Bengkalis
Tanggapi Keluhan Warga Disdagperin Bengkalis Sidak Pangkalan, Pergoki Elpiji 3 Kg Dijual ke Pengecer
Disdagperin Kabupaten Bengkalis melakukan pengawalan ketat terhadap proses penyaluran gas elpiji 3 kilogram di beberapa pangkalan
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Ariestia
BENGKALIS - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis melakukan pengawalan ketat terhadap proses penyaluran gas elpiji 3 kilogram di beberapa pangkalan yang ada di Kecamatan Bukit Batu.
Pengawalan ini dilakukan menindaklanjuti adanya keluhan masyarakat di kawasan tersebut, karena mengeluhkan susah untuk memperoleh gas elpiji bersubsidi.
Hal ini diungkap Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Perdagangan Disdagperin Bengkalis M Jefri kepada awak media, Jumat (7/2). Menurut dia tindakan turun lapangan ini dilakukan untuk mengecek sejauh mana dugaan kelangkaan gas elpiji ini.
"Kami respon terhadap keluhan masyarakat terhadap kelangkaan gas elpiji, karena informasi dari pihak Pertamina jumlah yang disalurkan ke pangkalan tidak ada pengurangan," tegasnya.
Selain itu, menindaklanjuti keluhan masyarakat Disdagperin juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan selama dua hari.
• Amril Mukminin Ditahan KPK dan Wabup Bengkalis Jadi Tersangka di Polda Riau, Ada Kompetisi Tak Sehat
Selain Kecamatan Bukit Batu Sidak juga dilakukan di Kecamatan Bengkalis.
"Dari hasil sidak ditemukan pangkalan yang ada di Kecamatan Bengkalis mendistribusikan tidak tepat sasaran. Pangkalan tersebut bernama Gasindo Multi Enegri dengan agen penyalur PT. Syafwandi Pusaka. Mereka lebih memprioritaskan pembelian dengan keranjang keranjang, mobil pikcup atau pengecer. Padahal masyarakat sudah lama menunggu, namun tidak dibagikan," ungkapnya.
Berdasarkan temuan ini, disampaikan Jefri, petugas langsung melakukan tindakan dengan menghentikan mobil elpiji yang tengah melangsir ke mobil pikcup.
Kemudian meminta ke pangkalan untuk segera membagikan ke masyarakat yang mengantri.
"Kami akan membuat teguran keras kepada agen dan pangkalan. Kami berharap Pertamina segera menindaklanjuti hasil temuan di lapangan dan mengevaluasi agen dan pangkalan tersebut," tandasnya.(tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir).
