Baru Hari Pertama Tes SKD CPNS, Wanita Ini Sudah Ketahuan Bawa Jimat, Langsung Disita Petugas!
Baru Hari Pertama Tes SKD CPNS, Wanita Ini Sudah Ketahuan Bawa Jimat, Langsung Disita Petugas!
"Tahun kemarin waktu tes CPNS tidak ada peserta yang bawa jimat. Kalau misal ada benda yang mencurigakan di bagian tubuh peserta tetap akan kami periksa dan akan kami ambil. Buktinya sekarang ditemukan satu peserta yang kedapatan bawa jimat dan langsung kami ambil," tegasnya.
Sita Banyak Jimat
Wah, beberapa jimat ditemukan di dalam ruangan tes CPNS.
JImat-jimat tersebut ditemukan oleh panitia seleksi setelah dilakukan pemeriksaan badan.
Jimat-jimat tersebut diduga dipercaya oleh penggunanya untuk memudahkan saat tes.
Saat pelaksanaan tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Jawa Tengah, panitia menemukan barang diduga jimat milik peserta.
"Ada dua temuan jimat pada saat body checking berupa koin yang dibalut kertas rapal dan bentuk ketapel dari kayu. Kejadiannya hari Senin dan Selasa lalu. Terus jadi viral," kata Ketua Pelaksana Seleksi CPNS dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Mohamad Sidiq, saat ditemui Kompas.com di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Kamis (06/02/2020).
Selain di Semarang, kejadian serupa juga terjadi di Surabaya. Panitia seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur, juga menemukan beragam jimat.
Jimat tersebut memiliki banyak bantuk dan rupa, bak dari kertas hingga pasir. Dugaanya, jimat tersebut diyakini dapat membantu meloloskan proses seleksi kompetensi dasar (SKD) tersebut.
"Ada beragam, mulai dari jimat jenis rajah, uang dan kertas yang ditulis huruf arab, pasir yang dibungkus kain putih hingga jimat pengasihan," kata Koordinator Lapangan Panitia Daerah Seleksi CPNS Kemenkumham Jatim, Ketut Akbar saat dikonfirmasi, Kamis (6/2/2020).
Barang-barang tersebut akhirnya disita oleh panitia. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, peserta hanya diperkenankan membawa kartu peserta ujian dan kartu tanda penduduk.
Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, menjelaskan, hal itu mencerminkan eksistensi budaya lama (jimat/mitos) di tengah masyarakat modern masih terjaga.
Namun, menurut Drajat, eksistensi tersebut juga menimbulkan pertanyaan sendiri, apakah hal itu tanda kegagalan ilmu pengetahuan modern?.
"Jimat itu produk budaya masyarakat yang turun temurun. Terjadi di semua kalangan. Pejabat hingga masyarakat biasa. Ternyata hal itu masih dilakukan di zaman sekarang, khususnya di kalangan generasi muda yang ikut tes CPNS, yang nota bene dari kalangan terpelajar," kata Drajat.
"Mereka (para peserta) sebetulnya sudah tahu, jika tes CPNS sudah menggunakan sistem komputerisasi, yang mungkin dirasa sulit ditembus. Untuk menambal rasa kurang percaya diri itu, mereka menggunakan jimat," tambahnya.
