Virus Corona
Pemerintah akan Evakuasi 74 WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess, Akan Diobservasi Dimana?
Soal lokasi observasi kesehatan, Muhadjir belum dapat berkomentar banyak, apakah tetap di Pulau Natuna atau berpindah tempat.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga negara Indonesia ( WNI) yang dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess akibat wabah virus corona rencananya akan dievakuasi.
Namun, WNI yang dievakuasi pulang ke Tanah Air hanyalah yang sementara ini dinyatakan tidak terjangkit virus corona.
Sementara, yang sudah diidentifikasi terjangkit virus corona, diputuskan untuk telebih dahulu menjalani perawatan di rumah sakit Yokohama, Jepang.
"Pemerintah punya komitmen kuat untuk mengevakuasi mereka sesegera mungkin," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat dijumpai di di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020) seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Diketahui, jumlah total WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess itu sebanyak 78 orang.
Sebanyak empat orang WNI dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Sementara, 74 lainnya tidak namun tetap menjalani karantina.
Pemerintah sudah menyiapkan opsi penjemputan mereka.
Mulai dari dijemput menggunakan Kapal Rumah Sakit dr. Suharso milik TNI AU serta penjemputan melalui udara.
Keputusan mengenai hal itu menunggu perintah dari Presiden Joko Widodo.
"Ada beberapa pilihan opsi dan opsinya masih akan kami konsultasikan kepada Presiden, nanti akan menunggu keputusan Presiden," ujar Muhadjir Effendy.
Meski demikian, sama seperti 238 WNI yang sebelumnya dipulangkan dari Provinsi Hubei, China, sebanyak 74 WNI di kapal pesiar Diamond Princess tersebut juga akan diobservasi kesehatannya terlebih dulu.
Sebab, observasi kesehatan itu sudah menjadi ketetapan WHO.
"Itu termasuk bagian dari opsi (prosedur observasi yang dijalani seperti 238 WNI dari Hubei)," kata dia.
Soal lokasi observasi kesehatan, Muhadjir belum dapat berkomentar banyak, apakah tetap di Pulau Natuna atau berpindah tempat.
