Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Terungkap, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Pergi Transfer Uang Saat Murid Melakukan Susur Sungai

Fakta baru mulai terungkap, posisi tersangka sekaligus pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman saat tragedi susur sungai terjadi.

Editor: M Iqbal
Tribunjogja.com/Hasan Sakri, Hendy Kurniawan
Salah satu tersangka yang jadi pembina Pramuka SMPN 1 Turi 

Terungkap, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Pergi Transfer Uang Saat Murid Melakukan Susur Sungai  

TRIBUNPEKANBARU.COM - Fakta baru mulai terungkap, posisi tersangka sekaligus pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman saat tragedi susur sungai terjadi.

Tak ada yang menyangka jika IYA yang merupakan pembina Pramuka SMPN 1 Turi tega meninggalkan murid-muridnya yang tengah melakukan susur sungai.

Melalui pengakuannya kepada polisi, saat tragedi susur sungai terjadi pembina Pramuka ini justru pergi untuk kepentingan pribadinya.

Terungkap jika IYA guru olahraga di SMPN 1 Turi ini malah pergi untuk mentransfer uang di bank.

Ditemukan Tewas di Lokasi Perkebunan, Kondisi Leher Sales Ini Mengenaskan, Duit Rp 50 Juta Hilang

Harimau Muncul di Kebun Sawit Pelalawan Riau, BKSDA Ingatkan Perusahaan dan Warga Tak Pasang Jerat

Fakta tersebut disampaikan Wakapolres Sleman Kompol Akbar Bantilan saat konferensi pers Selasa (25/2/2020).

"Justru IYA tidak ikut turun (ke sungai), bahkan pergi keperluan transfer uang di bank.

Setelah kejadian baru datang untuk ikut membantu.

Padahal kejadian itu sekejap, pembina yang ikut turun pun ikut terseret," bebernya.

Fakta tersebut semakin membuat banyak pihak geram dengan perbuatan pembina Pramuka ini.

Kolase foto tersangka dan tragedi susur sungai
Kolase foto tersangka dan tragedi susur sungai (Dok.Pusdalops DIY, TribunJogja.com/Hasan Sakri)

Tak hanya itu sebagai orang yang memiliki sertifikat kursus mahir dasar seharusnya dirinya dan kedua rekannya bisa mencegah peristiwa nahas ini terjadi.

Ketiga tersangka tersebut disebut telah lalai dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya.

"Ketiga pembina ini sama sekali tidak ada kesiapan, sementara gejala alam sudah terbaca, cuaca mendung, dan ada tanda gerimis, dan siswa hanya bisa menurut," ujarnya.

"Ketiganya punya sertifikat dalam hal kepramukaan tapi kesiapan itu yang tidak dipikirkan dan berdampak pada siswa-siswi," imbuhnya.

Berdasarkan fakta hasil pemeriksaan, dari tujuh pembina yang bertugas saat itu, hanya empat yang ikut susur sungai.

"Bisa dibayangkan 200-an siswa hanya diampu empat pembina," ucapnya

Pelaku di-DO, Klarifikasi Sekolah dan Kronologi 77 Siswa di NTT Dihukum Makan Kotoran Manusia

Orang Ini Akan Robek-robek Perut Betrand Peto Putra Ruben Onsu, Suami Sarwendah Akan Lakukan Ini

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved