Berita Riau

34 Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD Terjadi di Pelalawan, Nihil Korban Jiwa, Ini Imbauan Diskes

Pada pekan terakhir Bulan Februari ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi kasus kesehatan yang paling menonjol ditengah-tengah masyarakat

Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
ist
34 Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD Terjadi di Pelalawan, Nihil Korban Jiwa, Ini Imbauan Diskes 

34 Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD Terjadi di Pelalawan, Nihil Korban Jiwa, Ini Imbauan Diskes

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Pada pekan terakhir Bulan Februari ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi kasus kesehatan yang paling menonjol ditengah-tengah masyarakat sepanjang tahun 2020 ini.

Hal itu terungkap dari data yang dimiliki Dinas Keseharan (Diskes) Pelalawan yang menghimpun laporan dari setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit (RS) yang ada di Pelalawan.

Sejak Bulan Januari hingga Februari tercatat 34 kasus DBD yang ada di Pelalawan.

Para pasien penderita demam berdarah dengue ini telah menjalani perawatan intensif hingga dinyatakan sembuh oleh dokter.

"Kasus paling tinggi ada di Pangkalan Kerinci dan Pangkalan Kuras. Separuh lebih di dua kecamatan ini," beber Kepala Diskes Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (25/2/2020).

Asril mengaku tidak mengetahui secara rinci sebaran penderita DBD ini, namun angka itu dinilai cukup tinggi lantaran tahun 2020 belum genap dua bulan.

Tingginya penderita penyakit berbahaya itu diakibatkan oleh berbagai faktor.

Mulai dari cuaca yang saat ini terkadang musim hujan dan tiba-tiba kemarau.

Kawasan kumuh yang banyak menampung air menjadi sarang nyamuk aides agepty jarang dibersihkan masyarakat secara bergotong royong.

Selain itu aktivitas 3M yakni menguras, menutup, dan mengubur jarang dipraktikan warga dalam kehidupan sehari-hari.

Alhasil nyamuk penular DBD berkembang biak dengan bebas dan menyasar masyarakat yang ada di lingkungannya.

"Sejak dulu memang praktik 3M ini paling ampuh memberantas nyamuk DBD. Itu harus digalakan kembali," kata Asril.

Pihaknya meningkatkan sosialisasi terhadap masyarakat terkait bahaya DBD dan cara penanggulangannya.

Termasuk melaksanakan fogging di daerah-daerah yang dinilai endemis DBD.

Untuk menekan angka penderita demam berdarah kedepan.

"Fogging juga tak berarti jika tak diawali dengan gotong royong ada pembersihan. Prosedurnya seperti itu," tandasnya.

Demam Berdarah Dengue di Riau - Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved