokus (PCV) 10 dengan merek dagang Synflorix, PCV 10 (merek dagang Pneumosil), dan PCV 13 (merek dagang Prevnar).
Namun hanya ada dua vaksin yang sudah memiliki izin beredar di Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu PCV 10 Synflorix dan PCV 13 Prevnar.
Sedangkan untuk PCV 10 Pneumosil belum mendapat izin edar dari BPOM.
Dari ketiga vaksin tersebut, kata Anung, belum ada yang dapat mencegah pneumonia misterius yang disebabkan virus corona jenis baru yang menyebar di China.
"Karena teman-teman sebagian sudah menanyakan ke saya.
Pak kan sudah ada vaksin, boleh tidak kita vaksin dulu?
Tapi vaksinnya itu tidak cocok, jadi stereotype tidak cocok dengan novel coronavirus (nCoV).
Saya menuliskan tidak untuk mencegah novel coronavirus," jelas Anung Sugihantoro di kantor Kemenkes, Jakarta pada Senin (20/1/2019) lalu.
Atas dasar tersebut, Anung meminta masyarakat tetap waspada saat bepergian ke China meskipun sudah mendapat vaksin PCV yang beredar di Indonesia.
Ia juga meminta masyarakat memperhatikan pengumuman dari otoritas kesehatan China, tidak mengunjungi pasar hewan, dan apabila terpaksa ke pasar hewan agar memakai alat pelindung.
Anung menambahkan pemerintah juga telah melakukan sejumlah langkah untuk mencegah novel virus corona masuk ke Indonesia.
Di antaranya meningkatkan kewaspadaan di bandara-bandara di seluruh Indonesia, terutama yang mempunyai penerbangan dari China dan menerbitkan edaran ke seluruh dinas kesehatan, serta rumah sakit.
Di samping itu, Kemenkes juga akan melakukan simulasi kesiapan yang akan melibatkan lintas sektor untuk mengantisipasi jika penyakit ini masuk ke Indonesia. (*)
SUMBER: https://jateng.tribunnews.com/2020/01/24/inilah-virus-corona-dari-penyebab-gejala-pencegahan-hingga-belum-ditemukan-obat?page=all
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Gejala dan Penyebab Virus Corona, Begini Pencegahan hingga Belum Ada Obatnya
